Parapuan.co - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia nampak semakin tak terkendali.
Hingga Jumat (23/7/2021), mengutip dari covid19.go.id, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 3.033.339 kasus.
Tak hanya menyerang orang dewasa, Covid-19 juga mulai menyerang anak-anak dan bayi.
Peningkatan angka kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 pada anak-anak yang semakin melonjak.
Lonjakan kasus Covid-19, terutama di kalangan anak-anak, sebagian besar terjadi karena munculnya varian delta dari virus Corona.
Mengutip dari rilis yang diterima PARAPUAN, Jumat (23/7/2021) dari Save The Children, data satgas penanganan Covid-19 pada 16 Juli 2021 mencatat sebanyak 12,8% atau 351.336 kasus positif COVID-19 terjadi pada usia anak 0–18 tahun, 777 diantarnya telah meninggal dunia.
Baca Juga: Film Keluarga Cemara: Mimpi dan Harapan Anak Menjadi Kekuatan bagi Orang Tua
Persentase angka kematian tertinggi berada pada kelompok usia 0–2 tahun, diikuti kelompok usia 16–18 tahun dan usia 3–6 tahun.
5 provinsi dengan jumlah kasus tertinggi tersebut diantaranya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
Seperti dikutip dari healthsite.com, berikut ini gejala Covid-19 pada anak.
Demam dan menggigil
Salah satu tanda pertama virus corona pada anak-anak adalah kenaikan suhu tubuh.
Rata-rata suhu tubuh normal seorang anak adalah sekitar 37°C.
Ketika kamu melihat kenaikan suhu tubuh anak secara tiba-tiba disertai dengan gejala lain seperti nyeri otot, kedinginan, batuk, sakit kepala atau kelelahan yang luar biasa, pastikan untuk segera membawa anak ke dokter dan diperiksa untuk Covid-19.
Diare
Gejala penting lainnya yang harus diketahui setiap orang tua adalah diare.
Jika anak menunjukkan gejala seperti gerakan longgar, sakit perut, kram perut, tinja berair, dll, maka Kawan Puan harus menganggapnya serius dan segera mempertimbangkan untuk mengunjungi dokter.
Diare juga dapat menyebabkan dehidrasi, mata kering, kurang energi, dan lain-lain.
Baca Juga: Rayakan Hari Anak Nasional dengan Mendengarkan Podcast 'Dongeng Pilihan Orangtua' bersama Buah Hati!
Masalah pernapasan
Salah satu gejala umum dari infeksi Covid-19 mematikan yang terlihat di antara pasien gelombang kedua adalah kesulitan bernapas atau penurunan tajam kadar oksigen tubuh.
Demikian pula, seorang anak juga dapat menghadapi masalah saat bernapas setelah dia terinfeksi oleh virus corona.
Alasan di balik ini adalah bahwa virus mempengaruhi paru-paru dan dengan demikian menyebabkan masalah pernapasan.
Pilek
Dengan mutasi konstan dari virus corona, para ahli telah menyatakan bahwa ada beberapa gejala baru dari infeksi mematikan ini yang harus diwaspadai.
Salah satunya adalah hidung meler.
Jika anak menderita pilek disertai gejala pilek lainnya seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat selama lebih dari sehari, pastikan untuk segera mengunjungi dokter.
Hilangnya bau dan rasa
Di antara beberapa anak yang dites positif Covid-19 mengeluh tentang hilangnya penciuman dan rasa pada tahap awal infeksi.
Menurut para ahli, hilangnya penciuman dan rasa tujuh kali lebih tinggi pada anak-anak dengan Covid-19.
Jika Kawan Puan melihat anak menderita kehilangan penciuman dan rasa yang disertai gejala seperti flu, sakit kepala dan demam, maka kamu harus segera membawa anakmu ke dokter.
Perhatikan juga bahwa penting untuk memeriksakan bayi atau anak kamu untuk tes Covid-19 jika kamu melihat salah satu gejala yang disebutkan di atas.
Selain beberapa gejala di atas, seperti dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan penyakit (CDC) AS, Gejala Covid-19 yang paling umum pada anak-anak adalah demam dan batuk.
Baca Juga: Remaja dari Sumba Timur Terima Anugerah KPAI sebagai Anak Inspiratif
Akan tetapi, anak-anak mungkin memiliki salah satu dari tanda atau gejala Covid-19 berikut:
(*)