Mau Investasi Mata Uang? Ini Potensi Keuntungannya Dibanding Kripto

Arintha Widya - Rabu, 14 Juli 2021
Investasi mata uang valuta asing
Investasi mata uang valuta asing I going to make a greatest artwo

Parapuan.co - Di awal tahun 2021, investasi mata uang digital seperti Bitcoin hingga Dogecoin menarik perhatian khalayak karena dianggap mendatangkan keuntungan.

Padahal tak hanya Bitcoin dan crypto currency (mata uang digital) lain, investasi mata uang atau valuta asing bisa saja sama-sama menguntungkan.

Jika Kawan Puan tertarik untuk investasi valuta asing atau mata uang, begini potensi keuntungannya jika dibandingkan dengan kripto. 

Baca Juga: Selain Emas, Ini 3 Jenis Investasi yang Bikin Uang Berlipat Ganda

Tak seperti uang digital yang naik turunnya lebih tidak terduga, investasi valuta asing cenderung dapat diperkirakan sehingga kita tahu kapan waktu yang tepat berinvestasi.

Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan investasi mata uang pada valuta asing, ada hal penting yang perlu kamu ketahui.

Yaitu, tentang perbedaan dan potensi keuntungan dari investasi mata uang dengan investasi saham, emas, atau crypto currency.

Perencana keuangan Gembong Suwito CFP, menerangkan bahwa secara aset, mata uang tidak akan berubah nilainya menjadi nol.

Berbeda dengan aset dasar (underlying asset) mata uang digital, emas, dan saham.

"Transaksi mata uang perhari sebesar USD6 triliun. Nilai yang sangat besar dalam segala jenis instrumen investasi," ujar Gembong Suwito saat dihubungi NOVA baru-baru ini.

Nilai USD6 triliun tersebut jika dirupiahkan kurang lebih setara dengan Rp87.045 triliun.

Sedangkan, untuk saham, di Bursa Efek Indonesia (BEI), rata-rata nilai transaksinya sekitar Rp11-16 triliun perhari.

 

Baca Juga: Penting! Hindari 4 Kesalahan Ini sebelum Mulai Investasi Emas Online

Lebih lanjut, Gembong Suwito memaparkan pula pengertian dari investasi mata uang atau valuta asing (dolar AS, euro, maupun poundsterling).

Secara umum, investasi pada instrumen valuta asing (valas) adalah membeli mata uang suatu negara dengan tujuan mendapatkan potensi keuntungan.

"Misalnya membeli dolar AS di angka Rp14.500 dengan rencana jual di Rp15.000, maka kita mendapatkan keuntungan dari selisih harga tersebut," kata Gembong Suwito.

Sementara yang dimaksud aset dasar atau underlying asset, yaitu nilai tukar yang berlaku di suatu negara, misalnya USD dan IDR (dolar dengan rupiah).

"Jadi, nilai tukar naik turunnya di suatu negara biasanya mencerminkan fundamental negara tersebut," ujar Gembong.

Gembong pun menjelaskan, "Jika kondisi ekonomi bagus, maka mata uangnya akan menguat. Sedangkan, jika ekonominya sedang tidak bagus, maka mata uangnya akan melemah."

Ia menambahkan, kenaikan atau penurunan mata uang dipengaruhi pula oleh peran bank sentral atau bank negara terkait neraca perdagangan.

Baca Juga: Cenderung Stabil, Ini Keuntungan dari Investasi pada 4 Mata Uang

Jadi, pada dasarnya melakukan investasi mata uang atau valas lumayan menjanjikan selama kamu tahu kapan waktu yang tepat menukarkan atau mencairkannya. (*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda