Update Covid-19 Indonesia, Dokter Anjurkan Isoman Usai Kontak dengan Pasien Positif

Shenny Fierdha - Selasa, 29 Juni 2021
Ilustrasi melakukan isolasi mandiri
Ilustrasi melakukan isolasi mandiri Marcus Chung

Parapuan.co - Jika kita tanpa sadar melakukan kontak erat dengan orang positif Covid-19, wajar ada rasa khawatir yang timbul.

Diwartakan Kompas.com pada Senin (28/6/2021), bertatap muka dengan orang positif Covid-19 selama 15 menit saja sudah dikategorikan sebagai kontak erat.

Ini karena virus dapat menyebar dan menular dalam kurun waktu yang singkat.

Maka itulah dokter spesialis penyakit dalam, dr. Kiki Maharani, SpPD., menyarankan individu yang baru berkontak erat dengan orang positif Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri (isoman).

Baca Juga: Tak Sama, Ini Beda Gejala Ringan dan Sedang pada Pasien Positif Covid-19

Dokter yang praktik di Primaya Hospital Pasar Kemis, Tangerang, Banten, tersebut mengungkapkan bahwa isoman dapat dilakukan selama tujuh hari.

"Maka dari itu, saya sarankan, ketika kita ada kontak erat, misal habis makan bareng (orang positif Covid-19), (kita harus) tetap isolasi mandiri sekitar tujuh hari," ujar Kiki, seperti dikutip dari Kompas.com pada Senin.

Jangan Buru-Buru Lakukan Swab Test Antigen atau Tes PCR

Selain itu, individu sebaiknya tidak buru-buru menjalani swab test antigen maupun tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia, Mal Kini Hanya Boleh Buka Sampai Pukul 17.00

Dia tidak menyarankan individu untuk menjalani kedua tes deteksi Covid-19 tersebut dalam waktu kurang dari lima hingga tujuh hari usai kontak erat dengan orang positif Covid-19.

"Karena mungkin pada saat itu (tes Covid-19) belum terbentuk paparan virus di tubuh kita," kata Kiki, seperti dikutip dari Kompas.com.

Maka itu, jika individu bandel dan melakukan swab test antigen atau tes PCR kurang dari lima hingga tujuh hari usai kontak erat, kemungkinan hasilnya akan negatif.

Hasil negatif tersebut dapat membuat individu merasa bahwa dirinya tidak terjangkit Covid-19, padahal hasilnya negatif karena tes dilakukan sebelum waktu yang dianjurkan.

Sebagai catatan, swab test antigen adalah tes deteksi Covid-19 yang dilakukan dengan mengambil sampel cairan pernapasan atau lendir dari hidung maupun tenggorokan individu.

Kemudian, sampel ditempatkan di suatu larutan khusus untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus corona dalam sampel.

Baca Juga: Dokter Ungkap Covid-19 Bisa Hidup di Cairan Semen Laki-Laki, Hindari Berhubungan Intim Saat Terinfeksi

Meski hasil tes bisa keluar dalam waktu 15 menit sampai 30 menit, namun hasilnya bisa tidak akurat sehingga terkadang harus dilakukan tes PCR untuk memastikannya.

Sama halnya dengan test antigen, tes PCR juga dilakukan dengan mengambil sampel cairan pernapasan atau lendir dari hidung maupun tenggorokan individu.

Sampel kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut dengan menggunakan proses termal, yakni proses memanaskan dan mendinginkan sampel secara terkontrol.

Sampel yang telah diproses tersebut akan memancarkan cahaya fluoresen jika terdapat virus corona dalam sampel.

Hasil tes PCR dapat keluar dalam waktu sehari sampai seminggu, tergantung dari lokasi serta kapasitas laboratorium dalam mengolah sampel. 

Baca Juga: Beda dengan Gejala Ringan, Ini Tanda Orang Termasuk Pasien Covid-19 Gejala Sedang

Gejala Covid-19 Muncul 5-7 Hari Usai Kontak Erat

Selain itu, individu harus mewaspadai apakah dirinya mengalami gejala-gejala Covid-19 selama menjalani isoman.

Gejala-gejala Covid-19 biasanya muncul setelah lima sampai tujuh hari usai melakukan kontak erat dengan orang positif Covid-19.

Ini tak lepas dari masa inkubasi virus yang umumnya berlangsung selama kurun waktu tersebut.

"(Sebab) masa inkubasinya (virus corona yang masuk ke tubuh) sekitar lima sampai tujuh hari," ucap Kiki, seperti dikutip dari Kompas.com.

Gejala-gejala tersebut adalah demam selama dua sampai tiga hari atau bahkan setiap malam, eugesia yakni lidah tak bisa merasakan makanan, maupun anosmia yaitu hilangnya kemampuan penciuman.

Gejala lainnya adalah mengalami sesak napas maupun batuk kering atau batuk berdahak tapi dahaknya tak bisa keluar.

Baca Juga: Cara Penanganan Pasien Covid-19 Sesuai dengan Tingkat Gejalanya

Namun, Kiki menegaskan bahwa tidak semua penderita Covid-19 menunjukkan gejala yang sama.

"Ada juga (penderita Covid-19) yang gejalanya hanya diare, tapi tidak demam. Tidak semua gejala Covid-19 pasti demam. Ada juga yang mual, muntah, atau pusing," ujar Kiki.

Kalau selama isoman individu ternyata mengalami gejala-gejala demikian, maka individu disarankan untuk menjalani swab test antigen maupun tes PCR.

Kawan Puan, pastikan kamu tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 untuk menghindari virus, ya.

Jika ada teman atau kerabatmu yang diduga terkena Covid-19 di Jakarta, kamu bisa menghubungi Layanan Darurat Covid-19 DKI Jakarta di nomor 112, 081 112 112 112, dan 081 388 376 955.(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria