Bisnis Frozen Yogurt Ini Tawarkan Saham ke Publik, Cuma Rp 50 Ribu

Arintha Widya - Kamis, 30 September 2021
Frozen yogurt Sour Sally jual saham
Frozen yogurt Sour Sally jual saham

Parapuan.co - Kawan Puan ingin punya saham di perusahaan makanan dan minuman? Sour Sally membuka kesempatan besar untukmu.

Sour Sally, merek asli sekaligus pelopor frozen yogurt di Indonesia, telah membuka penawaran kepada publik untuk menjadi pemilik saham.

Penawaran ini dibuat dalam kerjasama dengan Bizhare, sebuah platform penyelenggara layanan urun dana berbasis teknologi informasi yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penawaran perdana dari Sour Sally ini dibuka untuk kepemilikan saham di dua cabang, yaitu Central Park Mall, Jakarta Barat dan Living World, Alam Sutera, Tangerang Selatan.

Pendiri sekaligus CEO Sour Sally, Donny Pramono Ie, menjelaskan bahwa membeli saham dari bisnis frozen yogurt miliknya mendatangkan keuntungan meski di tengah pandemi.

Baca Juga: 5 Aplikasi Nabung Saham Berizin OJK yang Murah Meriah, Apa Saja?

Dalam press rilis yang diterima PARAPUAN, ia mengungkapkan bahwa Sour Sally berhasil bertahan walau sempat terjadi pasang surut, terutama ketika pandemi Covid-19 melanda.

"Sour Sally telah berdiri dan terus berkembang sejak tahun 2008. Melalui berbagai perubahan tren di sektor makanan dan minuman, kebiasaan konsumsi konsumen, pasang surut ekonomi, bahkan pandemi, Sour Sally tetap bertahan sebagai pilihan utama konsumen frozen yogurt, healthy ice cream, dan dessert di Indonesia," kata Donny.

"Cabang Sour Sally di Central Park Mall telah menjadi cabang yang legendaris karena telah beroperasi selama lebih dari 10 tahun dan terus memiliki banyak pelanggan," imbuhnya.

Ia juga berkata, "Sementara itu, cabang yang akan dibuka di Living World, Alam Sutera, memiliki prospek bisnis yang sangat baik seiring dengan keramaian di Living World sebagai pusat perbelanjaan utama di kawasan Tangerang Selatan."

Kedua cabang Sour Sally tersebut diklaim memiliki nilai bisnis lebih dari Rp4,8 miliar.

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami