Sempat Diragukan Banyak Orang, Mimpi Masa Kecil Apriyani Rahayu Kini Jadi Nyata

Alessandra Langit - Jumat, 13 Agustus 2021
Mimpi masa kecil Apriyani Rahayu yang berawal dari raket kayu
Mimpi masa kecil Apriyani Rahayu yang berawal dari raket kayu Instagram @r.apriyanig

Parapuan.co - Kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2020 lalu mengukir sejarah baru untuk Indonesia.

Emas pertama bagi nomor ganda putri cabang olahraga bulu tangkis adalah kado istimewa menjelang ulang tahun ke-76 Republik Indonesia.

Perjalanan kedua atlet perempuan tersebut dalam meraih medali emas Olimpiade tidaklah mudah.

Sedari kecil, banyak pengorbanan dan tantangan yang harus mereka hadapi demi menggapai mimpinya sebagai atlet.

Apriyani Rahayu berbagi soal kisah perjuangan dan mimpunya sedari kecil dalam acara Rosi Spesial Kompas TV: Kado Emas Greysia - Apriyani yang digelar pada hari Kamis (12/8/2021).

Baca Juga: Seru! Pemenang TikTok Challenge Goyangan Mimpi Emas Dapat Hadiah Ini dari Greysia dan Apri

Sebagai atlet perempuan, Apriyani Rahayu atau yang akrab disapa Apri merasakan banyak keraguan dari orang-orang sekitar akan kemampuannya dalam bidang olahraga bulu tangkis.

Apri dan Greysia mengaku mereka bukanlah pasangan unggulan yang dijagokan oleh banyak pihak, namun hal tersebut tidak membuat semangat mereka redup.

"Kita bukan pasangan unggulan, tapi itu yang kita jadikan motivasi dan kekuatan," ungkap Apri.

Apri melihat bahwa keraguan dari orang lain adalah sumber motivasi dan kekuatan baginya untuk berlatih lebih keras.

Bagi Apri, untuk terus maju, validasi dan keyakinan yang terpenting adalah dari dirinya sendiri.

Mengawali karier di bidang olahraga di usia yang muda, Apri telah tumbuh dan banyak berkembang menjadi sosok yang lebih dewasa.

Hal tersebut diakui oleh pelatihnya, Eng Hian, sang atlet legenda bulu tangkis yang pernah meraih medali perunggu di Olimpiade Athena 2004.

Memiliki sikap yang unik, Apri bukanlah seorang atlet yang mudah untuk dilatih, namun Eng Hian melihatnya sebagai seseorang yang punya bakat dan mimpi yang sama besarnya.

Apriyani Rahayu tumbuh di keluarga sederhana sebagai anak bungsu dan dikenal sebagai anak yang jahil dan aktif secara fisik.

Energi Apri yang banyak membuatnya tertarik dengan aktivitas di luar rumah seperti bermain bola, Taekwondo, dan akhirnya menetapkan minatnya pada bulu tangkis.

Baca Juga: Sederet Bonus yang Diterima Greysia dan Apri; dari Baso Aci, Rumah, hingga Sapi

Sedari kecil, Apri sudah merintis mimpinya sebagai seorang atlet dengan mengikuti berbagai kompetisi olahraga.

Pada kesempatan yang sama, ayah dari Apri, Amiruddin Pora, mengungkapkan bahwa dia mendukung Apri sepenuhnya untuk menjadi atlet.

Awal dari karier Apri di cabang olah raga bulu tangkis adalah sebuah raket kayu sederhana yang dibuat oleh ayahnya.

Raket tersebut hampir tidak berbentuk serupa dengan raket bulu tangkis profesional. Benda yang bersejarah bagi Apri tersebut berbentuk kotak dan lebih berat dari raket biasanya.

Bersama sebuah kok yang dibuat dari bulu ayam, Apriyani berlatih bulu tangkis setiap harinya bersama teman-teman di sekitar rumahnya di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Raket kayu tersebutlah yang membawa semangat Apri dari satu kompetisi ke kompetisi lainnya sejak usianya masih sangat muda.

"Dulu kalau main pakai ini (raket kayu), dulu koknya juga jelek tidak dari bulu ayam. Memang dari dulu dia suka mainan olahraga termasuk bola dan sepak takraw.

"Tapi memang sejak bermain raket kayu saya tau bakatnya," cerita Amiruddin.

Selama perjalanan meraih mimpi masa kecilnya, Apri selalu mendapatkan komentar dari orang lain yang meremehkannya.

Memiliki postur tubuh yang tidak tinggi untuk ukuran atlet, banyak orang di sekitarnya yang meragukan kemampuan dan keseriusan Apri,

"Banyak yang remehin karena Apri itu pendek waktu kecil," ucap Amiruddin.

Baca Juga: Ini Atlet Bulu Tangkis Ganda Putri Indonesia yang Sering Tanding di Luar Negeri, Salah Satunya Greysia Polii

Namun, Apri membuktikan prestasinya semenjak duduk di kelas 4 sekolah dasar dengan memenangkan berbagai kompetisi di daerahnya.

Dengan postur tubuh yang lebih kecil dari tas raketnya, Apri membawa mimpi yang sangat besar untuk menjadi seorang pebulutangkis profesional.

Melihat perjuangan Apri di masa kecil untuk menjadi sosok yang diunggulkan sekarang, keluarga di kampung halamannya sangat bangga dengan prestasi Apri dan mimpi yang akhirnya tercapai.

Kini raket kayu yang digenggam oleh Apri di masa kecil telah berubah menjadi medali emas yang mengukir sejarah bagi bangsa Indonesia. (*)

Sumber: Kompas TV
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara