Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Tinggi, Ini Penjelasan WHO dalam Upaya Pencegahan Virus Marburg

Kompas.com - 19/08/2021, 19:21 WIB
Editor Kinanti Nuke Mahardini

Parapuan.co - Kawan Puan, tentu banyak dari kita yang dikejutkan akan virus Marburg.

Virus Marburg dikatakan sangat mengkhawatirkan, mengingat pandemi Covid-19 belum juga usai.

Perlu Kawan Puan ketahui kalau virus Marburg yang inang virusnya dari kelelawar Rousettus egyptiacus ini memiliki berbagai gejala.

Gejala tersebut bukan seperti demam atau flu biasa, melainkan menyerang syaraf dan tentunya sangat mengganggu manusia.

Gejala berbahaya tersebut berisiko sangat tinggi dan dapat menyebabkan kematian. 

Tentu agar terhindar dari risiko ini, kita perlu melakukan pencegahan.

Berikut ini pedoman pencegahan virus Marburg yang disampaikan oleh lembaga kesehatan dunia atau WHO

1. Mengurangi Risiko Penularan dari Kelelawar ke Manusia

Rousettus aegyptiacus adalah kelelawar yang dianggap sebagai inang alami virus Marburg.

Oleh karena itu, kita harus mengurangi kontak yang terlalu lama di tambang yang dihuni oleh koloni kelelawar.

Mereka yang bekerja atau wisata ke tambang diwajibkan mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung lain termasuk masker agar mengurangi risiko kontak dari kelelawar. 

Baca Juga: Manfaat Air Kelapa untuk Perkuat Daya Taha Tubuh, Ini Faktanya

2. Mengurangi Risiko Penularan dari Manusia ke Manusia Lain

Virus Marburg bisa menular ke manusia karena adanya kontak langsung dengan pasien yang teinfeksi, terutama jika melalui cairan tubuh.

Berkaca dari hal tersebut, sebaiknya kontak fisik dengan pasien yang terinfeksi virus Marburg harus dihindari.

Biasanya orang yang merawat pasien yang terinfeksi virus Marburg akan menggunakan sarung tangan dan alat pelindung diri.

Kemudian supaya makin aman, menjaga kebersihan diri dengan cuci tangan secara teratur wajib dilakukan.  

3. Melakukan Langkah-Langkah Penahanan Wabah

Orang yang meninggal karena mengidap virus Marburg sebaiknya segera dikuburkan dengan cepat.

Selanjutnya, mereka yang yang terlibat kontak dengan pasien yang meninggal akan dipantau kesehatannya selama 21 hari.

Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan pasien yang terkonfirmasi pun bisa mendapat perawatan yang baik.

Tak hanya itu saja, masyarakat juga dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

4. Mengurangi Kemungkinan Penularan Seksual

WHO merekomendasikan agar mereka yang selamat dari virus Marburg hendaknya mempraktikkan seks dan kebersihan selama 12 bulan.

Hal ini terutama dipraktikkan oleh laki-laki yang sembuh dari virus Marburg, di mana setidaknya mereka harus mengetes cairan semen sebanyak dua kali atau hingga hasilnya negatif.

Baca Juga: Tren Hustle Culture Ternyata Berbahaya, Ini 5 Kiat Mengatasinya

Hal tersebut wajib dilakukan mengingat kontak dengan cairan tubuh bisa menularkan virus Marburg.

Kawan Puan, pedoman dari WHO di atas alangkah baiknya segera kita lakukan. Sebab jika terinfeksi virus Marburg, kita akan mengalami berbagai gejala.

Gejala tersebut sangat menyiksa karena nyeri otot, diare berhari-hari, sakit perut, mual dan muntah.

Pada beberapa orang, virus Marburg akan menyebabkan perdarahan parah di beberapa area tubuh seperti hidung, gusi, dan vagina.

Bahkan dalam kasus yang fatal, virus Marburg mampu menyebabkan kematian antara hari ke 8-9 setelah timbul gejala.

Mengetahui berbagai risiko dan gejala yang timbul, tentu kita juga tidak mau terjangkit virus ini.

Oleh sebab itu, Kawan Puan hendaknya melakukan pencegahan dan selalu menjaga kebersihan. 

(*)

Baca Juga: Waspadai Tiga Tipe Utama Penyakit Diabetes yang Perlu Segera Ditangani

Sumber WHO

Terkini Lainnya

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

Trik Dapat Tiket Pesawat Murah dengan Promo di Traveloka

PARAPUAN
Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

Ini Alasan Iron Mascara yang Viral di TIkTok Disukai Banyak Orang

PARAPUAN
4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

4 Drakor Bertema Keluarga yang Cocok Ditonton, Ada The Good Bad Mother

PARAPUAN
Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

Intip Keseruan Berwisata di Kapal Pesiar dengan Rute Internasional

PARAPUAN
6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan,  Viral Bantu Turunkan Berat Badan

6 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan, Viral Bantu Turunkan Berat Badan

PARAPUAN
Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

Tak Cuman Bantu Dokter, Yuk Ketahui Tugas dan Tanggung Jawab Profesi Perawat

PARAPUAN
Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

Mengenal Istilah Femisida yang Berhubungan Erat dengan Pembunuhan terhadap Perempuan

PARAPUAN
Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

Belajar dari Pembunuhan Miss Ecuador, Ini Bahaya Share Lokasi Real Time di Medsos

PARAPUAN
Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

Ajari Anak Bisnis Sejak Kecil, Ini 3 Usaha Kecil-kecilan yang Bisa Dicoba

PARAPUAN
Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar Group Terima 11 Spesies Tanaman Langka dari BRIN

PARAPUAN
4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

4 “Senjata” yang Perlu Dibawa Agar Perjalanan ke Kantor Aman dan Nyaman

PARAPUAN
Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

Nikmati Pemandang Indah, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil

PARAPUAN
Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

Hadapi Polusi dan Radikal Bebas Selama Commuting, Ini Tipsnya

PARAPUAN
Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

Ini Mimpi Dr. Widiastuti Setyaningsih, Peneliti yang Ungkap Tabir Alam Lewat Teknologi Pangan

PARAPUAN
Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

Inarah Syarafina Debut Penyutradaraan Film Panjang Lewat Temurun

PARAPUAN
Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

Perdebatan Man VS Bear Viral di TikTok, Ini Alasan Perempuan Lebih Memilih Beruang

PARAPUAN
Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

Cocok untuk Perempuan Karier, Ini Rekomendasi Parfum Pilihan PARAPUAN

PARAPUAN
Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

Bisa Tambah Penghasilan, Ini 3 Ide Bisnis yang Bisa Dicoba Pekerja Perempuan

PARAPUAN
Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

Pengusaha Pemula Wajib Tahu, Ini Sumber Modal Bisnis dan Strategi Dapatkan Pendanaan

PARAPUAN
3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

3 Cara Bijak Kumpulkan Dana Pendidikan Anak dan Strategi Melakoninya

PARAPUAN
Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

Praktis Dipakai, Ini Rekomendasi Sepatu Nyaman untuk Jalan Kaki

PARAPUAN
Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

Kulit Kepala Berminyak dan Ketombean? Ini Rekomendasi Perawatannya

PARAPUAN
 Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

Studi BCG dan Stellar Women: 70 Persen Perempuan Pelaku UMKM Kesulitan Mencari Mentor dalam Berbisnis

PARAPUAN
Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

Netflix Rilis Jadwal Tayang dan Trailer Film Monster, Full Tanpa Dialog

PARAPUAN
Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

Rekomendasi Hotel Bintang 5 untuk “Me Time” di Jakarta

PARAPUAN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com