Mengenal Spesialisasi Dokter Gigi, Mulai yang Pasang Behel hingga Implan

Arintha Widya - Rabu, 29 September 2021
Ilustrasi spesialisasi dokter gigi mulai dari yang khusus pasang behel hingga implan.
Ilustrasi spesialisasi dokter gigi mulai dari yang khusus pasang behel hingga implan. chee gin tan

5. Spesialis Ortodonsia (SpOrt)

Seorang dokter gigi dapat pula mengambil spesialis ortodonsia dan akan mendapatkan gelar SpOrt setelah kuliah selama lima semester.

Keahlian SpOrt meliputi diagnosa kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi dan wajah (dentofasial).

Mereka menanggulangi keluhan itu melalui upaya preventif, interseptif, dan kuratif baik secara bedah maupun non-bedah, guna mengembalikan fungsi sistem pengunyahan, dan estetika yang optimal.

 

6. Spesialis Periodonsia (SpPerio)

Berikutnya, ada spesialisasi dokter gigi periodonsia atau SpPerio yang pendidikannya mesti ditempuh dalam waktu sekitar lima semester.

SpPerio umumnya mempunyai keahlian dalam hal perawatan jaringan pendukung gigi.

Misalnya perawatan gusi berdarah, gusi meradang, penurunan gusi, gigi-gigi yang goyang, menghilangkan karang gigi, bedah periodontal, dan sebagainya.

7. Spesialis Prostodonsia (SpPros)

Adapun dokter gigi spesialis prostodonsia yang ahli dalam membuat restorasi gigi asli dan atau mengganti gigi hilang beserta jaringan lunak rongga mulut.

Tak jarang, SpPros juga berperan dalam pembuatan gigi tiruan, veneer, perawatan gangguan sendi rahang, pemasangan implan gigi, dan sebagainya.

Normalnya, waktu pendidikan yang ditempuh untuk menjadi dokter gigi spesialis prostodonsia ialah selama lima semester.

Baca Juga: IDI Sebut Gaji Dokter di Indonesia Masih Minim, Ini Kisarannya?

8. Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (SpRKG)

Terakhir, ada dokter gigi spesialis radiologi yang untuk mendapatkan gelar SpRKG harus menempuh pendidikan selama lima semester.

SpRKG dikenal pula sebagai dokter gigi yang ahli dalam menganalisa dan menginterpretasikan gambaran radiologi gigi.

Nah, itulah tadi beberapa spesialiasi dokter gigi yang perlu Kawan Puan ketahui.

Mudah-mudahan setelah ini kamu tidak salah memilih dokter gigi untuk menangani keluhan-keluhanmu, ya! (*)

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania