Parapuan.co - Memikirkan sesuatu hingga cemas kerap kali kita lakukan hingga sulit tidur.
Dan ternyata, berdasarkan riset, perempuan cenderung lebih mudah untuk mengalami overthinking, lho.
Penelitian yang dilakukan oleh Amen Clinics California, menyebutkan bahwa perempuan memiliki otak yang lebih aktif daripada laki-laki.
Hal itu diihat dari dua wilayah di otak yaitu korteks prefrontal yang terkait dengan kontrol fokus dan impuls, dan sistem limbik, yang dikaitkan dengan suasana hati dan kecemasan.
Penelitian dilakukan terhadap 119 sukarelawan sehat dan 26.683 pasien dengan berbagai kondisi kejiwaan seperti trauma orak, gangguan bipolar, gangguan suasana hati, skizofrenia, gangguan psikotik serta Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan mental yang mengakibatkan seseorang sulit untuk fokus.
Mereka juga mengatakan bahwa aliran darah di otak perempuan jauh lebih tinggi dibanding laki-laki sehingga perempuan memiliki kemampuan lebih untuk fokus, berempati, serta rentan akan rasa cemas.
Sementara pada laki-laki, bagian otak yang lebih aktif ada pada pusat penglihatan dan koordinasi otak.
Hal ini menyebabkan perempuan memiliki kekuatan lebih besar dalam empati, intuisi, kolaborasi, pengendalian diri, serta perhatian.
Baca Juga: Tetap Sarapan Sehat Meski Dikejar Waktu, Ini Rekomendasi Ahli Gizi
Sejalan dengan itu, Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani S.Psi, M.Psi. mengatakan bahwa overthinking terjadi pada orang dengan kapasitas berpikir yang lebih banyak.
"Ketika kapasitas berpikirnya lebih tinggi, itu lebih mungkin untuk membuatnya terus menerus berpikir karena memang dia punya kapasitas untuk berpikir seperti itu," ujar Anna saat dihubungi PARAPUAN pada Jumat (18/6/2021).
Selain itu, Anna juga mengatakan bahwa overthinking juga disebabkan oleh kecemasan yang ada di masa lalu seseorang.
"Dia juga mungkin pernah punya pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lalunya," kata Anna.
Pengalaman buruk di masa lalu itulah yang akhirnya memicu kecemasan hingga akhirnya seseorang bisa menjadi overthinking.
Masih menyoal overthinking, hal ini kerap dilakukan oleh dua tipe perempuan yang didasarkan pada penelitian PARAPUAN, yakni tipe pengabdi dan pengampu.
Kedua tipe ini meraih mimpinya dengan berorientasi pada orang lain. Karena berfokus pada orang lain, perempuan tipe pengabdi dan pengampu overthinking karena merasa tidak bisa memenuhi apa yang orang lain mau.
Maka, jika dibiarkan, overthinking ini tidak baik untuk kesehatan mental kita, lho, Kawan Puan.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ini 9 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Divaksin
Menurut Anna, ini dia dampak overthinking yang akan dialami seseorang.
1. Performa Kerja Menurun
Dalam mengerjakan sesuatu, overthinking dapat membuat performa kerja kita menurun.
Kita cenderung menyelesaikan pekerjaan yang lebih sedikit karena terus berfokus pada hal-hal kecil.
Alih-alih pekerjaan menjadi lebih baik, justru overthinking malah membuat performanya menurun.
"Kadang-kadang malah bukan kualitasnya bertambah tapi kualitasnya malah berkurang. Karena kita tak kunjung yakin dengan yang kita kerjakan," kata Anna.
2. Kecepatan Kerja Melambat
Dampak overthinking ini bisa mempengaruhi kecepatan kita dalam mengerjakan sesuatu.
Memikirkan segala sesuatu yang berlebihan justru akan memperlambat pekerjaan kita.
Akibatnya, kita jadi mengerjakan sesuatu yang lebih lama dari pekerjaan yang seharusnya bisa diselesaikan lebih cepat.
"Jadi misalnya harusnya kita bisa menyelesaikan kerjaan kita dalam satu jam. Tapi gara-gata kita tuh gini ‘haduh ini mesti ditambahain ini' 'Aduh ini kan kurang’. Itu yang tadinya mesti satu jam selesai, mungkin dua jam juga belum selesai," papar lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini.
Baca Juga: Dianjurkan, Ini 4 Pola Makan Sehat untuk Penderita Penyakit Jantung
3. Sulit Tidur
Kerap dialami millenial dan generasi Z, overthinking juga mengakibatkan sulit tidur.
Hal ini bisa terjadi lantaran terus memikirkan sesuatu tanpa berhenti.
"Karena terus-terusan mikir terus dia jadi sulit tidur. Kalau kekurangan tidur badan jadi tidak fit kan sebenarnya?," kata Anna.
Kualitas tidur yang kurang baik pun berdampak pada berbagai macam masalah kesehatan.
4. Emosi yang Tidak Terkontrol
Memikirkan sesuatu secara berlebihan juga dapat membuat kita merasa lelah.
Saat kita merasa lelah serta tak bisa menenangkan diri, akan ada emosi yang menjadi tidak terkontrol.
"Dia mungkin jadi lebih mudah marah, dia mungkin jadi lebih gampang tersinggung," jelasnya
Pada kasus tertentu, overthinking yang berlebihan juga dapat membuat seseorang bisa mengalami gangguan psikologis. (*)