Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Skandal Kekerasan Seksual Kris Wu, Gerakan Feminisme di Cina Bangkit Kembali

Kompas.com - 19/08/2021, 17:30 WIB
Editor Citra Narada Putri

Parapuan.co - Setelah penangkapan Kris Wu, mantan anggota boyband EXO, akibat skandal kekerasan seksual, memunculkan gerakan yang feminisme di Cina. 

Padahal sebelumnya, gerakan feminisme #MeToo di Cina sempat surut karena dilarang oleh pemerintah.

Namun, kasus pemerkosaan pada Du Meizhu dan perempuan-perempuan lainnya, berbuntut pada kebangkitan kembali gerakan tersebut.

Baca Juga: Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual, Kris Wu Kehilangan Kontrak Kerja dan Terancam Hukuman Berat

Kasus Kris Wu sebenarnya bukan satu-satunya skandal kekerasan seksual yang mengguncang Cina dalam beberapa pekan terakhir.

Pada hari Senin (16/8/2021), raksasa e-commerce Alibaba memecat seorang karyawan yang dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap karyawan lain selama perjalanan bisnis.

Dalam kedua kasus tersebut, para korban mengunggah tuduhan mereka di media sosial Cina yang memicu kehebohan online dan mendorong polisi untuk menyelidikinya.

Tindakan cepat pihak berwenang mendapat pujian dari banyak orang di dunia maya, yang menilai dua kasus itu sebagai indikasi penegakan hukum dan peradilan pidana yang efektif di Cina.

Namun beberapa aktivis perempuan berpendapat bahwa dua kasus tersebut dilakukan oleh orang-orang yang memiliki nama besar.

Lalu bagaimana nasib korban pemerkosaan yang oleh pelakunya adalah masyarakat biasa?

"Tidak mengherankan bahwa kedua kasus tersebut telah menarik perhatian luas, mengingat Kris Wu dan Alibaba memiliki nama yang besar," kata Feng Yuan, seorang aktivis perempuan, dikutip dari CNN.

"Kasus ini adalah pengingat bahwa untuk banyak kasus kekerasan seksual lainnya yang jika terdakwa tidak begitu terkenal atau berpengaruh mungkin tidak akan didengar sama sekali," tegasnya.

Baca Juga: Korban Bertambah, Kris Wu Diduga Lecehkan Seorang Perempuan di Amerika

Para penyintas kekerasan seksual di Cina telah menghadapi stigma yang buruk selama bertahun-tahun, baik dari lembaga resmi mau pun masyarakat.

Pada tahun 2018, organisasi feminis di Cina mendorong perempuan untuk membagikan pengalaman mereka menjadi korban kekerasan seksual.

Tetapi gerakan itu dengan cepat dibubarkan pemerintah yang memblokir diskusi online feminis, termasuk menyensor tagar dan banyak unggahan terkait.

Aktivis perempuan menilai kasus Kris Wu menunjukkan pemerintah masih enggan membahas pelanggaran seksual sebagai masalah sistemik.

Alih-alih memberikan beban kesalahan kepada pelaku, pemerintah dan lembaga hukum lebih memilih untuk menyalahkan lingkungan.

Hal itu terbukti dengan badan pengawas pemerintah yang mengatakan bahwa kasus Kris Wu adalah akibat sisi kelam Ibu Kota dan lingkungan yang liar industri hiburan.

Para aktivis menilai kurangnya dukungan bagi para penyintas kekerasan seksual dan ketidaksetaraan gender mengakar dari banyak aspek masyarakat Cina.

Lv Pin, seorang feminis Cina yang sekarang tinggal di New York, mengatakan bahwa sampai saat ini pemerintah Cina masih takut terhadap adanya gerakan aktivisme sosial, terutama perempuan.

Tak satu pun korban yang terlibat dalam kasus Kris Wu berani meminta bantuan kepada organisasi feminis.

Baca Juga: Louis Vuitton, Bvlgari hingga Lancome Putus Kontrak dengan Kris Wu Setelah Kasus Pelecehan Seksual

Mereka juga takut bersuara soal gerakan #MeToo karena dengan mudah dapat menarik sensor di media sosial.

Walau begitu, kedua kasus tersebut memberikan secercah harapan yaitu adanya kesadaran masyarakat terkait pentingnya penanganan kasus kekerasan seksual.

"Tidak peduli apakah mereka menyebutnya #MeToo atau tidak, intinya adalah ini refleksi bagi gerakan feminis di Cina," ucap Feng Yuan.

"Meskipun sebagian besar akun media sosial feminis terkemuka telah disensor, para korban selalu dapat menemukan cara mereka sendiri untuk berbicara," katanya lebih lanjut. (*)

Sumber CNN

Terkini Lainnya

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

PARAPUAN
Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

PARAPUAN
4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

PARAPUAN
Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

PARAPUAN
6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan,  Viral Bantu Turunkan Berat Badan

6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan, Viral Bantu Turunkan Berat Badan

PARAPUAN
Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

PARAPUAN
Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

PARAPUAN
Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

PARAPUAN
Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

PARAPUAN
Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

PARAPUAN
4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

PARAPUAN
Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

PARAPUAN
Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

PARAPUAN
Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com