Cara Memilih Alat Kontrasepsi Darurat yang Paling Tepat Buatmu

Sarah D. Ekaputri - Minggu, 29 Agustus 2021
Ilustrasi memilih alat kontrasepsi darurat
Ilustrasi memilih alat kontrasepsi darurat areeya_ann

Tak sedikit pula yang mengetahui jika pada saat kondisi terdesak, kehamilan dapat dicegah dengan penggunaan kontrasepsi darurat seperti IUD tembaga dan morning-after pill.

Lalu, bagaimana memilih alat kontrasepsi darurat yang tepat?

Dilansir dari Planned Parenthood, memilih alat kontrasepsi darurat bergantung pada faktor-faktor tertentu.

Jangka Waktu Setelah Melakukan Hubungan Seksual

Metode kontrasepsi darurat dapat digunakan hingga jangka waktu 5 hari sejak melakukan hubungan seksual.

Jika memungkinkan, kontrasepsi darurat berupa IUD tembaga lebih disarankan.

Namun, jika tidak sempat melakukan pemasangan IUD selama jangka waktu 5 hari, gunakan kontrasepsi darurat berupa morning-after pill, baik pil levonorgestrel maupun pil ulipristal acetate

Pil levonorgestrel efektif digunakan dalam jangka waktu paling lama 3 hari (72 jam) setelah hubungan seksual.

Sementara, pil ulipristal acetate bisa digunakan dalam jangka waktu paling lama 5 hari (120 jam) setelah hubungan seksual.

Baca Juga: Lakukan Hubungan Seks di Saat Terkena Covid-19? Ini Penjelasan Dokter

Berat Badan

Pemilihan kontrasepsi darurat juga dipengaruhi oleh berat badan.

IUD tembaga pada dasarnya dapat befungsi dengan baik pada perempuan tanpa memandang berat badan.

Namun, pil levonorgestrel kurang efektif untuk perempuan dengan berat badan di atas 70kg.

Sementara itu, pil ulipristal acetate kurang efektif untuk perempuan dengan berat badan di atas 88kg.

Sumber: Kompas.com,NHS,Planned Parenthood
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Dialami Betharia Sonata, Ini Gejala Stroke pada Perempuan yang Harus Diwaspadai