Update Covid-19 Indonesia: Pakar Tegaskan Swab Test Antigen dan Tes PCR Bisa Deteksi Varian Delta

Shenny Fierdha - Minggu, 27 Juni 2021
ilustrasi tes swab Covid-19
ilustrasi tes swab Covid-19 unsplash.com/mufid majnun

Parapuan.co - Virus corona varian Delta, atau dikenal juga sebagai varian B.1.617.2, baru-baru ini sudah masuk ke Indonesia sehingga kita harus lebih berhati-hati, Kawan Puan.

Walau awalnya dikabarkan bahwa varian tersebut tidak bisa dideteksi oleh swab test antigen maupun tes Polymerase Chain Reaction (PCR), namun pakar menampik kabar itu.

Kompas.com pada Jumat (25/6/2021) memberitakan bahwa ahli patologi klinis Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Tonang Dwi Ardyanto, menegaskan kedua tes dapat mendeteksi varian Delta.

“Saya tegaskan, dengan adanya varian ini (Delta) sampai dengan hari ini, (varian tersebut) masih dapat dideteksi dengan PCR,” ucap Tonang, seperti dikutip dari Kompas.com.

Ringkasnya, ini karena tes PCR dapat mendeteksi virus corona varian Delta maupun varian-varian lainnya secara mendetail, meski virus tersebut telah bermutasi.

Itulah sebabnya tes PCR dinilai masih tetap ampuh dalam mendeteksi virus corona.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia, Kemenkes Klarifikasi WHO Tetapkan Indonesia Negara High-Risk Covid-19 Itu Hoaks

Tak hanya tes PCR, dia pun mengungkapkan bahwa swab test antigen masih dapat mendeteksi berbagai macam varian virus corona lainnya.

“Pemeriksaan mengggunakan (tes) PCR atau (swab test) antigen masih dapat mendeteksi virus (corona) yang bermutasi sampai hari ini,” tegas Tonang, seperti dikutip dari Kompas.com.

Pendapat Tonang yang meyakini bahwa kedua tes masih tetap dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai varian virus corona termasuk varian Delta ini didukung pula oleh Dicky Budiman.

Dicky merupakan seorang epidemiolog dari Griffith University, Australia.

Epidemiolog ini bahkan menilai bahwa swab test antigen dan tes PCR rasanya semakin penting untuk dilakukan demi mendeteksi kasus-kasus baru.

"Karena kita jadi bisa lebih banyak menemukan kasus infeksi (dengan menggunakan kedua tes). Itu yang penting," kata Dicky, seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, para penderita Covid-19, terlepas dari apapun varian virusnya, harus bisa dideteksi sebanyak-banyaknya untuk kemudian dikarantina dan disembuhkan.

Adapun cara untuk melakukan deteksi tersebut tentunya dengan menggunakan swab test antigen dan tes PCR.

“Ini salah satu yang harus diperkuat (swab test antigen dan tes PCR) agar (bisa) menemukan kasus terinfeksi sebanyak mungkin, sehingga kita bisa menerapkan mereka (penderita Covid-19) dalam karantina yang efektif,” pungkas Dicky, seperti dikutip dari Kompas.com.

Lantas bagaimana sebenarnya cara kerja swab tes antigen dan PCR dalam mendeteksi virus corona?

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia: Pentingnya Oximeter Saat Isolasi Mandiri

Cara Kerja Swab Test Antigen dan Tes PCR

Melansir Kontan.co.idswab test antigen dilakukan dengan mengambil sampel cairan pernapasan atau lendir dari hidung maupun tenggorokan individu.

Cairan atau lendir tersebut diambil dengan mengggunakan sebuah alat mirip cotton bud namun berukuran lebih besar dan panjang.

Kemudian, sampel ditempatkan di suatu larutan khusus untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus corona dalam sampel.

Hasil swab test antigen dapat keluar dalam waktu 15 menit sampai 30 menit.

Walau cepat, namun swab test antigen hasilnya bisa tidak akurat, sehingga terkadang harus dilakukan tes PCR untuk memastikan apakah individu betul terkena Covid-19 atau tidak.

Sama halnya dengan swab test antigen, tes PCR juga dilakukan dengan mengambil sampel cairan pernapasan atau lendir dari hidung maupun tenggorokan individu.

Alat untuk mengambil sampel pun sama, yakni dengan mengggunakan alat mirip cotton bud namun berukuran besar dan panjang, seperti yang tadi sudah diejaskan.

Ketika sampel berupa cairan atau lendir itu sudah diambil, sampel lalu disimpan di dalam wadah steril kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut.

Petugas laboratorium akan meneliti sampel dengan menggunakan proses termal, yakni proses memanaskan dan mendinginkan sampel secara terkontrol.

Sampel yang telah diproses tersebut akan memancarkan cahaya fluoresen jika terdapat virus corona dalam sampel.

Baca Juga: Kasus Covid Varian Delta Ditemukan di Jawa Barat, Ini Imbauan Gubernur Ridwan Kamil

Hasil tes PCR dapat keluar dalam waktu sehari sampai seminggu, tergantung dari lokasi serta kapasitas laboratorium dalam mengolah sampel.

Kawan Puan di manapun kamu berada, pastikan kamu tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 untuk menghindari virus, ya.

Selain itu, jika ada teman atau kerabatmu yang diduga terkena Covid-19 di Jakarta, kamu bisa menghubungi Layanan Darurat Covid-19 DKI Jakarta.

Nomor Layanan Darurat DKI Jakarta tersebut adalah 112, 081 112 112 112, dan 081 388 376 955.(*)