Bahas Diskriminasi Warna Kulit, Aurelie Moeremans: Colorism Itu Nggak Asik!

Dinia Adrianjara - Selasa, 13 Juli 2021
Aurelie Moeremans bicara soal colorism di Indonesia.
Aurelie Moeremans bicara soal colorism di Indonesia.

Parapuan.co - Aktris Aurelie Moeremans mengajak setiap perempuan yang pernah mengalami perlakuan tidak menyenangkan akibat diskriminasi warna kulit, lewat hashtag #iamBronzee.

Sikap ini ia lakukan setelah dalam beberapa hari terakhir menerima Direct Message (DM) di akun Instagram pribadinya, tentang kisah banyak perempuan yang mengalami diskriminasi karena warna kulit.

Terlebih, diskriminasi warna kulit atau yang disebut dengan colorism itu, kebanyakan datang dari lingkungan terdekat seperti keluarga atau inner circle.

"Banyak banget DM kalian yang masuk, cerita-cerita pengalaman kalian. Aku mencoba baca semuanya.

"Stigma lebih putih lebih menarik ini harus berubah, sih," tulisnya di akun Instagram @aurelie.

Baca Juga: Aurelie Moeremans Buka Suara Soal Diskriminasi Warna Kulit di Indonesia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Aurélie Moeremans (@aurelie)

Melihat banyaknya cerita dari warganet, aktris berdarah Indonesia-Belgia itu pun mengajak pengikutnya untuk berbagi pengalaman dengan mengunggah swafoto dengan kulit Bronzee.

"Buat yang mau share pengalaman kalian : kalian post selfie kalian dengan kulit Bronzee (atau foto jaman kalian mengalami colorism), terus share pengalaman kalian tentang colorism!

"Biar semua pengalaman kalian bisa aku baca, boleh ga kita bikin hashtag #iamBronzee?

"Kita bareng-bareng kasih tau mereka semua betapa colorism itu NGGA ASIK!" tulis Aurelie.

Baca Juga: Jawaban Dokter Kulit soal Sabun Permbersih Jerawat yang Diklaim Buat Kulit Kering

Percaya Diri

Aurelie menjelaskan stereotype warna kulit ini memang sudah ada sejak masa pra-kolonialisme, bahkan saat Indonesia masih ada di bawah kolonialisme Belanda dan Jepang. 

"Okay, make sense. TAPI INI UDAH TAHUN 2021 cuy! Kita udah merdeka kali! Kenapa sih colorism masih harus ada. Kenapa stereotype jaman baheula masih berlaku sampai hari ini?" kata dia. 

Lantaran viral dan ramai ditanggapi warganet, unggahan Aurelie pun mendapatkan respon dari temannya yang tinggal di Eropa. 

Aurelie lalu bercerita bahwa fenomena Colorism di Indonesia masih ada sampai saat ini dan membuatnya prihatin.

"Dia shock dan ngerasa itu konyol banget karena punya kulit cokelat is a gift, really. See?" tulisnya.

Baca Juga: Kapan Harus Memulai Perawatan Anti Aging? Begini Kata Dokter Kulit

Ia mengakui akan sulit untuk mengubah orang-orang yang sampai sekarang masih berpikir dengan cara kuno, apalagi berkomentar tentang warna kulit. 

Aurelie pun mengajak perempuan yang memiliki kulit berwarna gelap untuk percaya diri dengan anugerah tersebut. 

"Semoga colorism, bodyshaming & all the rest stop di generasi kita aja. Udah ngga jaman kali? 

"Dan kalo kita nanti punya anak, harus banget ajarin mereka self-love & acceptanceIt's so so so important," imbuhnya.