Pertengkaran dengan Pasangan Makin Buruk? Ini 4 Cara untuk Berhenti

Ericha Fernanda - Minggu, 8 Agustus 2021
Cara berhenti bertengkar dengan pasangan.
Cara berhenti bertengkar dengan pasangan. Panupong Piewkleng

Parapuan.co - Salah satu potensi merusak dalam sebuah hubungan adalah pertengkaran yang konsisten dan tak kunjung berakhir. 

Perbedaan pendapat, kesalahpahaman, atau kesalahan dari salah satu pasangan akan berkontribusi pada munculnya pertengkaran kecil hingga sengit.

Tidak ada hubungan yang sempurna, begitu juga dengan pasangan. Bertengkar adalah hal wajar untuk mengekspresikan emosi dan sudut pandang.

Tapi, mundurlah selangkah dan mulai berpikir kalau hubunganmu bisa semakin rusak jika selalu meledak-ledak saat bertengkar. 

Oleh karena itu, usahakan untuk berhenti bertengkar dengan pasangan meskipun itu sulit dilakukan. Berhenti bertengkar berarti menyelamatkan hubungan, pasangan, dan dirimu sendiri.

Ketahui cara berhenti bertengkar dari Our Relationship yang bisa Kawan Puan tiru jika ada pertengkaran dengan pasangan. 

Tidak Bersikap Defensif

Wajar jika Kawan Puan ingin segera bersikap defensif atau bertahan saat terjadi pertengkaran. Sebab, mungkin kamu merasa diserang, dianiaya, atau disalahkan atas sesuatu yang sebenarnya tidak sengaja bahkan tidak kamu lakukan.

Menyerang balik hingga mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya justru meningkatkan amarah.

Maka, mengevaluasi situasi secara objektif adalah jalan terbaik. Mengevaluasi yang dimaksud ialah meminta maaf dan mencoba memperbaiki apa yang terjadi.

Hanya bertanya bagaimana kamu bisa memperbaikinya juga merupakan tindakan evaluatif pada situasi tersebut. 

Baca Juga: Tantangan Social Butterfly yang Sering Bikin Orang Salah Paham

 

Jika situasi sudah mereda dan agak lama, kamu bisa berbicara kembali bahwa sebenarnya kamu tidak salah dan jelaskan alasannya.

Mengurangi Ego dengan Menjauh dari Situasi

Sering kali saat bertengkar, pikiran dan emosi seseorang bisa menjadi tidak rasional.

Bertengkar dalam pola pikir ini akan membahayakan karena memungkinkan kamu mengatakan hal-hal yang tidak kita maksudkan.

Jika argumen menjadi terlalu panas, menjauhlah sejenak dan dapatkan kembali perspektifmu.

Biarkan pikiranmu menjadi dingin. Habiskan waktu dengan berjalan-jalan atau me time.

Biasanya saat sudah tenang, kita dapat mendekati konflik dengan sikap baru setelah menjernihkan pikiran.

Membuat Batasan dan Kesepakatan

Pertengkaran menjadi tidak terkendali ketika salah seorang menyerang karakter pasangan, alih-alih masalah itu sendiri.

Berteriak satu sama lain, bersumpah, mengumpat, dan menghindari masalah sebenarnya justru akan membuatnya semakin runyam.

Duduklah dengan pasanganmu dan diskusikan beberapa batasan saat kalian bertengkar.

Contohnya, satu orang mungkin berbicara lebih dulu dengan nada hormat tanpa berteriak atau mengumpat.

Baca Juga: Social Butterfly: Ekstrovert yang Sering Dianggap Baik ke Semua Orang

 

Segera Menyelesaikan Konflik

Pasangan yang membiarkan masalah meningkat biasanya lebih cepat berakhir, daripada mereka yang mendekati konflik dengan cepat.

Tidak berbicara dan membiarkan perasaan kalian kalut menghasilkan kebencian atau kepahitan yang berpotensi merusak hubungan.

Segera ungkapkan perasaanmu untuk menyelesaikan konflik dan memperbaikinya. Tujuannya, agar tidak ada yang membebani pikiran kamu saat kembali menjalin hubungan.

Apabila Kawan Puan berkomitmen untuk menyelamatkan hubungan, cara berhenti bertengkar dengan pasangan ini akan sangat berguna.

Hindari membuang energi untuk berhadapan dengan masalah-masalah kecil yang tidak begitu perlu.

(*)

Baca Juga: Awas! 5 Kebiasaan Ini Tanpa Disadari Bisa Merusak Hubunganmu dengan Pasangan

Sumber: Our Relationship
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini