Parapuan.co - Saat melakukan donor plasma, terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi, salah satunya yakni golongan darah.
Saat mendonorkan plasma darah, kesamaan golongan darah ternyata harus diperhatikan nih Kawan Puan.
Pasalnya saat dilakukan skrining, jenis golongan darah masuk kedalam SOP yang berlaku.
"Karena darah itulah yang akan dimasukkan ke dalam darah pasien, supaya tidak terjadi penolakan, tidak terjadi penggumpalan, harus golongan darah yang sama," kata dr. Wita Prominensa, MARS, SpPK, Dokter Spesialis Patologi Klinik dari Primaya Hospital Pasar Kemis dalam webinar daring Mengenal Donor Plasma Konvalesen pada Senin (19/7/2021) lalu.
Selain itu, sedikitnya persediaan plasma darah juga memengaruhi golongan darah dalam donor plasma sehingga harus digantikan dengan golongan darah yang sama.
Namun, lain halnya jika persediaan plasma darah sudah banyak.
Jika persediaan plasma darah banyak, pendonor tidak harus mendonorkan plasma darah dengan golongan yang sama.
"Jadi kalau misalnya stok PMI nya untuk golongan darah A 1.000, B, 1.000, penggantinya tidak harus sama," jelas dokter kelahiran 23 Januari 1984 ini.
dr. Wita juga mengatakan bahwa hal ini juga didasarkan pada kebijakan PMI di masing-masing daerah.
Baca Juga: Mengenal Terapi Plasma Konvalesen, Metode yang Diklaim Efektif untuk Pasien Covid-19
"Ada yang tidak boleh tidak sama ada yang masih bisa menerima karena stoknya sama. Itu berlaku juga untuk donor darah, bukan hanya plasma konvalesen," jawabnya.
Menurut dr. Wita, plasma konvalesen ini dapat mempercepat penyembuhan Covid-19 karena dapat menghambat virus di reseptor tubuh kita melalui gen-S.
Yang dimaksud dengan gen-S sendiri merupakan bentuk 'spike' dari virus Corona.
"Kalau dia bisa merespon dia akan menghambat virus Sars Cov menempel di reseptornya. Atau yang sudah menempel dia akan mengusir dari dudukan reseptornya," jelasnya.
Mengenai donor plasma konvalesen, ternyata hal ini sudah dilakukan sejak lama.
Baca Juga: Lonjakan Kasus Makin Tinggi, Ini Gejala Covid-19 pada Anak yang Harus Diwaspadai
Plasma konvalesen digunakan untuk penyembuhan Sars Cov-1 di Hongkong pada tahun 2003.
Selain itu, plasma konvalesen juga efektif untuk mengobati H1N1 di tahun 2009-2010 dan virus Ebola di tahun 2014.
Plasma konvalesen pun kini digunakan untuk menangani Covid-19.
"Spesifiknya, baru tahun lalu," jelas dr. Wita. (*)