Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Galeri Salihara Gelar Pameran Seni Bernuansa Teknologi, Seperti Apa?

Kompas.com - 08/10/2021, 17:25 WIB
Editor Tentry Yudvi Dian Utami

Parapuan.co - Dunia teknologi memang sudah menggubah persepsi kita dalam merasakan dunia. 

Tak bisa dimungkiri bahwa teknologi akhirnya menjadi perpanjangan dari tubuh kita.

Teknologi atau media baru telah mengubah cara kita merasakan dunia, terutama terkait arti waktu dan ruang, dan telah menawarkan akses baru terhadap dunia. 

Untuk merespons lingkungan baru ini, realitas campuran, di mana teknologi telah meningkatkan dan memperkaya pengalaman indrawi kita terhadap dunia, Galeri Salihara menggelar Pameran Seni Rupa bertajuk Mediacape: Material, Senses and Beyond yang berlangsung selama sebulan penuh, mulai 11 September - 10 Oktober 2021.

Baca Juga: 5 Makanan Khas Bali yang Wajib Dicicipi Saat Berlibur ke Pulau Dewata

Menampilkan enam seniman media baru dari Indonesia, Korea Selatan, dan Inggris, pameran ini menyoroti multiindrawi dan interaktivitas melalui berbagai pendekatan peraga atau scape, seperti peraga raba (tactile scape), peraga rasa (scape of flavor), peraga maya (digitalscape), peraga suara (soundscape), peraga bau (scape of scent) dan peraga ingatan (memory scape), di mana khalayak dapat menjelajahi dan memaknai kemampuan indrawi mereka secara mendalam.

Kurator Seni Rupa Komunitas Salihara Asikin Hasan menyebut popularitas seni media baru dalam dekade terakhir telah memperluas kemungkinan seni dari medium visual satu-dimensi menjadi karya multi-sensori dan interaktif.

“Dalam beberapa tahun terakhir, media dan teknologi telah memberikan jalan bagi kolaborasi interdisiplin bebas batas,” ungkap Asikin Hasan, seperti dikutip dari rilis yag diterima dari Galeri Salihara, Senin (4/10/2021).

Pandemi Covid-19 telah menggeser pandangan kita terhadap dunia dan secara signifikan berimbas pada dunia seni.

Dengan pertimbangan kebersihan dan keselamatan publik yang kini menjadi prioritas menuju era new normal, pendekatan terhadap produksi, presentasi dan pameran seni perlu dievaluasi kembali. 
 
“Meski batasan-batasan bertambah, tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk membuat seni yang dapat diakses secara luas dan bersifat inklusif,” jelas Asikin Hasan menambahkan.

Berkat bantuan teknologi, kita kini hidup di dunia berupa spektrum berkelanjutan yang bergerak dari dunia nyata menuju realitas campuran dan alam maya.

Sebuah ide yang kerap diadopsi, dielaborasi, dan didemonstrasikan oleh seni media baru.

Popularisasi seni media baru dalam dekade terakhir telah memperluas kemungkinan-kemungkinan seni, dari medium visual berdimensi tunggal hingga karya-karya interaktif dan multisensori.

Pameran seni rupa Mediascape: Materials, Senses and Beyond (Mediascape: Material, Indra dan seterusnya) adalah pameran yang berusaha menangkap dan merespons lingkungan baru dari pengalaman indrawi di masa kini, yaitu ruang realitas campuran di mana teknologi meningkatkan dan menambah pengalaman indrawi kita di dunia.
 
Secara lebih lanjut, peraga raba (tactile scape) terdapat pada karya Boo Ji Hyun, perupa asal Korea Selatan.

Boo Ji Hyun yang ahli dalam seni cahaya interaktif, yang menggabungkan prinsip seni, sains, dan manusia mengajak khalayak mengalami periode meditatif dan ruang yang tercipta dari emisi cahaya dan kabut melalui karya-karyanya.

Baca Juga: Ini 5 Penyebab Anak Muda Sering Nyeri Punggung Bagian Bawah, Apa Saja?


 
Selanjutnya karya Elia Nurvista akan menyajikan peraga rasa (scape of flavor), di mana buah-buahan asli tidak hanya dihidangkan sebagai katalis untuk pengalaman multiindrawi, tetapi juga menghubungkan kita pada dunia virtual.

Elia Nurvista memang memiliki ketertarikan pada beragam medium seni melalui pendekatan interdisipliner yang berfokus pada diskursus makanan/kuliner.

Ia pun berencana menciptakan karya berbasis kemampuan indrawi/multi-sensori.

Tromarama mengundang kita untuk menyelami peraga maya (digitalscape) yang diciptakan melalui suasana kontemplatif yang ditambahkan dengan data real-time dan suara yang diciptakan kecerdasan buatan (AI generated).

Tromarama adalah sebuah kolektif berbasis di Jakarta dan Bandung dengan pengalaman internasional.

Mereka mengangkat isu hiper-realitas dari dunia digital dan keterhubungan antara material dan kehidupan virtual.
 
Sementara seniman Korea Selatan, Park Seung Soon mengeksplorasi peraga suara (soundscape).

Baca Juga: Jahe hingga Kafein, Coba Ini Dia 5 Obat Asma dari Bahan Alami

Karyanya membuat kita lebih sadar terhadap daerah di sekeliling kita yang sudah merupakan kombinasi dari yang nyata dan yang maya.

Park Seung Soon memang seorang komposer musik elektronik yang kerap menciptakan proyek media inovatif, dengan menggabungkan sejumlah tampilan dan instalasi menggunakan air, cahaya, suara, dan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat pengalaman musikal bagi musisi dan publik.

Ia juga seorang peneliti seni yang berfokus pada konvergensi seni media.
 
Eldwin Pradipta mengajak kita merasuki alam pikiran komputer yang distimulasi oleh peraga bau (scape of scent), di mana mesin akan terpicu oleh aroma dari gas yang mudah terbakar.

Eldwin Pradipta adalah seniman multimedia yang memiliki spesialisasi video proyeksi dan instalasi digital.

Eldwin Pradipta tertarik dengan eksplorasi batasan-batasan antara praktik artistik tinggi dan seni lowbrow, serta terbuka untuk komisi pengembangan konten kreatif yang berhubungan dengan pengalaman media realitas berimbuh (augmented reality).

Terakhir, sebagai peraga ingatan (memory scape), karya Notes on Blindness yang berupa video virtual 360° mempersembahkan sekelumit pengalaman personal dari hilangnya penglihatan yang dialami oleh John Hull dan menuntun khalayak untuk melakukan refleksi terhadap pentingnya peran indra-indra selain mata.

John Hull adalah seorang profesor yang mengumpulkan diari audio tentang pengalamannya setelah kehilangan penglihatannya pada 1983.

Diari ini telah diterbitkan menjadi buku pada 1990.

Setelah wafat pada 2015, diari ini diadaptasi menjadi film dokumenter pendek pada 2016, kemudian menjadi instalasi realitas virtual (VR) berjudul Notes on Blindness.
 
Kurator tamu di kegiatan ini, Jeong Ok Jeon, yang kini berbasis di Jakarta dan aktif terlibat di medan seni rupa kontemporer Asia Tenggara menambahkan pandangannya terhadap karya-karya yang dipamerkan.

“Meski tiap karya dalam pameran ini memiliki elemen sensori yang dominan dan unik antara satu sama lain, untuk memahami keseluruhan konteks setiap karya dengan lebih mendalam, sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa secara alami, beragam indra manusia saling menstimulasi dan mempengaruhi.

"Melalui pengaman multisensori yang diperkaya oleh seni media baru, pameran ini berharap akan ada kesadaran baru terhadap fungsi-fungsi indrawi yang menghubungkan kita dengan peraga media (mediascape),” jelas Jeong Ok Jeon. 

Baca Juga: Mengenal Factitious Disorder, Gejala Pura-Pura Memiliki Gangguan Mental
 
Hal ini secara khusus amat relevan dengan realitas sekarang di tengah wabah Covid-19, sebuah pandemi yang telah menggeser sudut pandang kita terhadap dunia, dan mempengaruhi medan seni rupa secara signifikan. 

Pameran Mediascape diselenggarakan oleh Salihara dan ARCOLABS serta didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Korean Cultural Center Indonesia, British Council Indonesia dan didukung oleh Korean Institute for Advanced Study.
 
“Seiring dengan dunia seni yang semangat menjelajahi dan menerima media dan teknologi baru, kita juga perlu bersikap kritis pada seni media baru yang berfokus pada pengalaman sensori dan interaksi langsung.

"Walaupun ada banyak keterbatasan, inilah waktu terbaik untuk mengevaluasi cara dan praktik artistik kita terkait proses produksi, presentasi, dan pameran seni rupa dalam konteks pengalaman multiindrawi,” jelas Asikin Hasan.

Untuk mengikuti pameran seni rupa ini atau mendapatkan informasi lebih jauh, silakan klik https://salihara.org.

(*)


Terkini Lainnya

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

Ikuti Tren, Ganti Cat Rumah dengan Warna-warna yang Sedang Populer Ini

PARAPUAN
Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

Panduan Memakai Silicone Sealant untuk Atasi Kebocoran dan Keretakan di Rumah

PARAPUAN
3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

3 Tokoh Perempuan Kuat di Film Indonesia, Ada Sosok Anggini di Wiro Sableng

PARAPUAN
Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

Tampil Modis dan Fashionable dengan Padu Padan Baju Setelan

PARAPUAN
Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

Rahasia Kulit Glowing: Rajin Sarapan dengan 5 Makanan Ini

PARAPUAN
Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

Berapa Lama Hair Botox Bisa Atasi Masalah Rambut? Ini Jawabannya

PARAPUAN
Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

Liburan ke Jogja Pertama Kali, Wajib Kunjungi 5 Destinasi Wisata Ini

PARAPUAN
Jangan Tergiur Harga Murah! Ini  Bahaya Pakai Behel Abal-abal

Jangan Tergiur Harga Murah! Ini Bahaya Pakai Behel Abal-abal

PARAPUAN
Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

Kronologi Anissa Aziza Diikuti Orang Tak Dikenal Saat Belanja Sendirian di Mall

PARAPUAN
Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

Cerita Aktris Perjuangkan Kariernya, Intip Sinopsis Drakor Beauty and Mr. Romantic

PARAPUAN
Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

Komunitas e-Sport Ro8 Sediakan Fasilitas Belajar hingga Bersosialisasi Antar Gamers

PARAPUAN
Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

Sambut Hari Lebaran, Astra Otoshop Bagi-bagi Hadiah Lewat Program Ramadhan Ekstra

PARAPUAN
Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

Segar untuk Buka Puasa, Simak Tips Mudah Bikin Hwachae Minuman ala Korea

PARAPUAN
Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

Rawda Umroh Bandung Hadirkan Paket Umrah dengan Harga Ramah di Kantong

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com