Belajar dari Naomi Osaka, Ini 7 Kiat Menyeimbangkan Karier dan Kesehatan Mental

Arintha Widya - Kamis, 10 Juni 2021
Naomi Osaka
Naomi Osaka Don Emmert/ AFP

Parapuan.co - Petenis Jepang Naomi Osaka baru saja mundur dari French Open 2021 karena masalah kesehatan mental.

Atlet perempuan dengan bayaran tertinggi yang pernah ada itu juga mundur dari Jerman Open 2021 beberapa saat sebelumnya.

Di French Open 2021, Naomi sempat diancam akan didiskualifikasi penyelenggara turnamen karena menolak berbicara kepada media.

Padahal, ia menolak karena memiliki alasan khusus, yaitu masih adanya trauma lantaran diserbu media.

Salah satunya pada 2018 di mana ia mendapat cemooh setelah mengalahkan Serena Williams.

Baca Juga: Demi Menjaga Kesehatan Mentalnya, Petenis Naomi Osaka Pilih Tak Ikuti Sesi Wawancara di French Open

Mengutip Forbes, bahkan ketika mengalami cedera dan muncur dari pertandingan, sebuah media pernah menyudutkan Naomi Osaka dengan menyebutnya lemah dan manja.

Ketimbang harus mengalami lagi kejadian yang sama di depan media dan seluruh dunia, Naomi pun memilih mundur demi menjaga kesehatan mentalnya.

Bukan hanya Naomi Osaka, setiap perempuan yang berkarier juga mesti melindungi diri dan kesehatan mentalnya di tempat kerja.

Apabila merasa tempat kerja membuat perempuan justru terganggu kesehatan mentalnya, maka terkadang meninggalkan pekerjaan adalah pilihan tepat.

Di bawah ini kiat-kiat yang bisa kamu pelajari dari sang atlet tenis dalam mengatasi kesehatan mental di tempat kerja:

1. Berlatih untuk self care

Apa yang dilakukan Naomi Osaka seperti enggan bertemu media dan mundur dari kompetisi bukanlah tindakan yang egois.

Menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas utama dengan mengambil langkah-langkah berani seperti itulah yang dinamakan self care.

Menyingkirkan semua yang toxic dari sisimu dan membahagiakan diri sendiri adalah bentuk perlindungan diri yang paling utama.

Barangkali, perempuan kelahiran 1997 itu adalah satu-satunya orang di dunia yang paham bagaimana harus bertindak untuk melindungi diri dan kesehatan emosionalnya.

Baca Juga: Pintar Merawat Diri, Ini 8 Tips Self Care yang Selalu Dilakukan Naomi Osaka

2. Mempertahankan kendali atas karier

Seseorang perlu memiliki kendali atas kariernya, di manapun lahan tempatnya bekerja.

Jika merasa diperlakukan tidak adil di tempat kerja, bicarakanlah dengan orang yang bertanggung jawab atas para pekerja.

Jangan membuat keputusan karier yang membahayakan kesehatan mental.

Apapun tekanan yang diterima dari atasan, jangan goyah ketika kesehatan mental jadi taruhan.

3. Buat batasan

Siapa saja berhak membuat batasan yang sehat dalam berkarier.

Sebagaimana yang dilakukan Naomi Osaka, ia tidak pernah ragu untuk mengatakan tidak.

Ia berani menolak permintaan tidak masuk akal dari agensinya apabila itu bakal memengaruhi kesehatan mental.

4. Hindari mempermalukan diri sendiri

Jika dituntut melakukan sesuatu yang memalukan, orang tentu berhak menolak.

Apalagi kalau sekadar melakukan sesuatu yang tidak sehat di tempat kerja, mengapa harus takut berkata tidak?

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Jumlah Atlet Perempuan Setara dengan Laki-laki di Olimpiade Tokyo

Tidak ada gunakan mengerjakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, dan justru mempermalukan diri sendiri.

5. Pertahankan support system

Seperti Naomi Osaka, kamu juga perlu memiliki support system yang kuat, entah sahabat atau keluarga.

Kehadiran mereka bisa jadi sangat kamu perlukan dalam situasi sulit.

Sebagai contoh, Serena Williams yang pernah jadi pesaing Naomi saja pernah mendukung sang petenis yang selalu berani menjaga dirinya, lo.

6. Tunjukkan sikap profesional

Walau mementingkan kesehatan mental dibandingkan karier, tetap bersikap profesional juga penting.

Naomi Osaka menunjukkan hal itu saat ia merilis pernyataan yang mengungkapkan bahwa ia berharap akan ada solusi dari penyelenggara dan pihak atlet apabila kejadian serupa terjadi di masa depan.

Baca Juga: Jadi Atlet Senam yang Tak Pernah Kalah, Simone Biles: Semua Karena Saya Mampu

7. Pertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan

Selain diri sendiri, tidak ada yang bisa membantu seseorang keluar dari masalah yang dialaminya terkait karier dan kondisi emosional.

Untuk itu solusi terakhir agar kesehatan mental tidak menganggu karier atau sebaliknya, adalah dengan mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan.

Ingat kembali kiat pertama di atas tadi, bahwa self care perlu didahulukan.

Catat baik-baik poin-poin tersebut untuk berjaga-jaga, ya, Kawan Puan. (*)

 

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami