Keuntungan dan Kerugian Investasi Koin Emas Dinar, Harga Jual Tinggi!

Aghnia Hilya Nizarisda - Selasa, 24 Agustus 2021
Investasi koin emas dinar punya keuntungan dan kerugian.
Investasi koin emas dinar punya keuntungan dan kerugian. Filograph

Parapuan.co - Investasi emas kini menjadi pilihan menarik karena relatif aman dan stabil dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Pasalnya, investasi emas pun cenderung tahan akan inflasi dan Kawan Puan pun bisa memilih bentuknya, mulai dari logam mulia, perhiasan emas, hingga koin emas dinar.

Ya, selain logam mulia dan perhiasan yang sudah sering didengar, ternyata investasi koin emas dinar punya sederet keuntungan dan kerugiannya tersendiri.

Baca Juga: Harganya Berbeda dengan Logam Mulia, Ini 3 Tips Menjual Perhiasan Emas

Belakangan, sudah banyak orang Indonesia yang mulai berinvestasi dalam bentuk ini, sejatinya dinar ialah koin atau keping emas yang sering dipakai sebagai alat transaksi di zaman dulu.

Hingga kini, di sejumlah negara, khususnya negara-negara Timur Tengah, koin emas dinar masih populer digunakan sebagai alat transaksi.

Bahkan, meski kini lebih sering digunakan sebagai salah satu alat investasi emas, ada pula yang menggunakan koin emas dinar untuk mahar pernikahan, hadiah, hingga pembayaran zakat.

Lantas, apa saja keuntungan dan kerugian jika memutuskan investasi koin emas dinar?

Keuntungan

Melansir Tabloid Nova Edisi 1739, keuntungan investasi koin emas dinar yang pertama ialah bentuk dan desainnya.

Bukan hanya bentuknya yang berbeda dengan emas batangan atau logam mulia, pada koin emas dinar juga terukir desain yang unik dan menarik.

Jika Kawan Puan tertarik investasi emas dalam bentuk ini, salah satu produsen koin emas dinar di Indonesia yakni PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam.

Kamu perlu tahu, dinar Antam terdiri dari dua jenis, yakni dinar Au 91,7 persen atau dinar dengan kandungan emas 91,7 persen (22 karat).

Baca Juga: Penting! Hindari 4 Kesalahan Ini sebelum Mulai Investasi Emas Online

Di samping itu, ada pula dinar fine gold 99,99 persen atau dinar dengan kandungan emas 99,99 persen (24 karat).

Soal beratnya, tersedia dari bobot 1 dinar (4,25 gram), 1/2 dinar, 1/4 dinar, 2 dinar, dan 4 dinar.

Jika kamu ingin menjualnya kembali pun cukup mudah. Kamu bisa jual lagi ke Antam atau tempat lain dengan mekanisme buyback dengan harga pada hari transaksi.

Tenang saja, selain ke Antam, kamu juga bisa menjualnya di toko-toko emas biasa, kok.

Namun, jika ingin mendapat untung lebih, kamu bisa menjual dinar pada komunitas atau kalangan tertentu sesama pengguna dinar karena harga jualnya bisa tinggi, lho!

Kalau begitu banyak keuntungan investasi koin emas dinar, bagaimana dengan kerugiannya?

Kerugian

 

Rupanya karena koin emas dinar termasuk dalam emas logam mulia, pergerakan harga emas akan menjadi acuan nilai investasi koin dinar.

Meski begitu, sayangnya pajak yang dikenakan pada dinar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan emas batangan.

Bahkan, ternyata di Indonesia, dinar dianggap pemerintah sebagai perhiasan, sehingga dikenakan pajak sebesar 10 persen.

Sementara pajak emas batangan hanya sebesar 0,45 persen bagi investor yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Baca Juga: Selain Cek ke Butik, Ini 5 Cara Mudah Membedakan Emas Asli dan Palsu

Sedangkan bagi investor yang tidak memiliki NPWP pajak emas batangan sebesar 0,90 persen.

Hal ini disebabkan produksi dinar cukup tinggi karena dibuat untuk barang koleksi atau sebagai benda seni yang memiliki nilai lebih sebagai investasi.

Makanya harga dinar lebih mahal dibandingkan dengan emas batangan dengan berat dan kandungan emas yang sama.

Nah, kalau begitu, Kawan Puan tertarik investasi emas dalam bentuk yang mana? (*)

Sumber: Tabloid Nova
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda