Dirayakan 8 September, Berikut Sejarah dan Tema Hari Literasi Internasional

Alessandra Langit - Rabu, 8 September 2021
Ilustrasi perayaan Hari Literasi Internasional dengan membaca buku
Ilustrasi perayaan Hari Literasi Internasional dengan membaca buku Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, hari ini kita merayakan Hari Literasi Internasional, lho!

Tanggal 8 September ditetapkan sebagai Hari Literasi Internasional oleh UNESCO pada tahun 1966.

Tujuan Hari Literasi Internasional adalah untuk mengingatkan komunitas dunia akan pentingnya literasi bagi individu, komunitas, dan masyarakat.

Selain itu, UNESCO ingin menekankan perlunya upaya intensif menuju masyarakat yang lebih melek huruf.

Masalah literasi adalah komponen kunci dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB.

Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB yang diproklamasikan oleh para pemimpin dunia pada September 2015 memiliki kegiatan penting.

Baca Juga: 8 September Hari Literasi Internasional, Angka Melek Huruf Perempuan Indonesia Naik

Agenda tersebut mempromosikan akses universal ke pendidikan dan kesempatan belajar yang berkualitas untuk masyarakat.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB sendiri salah satunya adalah memastikan semua orang muda mencapai kemampuan literasi dan numerasi.

Selain itu, orang dewasa yang tidak memiliki keterampilan ini juga diberi kesempatan untuk memperolehnya.

Tahun ini, tema Hari Literasi Internasional adalah Literasi untuk Pemulihan yang Berpusat pada Manusia: Mempersempit Kesenjangan Digital.

Melansir dari halaman resmi United Nation, Hari Literasi Internasional 2021 akan mengeksplorasi bagaimana literasi berkontribusi untuk membangun fondasi yang kuat.

Fondasi tersebut dibangun untuk pemulihan dunia yang bersumber pada sumber daya manusia.

Eksplorasi tersebut memiliki fokus khusus pada interaksi literasi dan keterampilan digital yang dibutuhkan oleh pemuda dan orang dewasa yang tidak melek huruf.

Tema ini juga akan mengeksplorasi apa yang membuat pembelajaran literasi berbasis teknologi inklusif dan bermakna untuk perkembangan dunia.

Hari Literasi Internasional akan menjadi kesempatan untuk menata kembali pengajaran dan pembelajaran literasi di masa depan.

Pengajaran tersebut diharapkan dapat kembali dibahas oleh pemimpin dunia di dalam dan di luar konteks pandemi.

Pandemi Covid-19 telah berpengaruh pada pembelajaran literasi kepada anak-anak, remaja, dan orang dewasa dalam skala yang besar.

Baca Juga: Rayakan Hari Literasi Internasional, 5 Video Musik K-Pop Ini Diadaptasi dari Buku

Ketidaksetaraan pembelajaran literasi di berbagai negara di dunia membuat banyak anak muda hingga orang dewasa yang tidak mendapatkan akses pengetahuan literasi yang cukup.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menemukan cara alternatif untuk memastikan kesinambungan pembelajaran.

Upaya-upaya tersebut termasuk pembelajaran jarak jauh yang seringkali dikombinasikan dengan pembelajaran tatap muka.

Akses terhadap kesempatan belajar literasi, bagaimanapun, belum merata.

Pergeseran cepat ke pembelajaran jarak jauh juga menyoroti adanya kesenjangan digital di berbagai wilayah di dunia.

Kesenjangan tersebut berakar pada hal konektivitas, infrastruktur, dan kemampuan untuk terlibat dengan teknologi.

Serta ada perbedaan dalam layanan lain seperti akses ke listrik yang memiliki peran penting dalam keberlangsungan pembelajaran jarak jauh.

Baca Juga: Hari Literasi Internasional, Simak Rekomendasi Buku Bacaan Cerita Mamah Muda

Maka pada Hari Literasi Internasional tahun ini, PBB mengajak kita untuk kembali merefleksikan dan memahami pentingnya pengetahuan literatur serta aksi nyata dalam mewujudkannya.

PBB berharap adanya pandemi Covid-19 ini justru dapat menjadi dorongan untuk membangun akses belajar literasi yang lebih baik. (*)

Sumber: United Nations
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania