Perempuan Pengelola, Ini Cara Memaafkan Dirimu saat Menghadapi Hambatan dalam Meraih Mimpi

Alessandra Langit - Jumat, 25 Juni 2021
Ilustrasi perempuan tipe pengelola menghadapi hambatan.
Ilustrasi perempuan tipe pengelola menghadapi hambatan. freepik.com

Parapuan.co - Dalam proses meraih mimpi, hambatan merupakan salah satu tantangan yang harus kita lewati.

Hambatan tidak bisa kita hindari dan dapat datang dari banyak faktor internal dan eksternal.

Saat menghadapi hambatan dalam meraih mimpinya, setiap perempuan memiliki cara yang berbeda.

Tahukah kamu bahwa ada empat tipe perempuan dalam menggapai mimpinya?

Empat  tipe perempuan tersebut juga memiliki cara berbeda-beda dalam menghadapi hambatan.

PARAPUAN bersama Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas melakukan survei online terkait hal tersebut. 

Empat tipe perempuan di riset PARAPUAN dalam menggapai mimpinya adalah Pengembara, Pengelola, Pengabdi, dan Pengampu.

Jika kamu merupakan perempuan yang cukup logis dalam mengambil keputusan terkait mimpi dan juga lebih memprioritaskan kesenangan serta pembuktian diri, bisa jadi kamu adalah perempuan tipe Pengelola.

Baca Juga: Pengelola, Tipe Perempuan yang Logis dan Mengutamakan Diri Sendiri dalam Menggapai Mimpi

Dalam menghadapi hambatan, perempuan tipe Pengelola sering merasa stres, depresi, bahkan marah dengan diri sendiri.

Hal tersebut disebabkan oleh keteguhan dan ambisi mereka untuk mewujudkan mimpi yang sangat kuat.

Menyalahkan diri sendiri menjadi hal yang sering mereka lakukan saat mimpinya terhambat, baik karena faktor eksternal maupun internal.

Maka, jika perempuan Pengelola ingin kembali bangkit, mereka harus belajar untuk memaafkan diri sendiri karena pada dasarnya setiap manusia pasti pernah membuat kesalahan.

Kesalahan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari namun dapat menjadi pelajaran yang berarti.

Buat kamu, para Pengelola, berikut tips yang bisa kamu lakukan untuk dapat memaafkan dan berhenti menyalahkan dirimu sendiri.

Bertanggung jawab tanpa menyalahkan

Ketika kamu bertanggung jawab atas tindakanmu, kamu menerima bahwa kamu melakukan kesalahan. 

Jangan mencoba mengalihkan kesalahan kepada orang lain. Dibutuhkan orang yang berkemauan keras untuk mengakui bahwa mereka melakukan kesalahan. 

Baca Juga: 4 Karakter Film dan Serial Ini Termasuk Perempuan Tipe Pengelola dalam Menggapai Mimpinya, Siapa Saja?

Jika kamu tidak menerima tanggung jawab, ada kemungkinan kamu akan menyalahkan dirimu dalam waktu yang sangat lama. 

Dengan menerima tanggung jawab, kamu sudah membuat keputusan dengan diri sendiri untuk tumbuh lebih baik.

Jangan menghakimi

Jika kamu sering menghakimi diri sendiri, kemungkinan kamu juga sering menghakimi orang lain. 

Alih-alih menghakimi diri sendiri dan orang lain, carilah sisi kebaikan dari dirimu sendiri dan juga orang yang kamu temui.

Saat kamu berhenti menilai dirimu dari sudut pandang kritis dan juga berhenti menilai orang lain tanpa mengetahui perjalanan mereka, kamu akan merasa lebih bebas menjadi dirimu sendiri.

Saat kamu menjadi dirimu seutuhnya, kamu akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih utuh.

Belajar memaafkan

Semua orang membuat kesalahan. Langkah pertama untuk memaafkan diri sendiri karena melakukan kesalahan adalah dengan memaafkan orang lain. 

Setelah sepenuhnya memahami bahwa setiap orang membuat kesalahan, kamu akan lebih mudah untuk memaafkan diri sendiri. 

Baca Juga: Rentan Stres, Psikolog Sebut Tipe Pengelola Butuh Ini untuk Atasi Masalah Kantor

Ambil pelajarannya dan move on

Jika kamu tidak pernah belajar dari kesalahan, jangan berharap simpati dari siapa pun saat kamu mengacau untuk kedua kalinya. 

Akui tindakanmu dan gunakan pengalaman sebagai batu loncatan. Jangan menjadi stagnan dan jangan biarkan dirimu jatuh ke lubang yang sama. 

Jika tidak ada yang pernah membuat kesalahan, tidak ada yang akan memperbaiki diri. 

Kesalahan yang kamu buat bukanlah akhir dari hidupmu. Teruslah maju, bawa pelajaran dari kesalahan yang pernah kamu lakukan.

Pengelola, perlu kamu ingat bahwa kamu tidak harus sempurna, karena tidak ada orang yang sempurna. 

Kamu hanya perlu menjadi versi yang terbaik dari dirimu. Ini semua dimulai dengan memaafkan diri sendiri dan melanjutkan hidupmu. (*)