Kenali Ciri Gejala yang Timbul jika Kadar Estrogen Rendah dalam Tubuh

Parapuan.co - Sebagai seorang perempuan, kita harus paham betul tentang tubuh. Misalnya saja hormon tubuh yang mempengaruhi kita.

Ada loh, satu hormon yang punya peran penting bagi tubuh, yakni estrogen.

Estrogen merupakan hormon  yang seringkali dikaitkan dengan perkembangan perempuan selama masa pubertas dan siklus reproduksi.

Tak hanya itu saja, estrogen juga memengaruhi segalanya mulai dari kesehatan tulang hingga kesejahteraan emosional.

Baca Juga: 8 Makanan Tinggi Fitoestrogen untuk Mengatasi Kondisi Estrogen Rendah

Dilansir dari Medical News Today, estrogen juga berpengaruh pada berat badan.

Sebab, berbagai hormon termasuk estrogen dapat berperan dalam manajemen berat badan dan berapa banyak lemak yang disimpan tubuh.

Tingkat estrogen yang rendah, seperti selama perimenopause dan menopause, dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Di mana biasanya, perempuan menyimpan lemak itu di area pinggul dan paha mereka, namun kondisi ini berubah jika kadar estrogen turun.

Pasalnya, menurut Journal of Climacteric, penurunan estrogen pada usia paruh baya dikaitkan dengan peningkatan lemak perut.

Untuk mengatasi kenaikan berat badan ini hendaknya Kawan Puan konsumsi makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur.

Namun, Kawan Puan harus memahami juga bahwa gejala serta masalah akibat turun estrogen tak hanya di berat badan saja loh, mengingat hormon ini punya pengaruh besar pada tubuh perempuan.

Baca Juga: Berapa Lama Waktu Pemulihan Penciuman yang Hilang Karena Covid-19?

Lantas apa saja gejala yang timbul karena hormon estrogen rendah?

• Datang bulan yang tidak teratur : Estrogen adalah salah satu hormon utama yang mendorong siklus menstruasi. Estrogen yang rendah dapat menyebabkan menstruasi jadi tidak teratur.
• Infertilitas : Kadar estrogen yang rendah dapat mencegah ovulasi dan membuat seorang perempuan sulit untuk hamil, hal inilah yang menyebabkan infertilitas.
• Tulang lemah : Estrogen membantu menjaga tulang tetap sehat dan kuat. Saat kadar estrogen menurun, pengeroposan tulang dapat terjadi. Misalnya, perempuan pascamenopause memiliki peningkatan risiko terkena osteoporosis dan patah tulang.
• Hubungan seksual yang menyakitkan : Estrogen dapat memengaruhi pelumasan vagina. Jika kadarnya menjadi terlalu rendah, kekeringan pada vagina dapat terjadi, yang seringkali menyebabkan seks yang menyakitkan.
• Hot flashes : Hot flashes merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan wajah dan kulit tubuh (terutama leher dan dada) yang mengalami kemerahan, terasa hangat, berkeringat, dan kesemutan di jari-jari, ini sering terjadi selama menopause karena kadar estrogen yang rendah.
• Depresi : Perlu Kawan Puan tahu bahwa estrogen berkaitan dengan serotonin, yang merupakan bahan kimia di otak yang meningkatkan suasana hati. Kekurangan estrogen dapat menyebabkan penurunan serotonin yang berkontribusi terhadap perubahan suasana hati atau depresi.
• Peningkatan infeksi saluran kemih : Peningkatan infeksi saluran kemih dapat terjadi karena penipisan jaringan di uretra, yang dapat berkembang dengan penurunan estrogen.

Baca Juga: 3 Miskonsepsi Salah Mengenai Body Positivity yang Sering Terjadi

Nah, Kawan Puan, jika kamu merasa beberapa gejala tersebut itu sangat mengganggu atau bahkan aktivitas harianmu menjadi tidak nyaman, segera datang ke dokter.

Dengan begitu kamu bisa berkonsultasi dan mendapat perawatan yang sesuai. (*)