Parapuan.co - Baru-baru ini, virus corona varian Delta sudah terdeteksi kemunculannya di Indonesia.
Melansir ugm.ac.id, COVID-19 varian B. 1617.2 atau delta telah merebak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Varian delta sendiri merupakan mutasi virus corona yang berasal dari India.
Baca Juga: Sudah Divaksin Tetap Harus Pakai Masker? Begini Penjelasannya!
Hal tersebut didasarkan pada hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM yang keluar pada 11 Juni lalu.
Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM, dr. Gunadi, Sp.BA., Ph.D., menjelaskan dari 34 sampel yang diperiksa, 28 di antaranya terkonfirmasi sebagai delta.
Dari kasus yang terjadi di Kudus menunjukkan kemungkinan besar adanya transmisi lokal dari varian delta.
Lantas, apakah vaksinasi yang diberlakukan ini tetap efektif untuk menangkal virus Corona varian Delta?
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan juga Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe M.Sc, Sp.PD, mengatakan tentang keefektifannya.
"Jadi untuk menjawabnya diperlukan penelitian spesifik. Merk yang akhir-akhir ini kita gunakan itu efektif terhadap varian Delta," kata Dirga dalam Konferensi Pers Virtual SOS Personal Hygiene pada Kamis (17/6/2021).
Meskipun begitu, beberapa merk Vaksin yang digunakan pada vaksinasi sebelumnya belum memiliki laporan khusus.
Vaksin AstraZeneca, salah satu dari beberapa vaksin yang digunakan di Indonesia ini dapat efektif mencegah varian Delta.
Menurut gov.uk, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Public Health England (PHE), dua dosis vaksin Astra Zeneca mampu menangkal varian Delta sebanyak 92%.
Dirga juga mengatakan bahwa sifat proteksi vaksin yang dipakai di Indonesia itu baru terbukti efektif untuk mencegah sakit yang berat pada Covid-19.
"Sehingga semua orang yang divaksinasi itu masih bisa kena Covid. Semua orang. Makanya tetap 3M nya masih [harus] kencang," katanya.
Beberapa mutasi virus Corona memang membuat sebagian vaksin menjadi kurang efektif untuk menangkal mutasi.
Baca Juga: Stres Hingga Kehilangan Nafsu Makan, Kamu Bisa Lakukan 5 Hal Ini
"Tapi secara umum sih masih efektif. Nah, tugas kita bagaimana caranya mencegah virus ini dapet orang yang baru itu pasti akan bermutasi terus. Nah kita bisa menekan mutasi dengan cara menekan penularan," katanya.
Agar mutasi virus Corona dapat terhenti, perlu upaya maksimal untuk menekan penularannya pada setiap orang.
Untuk itu, penerapan protokol kesehatan dan 3M juga harus dilakukan.
"Jadi bukan kalau sudah vaksin kita bebas ngumpul-ngumpul, tidak. Karena kita ingin melakukan semua upaya pencegahan yang kita bisa agar tetap terlindungi secara optimal," ujar dr. Dirga.
Adapun 3M sendiri terdiri dari mencuci tangan, memakai masker, serta menjaga jarak.
"Penting juga untuk menghindari kerumunan dan ruang tertutup," lanjut Dirga.