Perjalanan Karier Herryanti Herman Menggeluti IT hingga Jadi Direktur

Tentry Yudvi Dian Utami - Senin, 23 Agustus 2021
Perjalanan karier Herryanti Herman menggeluti dunia teknologi
Perjalanan karier Herryanti Herman menggeluti dunia teknologi Dok. Herryanti

Parapuan.co - Menyelami dunia teknologi menjadi pilihan hidup Herryanti Herman, Direktur PT Mitra Integrasi Informatika. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi perangkat hardware dan software komputer.

Bagi perempuan berambut pendek ini dunia teknologi bukanlah bidang yang sulit digeluti, terlebih sekarang teknologi sudah berkembang dengan pesat.

"Teknologi ini begitu cepat perkembangannya. Jadi, itu membuat saya harus terus belajar sampai sekarang," ujarnya sambil tersenyum.

Niat Herryanti Herman untuk mendalami dunia teknologi juga akhirnya mengantarkannya menjadi salah satu Finalis Women ICT ⁣ASEAN 2021 Shinning.

Lalu, siapa sosok Herryanti Herman ini?

Baca Juga: Rela Jual Medali Olimpiade demi Bantu Operasi Seorang Bayi, Ini Sosok Maria Andrejczyk

Ingin Jadi Apoteker

Herryanti mengaku kalau awalnya dia ingin masuk ke industri farmasi. Kala itu, kebetulan sedang hangatnya tragedi Mei 1998.

Namun, sayangnya, keinginan perempuan asal Lubuklinggau ini tidak didukung orangtua. Pasalnya, tempat kuliah farmasi yang dicobanya berada di Surabaya.

"Awalnya mau jadi apoteker. Semuanya sudah siap. Cuma waktu itu sedang kerusuhan, jadi enggak bisa ke Surabaya.

Tapi, orangtua enggak melepas saya ke Surabaya. Lalu, kebetulan kakak saya kuliah di jurusan teknik Bina Nusantara," ujarnya.

Dari situ, Herryanti akhirnya memilih masuk Computer Science di Bina Nusantara University.

"Waktu itu di tahun 1998 itu jumlah mahasiswa perempuan enggak banyak. Tapi, saya beruntung karena punya teman-teman mendukung," ujarnya dengan semangat.

Herryanti Herman pun tak menyangka bahwa dirinya mampu untuk menggeluti dunia teknologi. Apalagi, ini merupakan jurusan yang tidak dia bayangkan sebelumnya.

"Ini bukan dari hati, karena ini keadaan. Tapi, ini jalan Tuhan yang bimbing saya. Di sini begitu cepat perkembangannya dan ini menjadi tantangan saya," tuturnya.

Usai lulus kuliah, Herryanti pun melamar pekerjaan di Metrodata Sentra Layanan (MSL) pada 2002.

Saat itu, dia mengenyam profesi sebagai help desk.

"Saya menerima panggilan telepon. Saya garda terdepan permintaan pelanggan baik informasi atau pun komplain.

Pekerjaan ini sangat berat, tapi sering dianggap remeh oleh orang lain. Namun, enggak segampang itu ternyata untuk interaksi dengan pelanggan," ujarnya.

Lantaran menemukan masalah itu, Herryanti pun mempelajari ilmu komunikasi dan public relation.

"Saya merasa butuh belajar namanya public relation. Tahun 2003, saya ambil PR di London School Public Relation. Itu adalah bekal bagi saya," ujarnya.

Berkat antusiasnya dalam mengembangkan dunia teknologi di perusahaan, Herryanti Herman pun sudah mengenyam beragam profesi untuk sampai di posisinya menjadi direktur.

Baca Juga: Perjalanan Karier Sisil, Pekerja Kantoran yang Jadi Sex Educator

"Saya pernah juga managing partner. Itu juga ada kesulitan sendiri untuk training sales. Dari situ, saya dan rekan kerja mengubang sales ini menjadi Metro Data Academy, yang memang basisnya training.

Sebab, berjualan juga perlu teknik sendiri. Karena, selama ini kan kita hanya fokus ke B2B saja," ujarnya.

Metro Data Academy juga sebuah inovasi di bidang pendidikan untuk edukasi literasi digital.

Menghadirkan ruang ibu menyusui

Menjadi pemimpin perempuan rupanya membuat Herryanti juga berani untuk speak up. Apalagi di dunianya, perempuan masih begitu sedikit yang bekerja di STEM.

Hal inilah yang membuat Herryanti pun membuat beragam fasilitas ramah perempuan di perusahaannya. 

"Justru adanya perempuan ini memberikan sudut pandang yang dibutuhkan oleh perusahaan. Di tahun 2010 lalu, saya merasa perempuan menyusui butuh yang namanya memberikan ASI," ujarnya.

Sebab itu, Herryanti pun mendorong perusahaan untuk menciptakan ruangan ibu menyusui.

Baginya, perempuan juga butuh ruang aman untuk memberikan ASI terhadap anaknya.

"Saat itu, saya bahkan belum menikah. Tapi, saya rasa penting untuk menghadirkan ruang ASI, karena ini penting juga untuk anak," ujarnya.

Baca Juga: Rela Jual Medali Olimpiade demi Bantu Operasi Seorang Bayi, Ini Sosok Maria Andrejczyk

Membangun Sekolah di Daerah 

Meski sibuk di dunia teknologi, tapi Herryanti begitu peduli dengan pendidikan anak-anak di Indonesia.

Terlebih, belum banyak sekolah swasta yang bagus di daerah. Inilah yang membuat Herryanti, beserta kakaknya membangun Yayasan Putra Putri Bangsa di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

"Pilihan sekolah swasta di daerah itu masih sangat sedikit. Jadi, ya, saya dan kakak saya, kebetulan dia juga ada di sana. Berinisiatif untuk mendirikan Yayasan Putra Putri Bangsa. Ini Sekolah dimulai dari TK sampai SMP," ujar perempuan lulusan Magister Management Program, Bina Nusantara University.

Oleh sebab itu, selain bekerja, Herryanti juga suka menjadi pengajar di sekolah yang dibangunnya tersebut. 

"Itu mencari juga tenaga pengajarnya. Terus, bikin juga kurikulum yang bagusnya. Memang tujuannya ingin memberikan kemudahan akses pendidikan di daerah," ujarnya.

Keren, ya Herryanti Herman ini!(*)