Ibu Menyusui Positif Covid-19, Berikut Saran Dokter agar ASI Anak Tercukupi

Anna Maria Anggita - Rabu, 30 Juni 2021
Ilustrasi ibu menyusui saat dirinya terkena Covid-19
Ilustrasi ibu menyusui saat dirinya terkena Covid-19 South_agency

Tapi ada syarat lain yang harus dipenuhi, yakni sang ibu tidak bergejala.

"Karena kebayang kalau ibunya sesak-sesak, batuk, pilek itu lebih tinggi risiko daripada manfaatnya ASI," tambahnya.

Baca Juga: BPOM Tak Anjurkan Masyarakat untuk Membeli Invermectin Online, Kenapa?

Inez berpendapat kalau ASI itu tidak mengandung virus corona yang hidup.

"Jadi ASI tidak mengalirkan virus, malah ASI mengalirkan antibodi untuk bayi tersebut," paparnya.

Dengan begitu, si kecil pun bisa mendapatkan imun dari ibunya.

"Tapi harus diingat lagi kalau ibunya itu harus tanpa gejala," tegasnya lagi.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia: Menlu Retno Pastikan RI Dapat 2 Juta Dosis Vaksin dari Jepang

Di samping itu ibu pun akan diberi edukasi oleh dokter.

"Jadi ibunya juga paham ni, ibunya diedukasi sama dokter dan tenaga kesehatan perawat 'Ibu pakai masker, cuci tangan, nempelnya hanya pada saat menyusui saja’ gitu boleh tuh," jelas Inez.

Meski demikian, apabila sang ibu dilihat menderita batuk-batuk atau mau berbicara saja kesusahan, lebih baik ibu dan anak tidak dipertemukan. 

"Ntah ibunya nanti pompa ASI , pastinya pompanya dalam kondisi bersih ya, jadi payudara, harus disabunin dulu, dibersihin, alat-alatnya juga sudah bersih, steril, baru kita pompa," ucapnya.

Penulis:
Editor: Linda Fitria

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa