Kisah Apriyani Rahayu Menjadi Atlet, Berawal dari Raket Kayu Buatan Sang Ayah

Tentry Yudvi Dian Utami - Selasa, 3 Agustus 2021
Kisah Apriyani Rahayu Berjuang untuk Bisa ke Olimpiade Tokyo 2020
Kisah Apriyani Rahayu Berjuang untuk Bisa ke Olimpiade Tokyo 2020 ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Namun, Amerudin mengakui kalau dirinya belum mampu beli raket bulu tangkis. Dia pun hanya bisa memberikan Ani raket yang sudah usah di mana tali senarnya sudah putus.

Kata Ameruddin, “Masalahnya kalau tidak dikasih raket, dia menangis."

Tapi, kesukaan Ani terhadap olahraga tak sebatas bulu tangkis saja, lho.

Rupanya, semakin beranjak dewasa, Ani juga pernah menggeluti seni bela diri Taekwondo bersama kakaknya.

Tak heran, kalau Ani pun terbilang sering berkelahi dengan laki-laki semasa sekolah dulu.

Namun, lantaran melihat bakat puterinya itu, Ameruddin pun mengarahkan Ani untuk bermain bulu tangkis saja.

Ameruddin sendiri yang menyemangati puterinya untuk menekuni bulu tangkis.

Baca Juga: Perbedaan Usia Tak Halangi Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Saling Mendukung

Katanya, dulu Ani harus pergi latihan di Gedung Sarana Kegiatan Bersama (SKB) Unaaha, Kabupaten Konawe, yang berjarak 9 kilometer dari rumahnya.

"Jadi dia lari dari rumah ke SKB, saya naik motor. Begitu juga kalau habis latihan, pulang dari SKB ke rumah begitu setiap sorenya, karena dia mau latihan sendiri," ujar Ameruddin.

Saat Ani duduk di bangku kelas enam SD, rupanya perempuan berambut pendek ini sudah berprestasi.

Prestasinya pun terus cemerlang ketika mengikuti turnamen bulu tangkis tingkat kecamatan dan kabupaten Konawe.

Ameruddin mengakui kalau bakat Ani ini diwarisi oleh ibunya, yang pernah meraih juara di Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Raha, Kabupaten Muna pada 2007 lalu.