Parapuan.co – Kawan Puan, pernahkah kamu mendengar istilah emotional numbness?
Emotional numbness atau mati rasa secara emosional merupakan sesuatu yang kebanyakan orang akan alami di beberapa titik dalam hidup mereka.
Biasanya, perasaan ini bersifat sementara. Namun, bagi beberapa orang emotional numbness menjadi cara hidup untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional atau fisik.
Jika Kawan Puan mendapati dirimu berpikir, "Saya merasa mati rasa" atau "Mengapa hidupku hampa?", itu mungkin pertanda kondisi kesehatan emosional atau mental.
Kamu mungkin mengalami kesulitan mengidentifikasi emosi diri sendiri dan kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Baca Juga: Terjadi di Usia 20an hingga 30an, Ini 6 Masalah Kesehatan Mental yang Jarang Diketahui
Definisi emotional numbness
"Emotional numbness adalah proses mental dan emosional untuk menutup perasaan dan mungkin dialami sebagai defisit respons atau reaktivitas emosional," kata psikoterapis Mayra Mendez, mengutip Verywell Mind.
Sering kali, mati rasa emosional menghasilkan pembatasan sementara dalam kapasitas untuk merasakan atau mengekspresikan emosi.
"Sementara mati rasa emosional menghalangi atau mematikan perasaan dan pengalaman negatif, itu juga mematikan kemampuan untuk mengalami kesenangan," ujar Mayra.
"Ini juga mengganggu keterlibatan dalam interaksi positif dan aktivitas sosial, keterbukaan untuk keintiman, minat sosial, dan keterampilan memecahkan masalah," tambahnya.
Pada akhirnya, mati rasa emosional menjadi alat koping termasuk penghindaran, penolakan, dan pelepasan yang menghalangi kapasitas untuk menghadapi, memproses, memecahkan masalah, serta mengelola emosi dan pengalaman.
Tanda emotional numbness
Tanda-tanda atau gejala mati rasa emosional meliputi:
- Kehilangan minat pada aktivitas penting yang sebelumnya kamu nikmati
- Merasa jauh atau terpisah dari orang lain
- Gagal mengelola perasaan
- Merasa datar, baik secara fisik maupun emosional
- Mengalami ketidakmampuan untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan
- Mengalami kesulitan dengan mengalami perasaan positif seperti kebahagiaan
- Lebih suka menyendiri daripada bersama orang lain
Baca Juga: Tak Hanya Kesehatan Fisik, Olahraga Juga Bermanfaat untuk Mental dan Emosional
Penyebab
Emotional numbness dapat terjadi sebagai akibat dari rasa sakit fisik atau emosional.
Dalam upaya melindungi diri agar tidak disakiti lagi, melepaskan atau mematikan perasaan yang terkait dengan situasi tersebut adalah solusinya.
Ketika ini terjadi, kamu mungkin merasakan kelegaan sementara. Seiring waktu, pelindung ini mulai menghalangi interaksi sosial dan mengelola emosi positif dan negatif.
Selain itu, ada beberapa penyebab umum mengapa seseorang merasa hampa, yaitu:
- PTSD (gangguan stres pasca-trauma)
- Duka
- Stres yang luar biasa
- Depresi
- Kekerasan fisik
- Pelecehan mental atau emosional
- Penyalahgunaan zat atau obat-obatan
Emotional numbness paling sering terlihat dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD), yang merupakan gangguan kejiwaan akibat mengalami peristiwa traumatis.
Ketika ini terjadi, orang tersebut sering memiliki pikiran yang intens dan mengganggu yang berlangsung hingga berbulan-bulan, bahkan tahun.
Baca Juga: Awas, Ini Bahaya Melakukan Self Diagnose dan Terlalu Sering Cek Gejala Mental di Internet
Untuk mengatasi trauma dari suatu peristiwa, beberapa orang akan beralih ke mati rasa atau penghindaran emosional sebagai cara untuk mengelola rasa sakit emosional dan fisik.
Untuk orang dengan PTSD, ini juga dapat bermanifestasi dalam menghindari pikiran, perasaan, atau percakapan tentang peristiwa traumatis yang mengingatkan peristiwa itu.
Kawan Puan, jadi itulah penjelasan soal emotional numbness. Jika kamu merasakan tanda-tanda tersebut dan mulai merasa terganggu, baiknya segera cari bantuan tenaga professional ya! (*)