Alami Kondisi Kadar Estrogen Rendah? Segera Atasi dengan Pengobatan Ini

Anna Maria Anggita - Selasa, 13 Juli 2021
Ilustrasi obat untuk mengatasi kadar estrogen yang rendah
Ilustrasi obat untuk mengatasi kadar estrogen yang rendah Doucefleur

Parapuan.co - Kawan Puan, kira-kira apa yang kamu rasakan ketika kadar estrogen dalam tubuh rendah?

Duh, pasti rasanya tubuh tidak nyaman ya.

Pasalnya, bagi perempuan estrogen itu punya peran penting bagi tubuh kita.

Kadar estrogen yang rendah tidak hanya memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi perempuan saja, namun lebih dari itu.

Rendahnya kadar estrogen pun bisa berimbas pada kesehatan tulang hingga kesejahteraan emosional.

Adapun gejala yang timbul seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, infertilitas, berhubungan intim yang menyakitkan, kekuatan tulang menurun, peningkatan infeksi saluran kemih, bahkan hingga depresi dan infertilitas.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Imunoterapi untuk Kanker Kapala dan Leher

Dilansir dari Medical News Today, mengetahui kondisi di atas, sebenarnya ada beberapa pengobatan yang bisa Kawan Puan lakukan, yuk simak.

Terapi estrogen

Kawan Puan, saat konsultasi ke dokter, terkadang kamu akan menerima resep  estrogen untuk mengobati perempuan dengan defisiensi estrogen.

Misalnya pada perempuan yang indung telurnya diangkat.

Di samping itu, dokter akan meresepkan terapi estrogen untuk mengobati gejala yang mengganggu saat menopause tiba.

Hormone Replacement Therapy (HRT)

Kawan Puan, mungkin saja saat memeriksakan diri ke dokter, kamu akan menjalani HRT atau terapi penggantian hormon.

Terkadang, dokter menyarankan terapi kombinasi hormon yang mengandung estrogen dan progesteron.

Kombinasi kedua hormon ini mungkin efektif dalam menyeimbangkan kadar estrogen pada beberapa perempuan yang mengalami dampak rendahnya hormon estrogen.

Dokter cenderung meresepkan kombinasi HRT untuk perempuan yang mendekati menopause atau mengalami gejala pascamenopause.

Baca Juga: Deretan Gejala yang Timbul Jika Kadar Estrogen Perempuan Rendah

Adapun efek samping dari HRT yakni kembung, sakit kepala, dan pendarahan vagina.

HRT ini bisa dikonsumsi secara oral, topikal, vagina, atau pelet yang dimasukkan di bawah kulit.

Akan tetapi, dalam beberapa kasus ada pula yang melalui suntikan.

Selain itu dosis yang diberikan bervariasi pada setiap individu dan biasanya, dokter meresepkan dosis terendah yang meredakan gejala.

Meski demikian, tidak semua perempuan itu bisa menggunakan HRT, terutama bagi mereka yang punya riwayat stroke, serangan jantung, maupun tekanan darah tinggi.

Mengetahui hal tersebut, saat datang ke dokter, jangan lupa untuk sampaikan segala riwayat penyakitmu ya, Kawan Puan.

Obat alami

Selain secara medis, pengobatan untuk mengatasi kadar estrogen rendah juga bisa dilakukan secara alami lo, Kawan Puan.

Masih dari sumber yang sama berikut ini langkah yang bisa kamu lakukan:

  • Menjaga berat badan: Kawan Puan, orang yang memiliki badan terlalu kurus itu juga tidak baik. Sebab kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kadar estrogen. Maka dari itu, menjaga berat badan yang sehat dapat membantu masalah ini.
  • Mengurangi latihan olahraga: Kawan Puan, olahraga yang berlebihan itu mampu mengakibakan penurunan produksi estrogen. Jadi, alangkah baiknya kalau kamu olahraga secukupnya saja demi membantu meningkatkan kadar estrogen.
  • Konsumsi kacang kedelai: Kacang kedelai dipercaya mampu mengobati gejala estrogen rendah. Di sisi lain, berdasarkan studi berjudul "Benefits of soy isoflavone therapeutic regimen on menopausal symptoms", isoflavon pada kedelai dapat mengurangi gejala menopause. Di mana gejala menopause ini juga disebabkan oleh penurunan kadar estrogen.

Baca Juga: Estrogen Rendah? Ini Efeknya Bagi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Kawan Puan, dengan membaca ulasan di atas, kini kita semua semakin paham ya, bahwa sebenarnya kondisi kadar estrogen yang rendah bisa diatasi.

Baik itu dengan pengobatan medis maupun alami.

Kamu pun bisa memilih mana yang sesuai untukmu, tapi jangan lupa untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu ya. (*)

 

Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari Penderita Malaria, Apa Saja?