KemenPPPA Tekankan Pentingnya Peran Perempuan dalam Ekonomi Digital

Aulia Firafiroh - Jumat, 8 Oktober 2021
Acara KemenPPA soal ekonomi digital
Acara KemenPPA soal ekonomi digital parapuan

Parapuan.co- Kawan Puan, Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi terbanyak di ASEAN.

Setengah dari populasi terdiri dari perempuan, yakni sebesar 54 persen.

Tak heran jika ada yang menilai majunya perekonomian suatu negara juga berbanding lurus dengan kesejahteraan perempuan.

Namun masih banyak orang yang mengabaikan peran perempuan khususnya di bidang ekonomi.

Menanggapi permasalahan tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menekankan pentingnya menguatkan ekonomi perempuan melalui digital.

Pasalnya perempuan memiliki peran untuk memulihkan ekonomi bangsa pasca pandemi Covid-19.

Baca juga: Dari STEM hingga Kesenjangan Upah, Ini Prioritas Kemenpppa di G20 Women’s Empowerment

Pada Kamis (7/10/2021), KemenPPA bersama ASEAN, UN Women, AMMW Indonesia 2021, dan MicroSave Consulting mengadakan webinar untuk mengedukasi pentingnya pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi digital

“Indonesia adalah negara anggota ASEAN dengan jumlah populasi terbanyak, dimana perempuan mengisi hampir setengahnya. Dari jumlah perempuan tersebut, 54 persen di antaranya berada pada usia produktif. Oleh karenanya, perempuan berpotensi besar terhadap pertumbuhan ekonomi jika diberikan kesempatan luas dan dukungan yang baik,” ungkap Menteri Bintang dalam Webinar Internasional Road to ASEAN Ministerial Meeting on Women: ‘Women’s Participation in the Digital Economy’.

Dalam acara tersebut, Menteri Bintang Puspayoga menyoroti pentingnya pengetahuan digital bagi perempuan dalam mengembangkan usaha.

“Dengan perkembangan ekonomi digital yang dialami dunia, kita menyadari bahwa internet adalah kesempatan untuk meningkatkan usaha. Data menunjukkan 54 persen wirausaha mikro yang dimiliki perempuan sudah menggunakan internet, dibandingkan dengan 39 persen wirausaha mikro yang dimiliki laki-laki,” tutur Menteri Bintang Puspayoga.

Saat ini KemenPPPA menyadari sudah banyak perempuan yang mulai melek terhadap permasalahan finansial ketimbang laki-laki.

“Dalam hal literasi finansial, kami mempunyai tren positif dimana ada peningkatan kepemilikan akun yang setara yaitu sebesar 6 persen antara perempuan dan laki-laki. Pada tahun lalu, juga terdapat peningkatan penggunaan jasa finansial pada perempuan. Hal ini merupakan awal yang baik bagi kami untuk mendorong inklusi finansial menuju kesetaraan gender dalam sektor tersebut,” jelas Menteri Bintang.

Sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo, KemenPPA juga melakukan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan peran perempuan di bidang ekonomi, yakni meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender.

“Dalam menjalankan program prioritas pertama ini, Kemen PPPA telah menjalankan beberapa strategi, yaitu menetapkan gender sebagai isu sentral dalam Strategi Nasional Inklusi Finansial; berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait seperti kementerian/lembaga, sektor pembangunan, sektor swasta, lembaga masyarakat, dan akademisi untuk memfasilitasi pelatihan wirausaha yang sensitif gender dan pendampingan usaha; mendukung UMKM perempuan untuk bertahan dengan pandemi global saat ini; dan mendukung akses terhadap kredit bunga rendah,” jelas Menteri Bintang.

Baca juga: Punya Peran Strategis, Kemenpppa Buat Program Kepemimpinan Perempuan Perdesaan

Kemudian KemenPPPA berkolaborasi dengan PT PNM Persero membuat program untuk memberikan pelatihan digital bagi wirausaha perempuan.

Program ini ditujukan kepada perempuan kepala keluarga, perempuan penyintas bencana dan kekerasan.

“Kami juga memberikan pelatihan literasi digital dan usaha bagi perempuan pelaku industri rumahan, termasuk peningkatan keahlian operasional, dan akses terhadap pasar baru,” ujar Menteri Bintang.

Tak hanya itu, Kemen PPPA juga membuat program kepemimpinan bagi perempuan di perdesaan agar memiliki kesempatan untuk menjadi pejabat desa atau pemimpin sama seperti laki-laki.

“Covid-19 memaksa para pelaku usaha untuk beradaptasi lebih cepat terhadap perkembangan era digital. Dengan keterampilan dan pengetahuan baru, para pemimpin perempuan dapat memainkan peran kunci dalam membantu komunitas mereka untuk pulih dari dampak pandemi di bidang ekonomi,” tambahnya. (*)

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh