Parapuan.co - Pasti Kawan Puan pernah mengalami yang namanya sakit kepala sebelah atau migrain.
Migrain atau sakit kepala sebelah ini dicirikan dengan rasa berdenyut pada satu sisi kepala saja
Ternyata, sakit kepala ini banyak dialami oleh orang lho, Kawan Puan.
Baca Juga: Takut Jarum Suntik Saat Akan Vaksinasi? Ini Cara yang Bisa Kamu Lakukan
Menurut Migraine Research Foundation, sakit kepala disebabkan oleh berbagai macam penyebabnya dan banyak dialami oleh lebih dari satu miliar orang di dunia
Migrain ini bisa disebabkan karena karena situasi, genetika, atau saraf yang terlalu reaktif.
Rick Godley, ahli THT di Rhode Island dan kepala dari Association of Migrain Disorders mengatakan genetika dan saraf yang terlalu reaktif juga bisa jadi penyebabnya, seperti yang terdapat dalam Allure.
1. Hormonal
Jan Brandes, seorang ahli saraf dan anggota dewan di National Headache Foundation, perempuan mengalami migrain tiga kali lebih banyak daripada laki-laki.
Hal ini dipengaruhi oleh siklus menstruasi yang ada perempuan.
Fluktuasi estrogen dapat mempengaruhi rangsangan di otak sehingga menyebabkan migrain.
Selain itu, penurunan estrogen sebelum menopause juga dapat memicu migrain.
2. Stimulasi Sensorik
Menurut Rick, rangsangan sensorik, termasuk penglihatan, pendengaran, dan penciuman, seringkali dapat memicu migrain pada manusia.
Berdasarkan jurnal dari HHS Public Acess di tahun 2013, 40 persen orang mengalami migrain yang dipicu oleh rangsangan visual seperti lampu terang atau berkedip.
Sementara itu, 50 persen mengalami migrain yang disebabkan oleh kebisingan.
Lain halnya dengan setengahnya yang mengalami migrain akibat bau di sekitarnya.
Baca Juga: Bukan Sakit Kepala Biasa, Ini Risiko yang Dialami Oleh Penderita Migrain Jika Tak Segera Diobati
3. Makanan
Makanan dan minuman yang kamu konsumsi juga bisa menjadi pemicu migrain, lho.
Menurut Joshi, makanan dengan kandungan nitrat dan aspartam dapat memicu migrain.
Selain itu, kandungan Monosodium glutamat (MSG) juga bisa menyebabkan sakit kepala.
Adapun pemicu lainnya yakni alkohol, salah satunya adalah anggur merah.
"Anggur merah secara klasik dianggap sebagai pemicu migrain, beberapa pasien tidak dapat minum anggur putih atau alkohol jika tidak jelas, sementara yang lain dipicu oleh bir," kata Jan.
4. Gaya Hidup
Jika kamu menghindari konsumsi makanan penyebab migrain tetapi melewatkan waktu makan dan mengalami dehidrasi, kamu bisa tetap terkena migrain.
Salah satu penyebab dehidrasi yakni konsumsi kafein yang berlebihan. Sifat diuretik akan membuat kamu sering buang air kecil sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.
Stres juga bisa menjadi penyebab lainnya. Kata Godley, stres psikologis ataupun stres fisik seperti postur tubuh yang buruk atau trauma di kepala.
Menurut Thomas Pitts, seorang ahli saraf dengan Hudson Medical + Wellness di New York City, kurang tidur menyebabkan stres dan memicu migrain.
Jan mengatakan orang-orang yang memiliki jadwal tidur yang tidak menentu, seperti orang tua muda atau mereka yang bekerja shift malam, mungkin mendapatkan lebih banyak migrain selama beberapa bulan.
Terlalu banyak menatap layar juga bisa menjadi faktor migrain.
Postur tubuh yang buruk dalam waktu yang lama juga dapat menambah kontribusi pada migrain.
Baca Juga: Berapa Rentan Waktu Pasien Covid-19 yang Sudah Sembuh Boleh Vaksin? Ini Kata Dokter
5. Tekanan Udara
Brandes mengatakan perubahan tekanan barometrik, yakni apakah naik atau turunnya udara dapat membuat migrain
“Beberapa orang mengatakan 'Saya bisa menjadi saluran cuaca karena saya bisa merasakan di kepala saya berubah saat tekanan barometrik berubah,'” katanya.
Jenis faktor lingkungan lainnya, seperti kelembaban atau ketinggian juga diketahui memicu migrain pada beberapa orang.(*)