Ragukan Pikiran Sendiri Karena Pernyataan Pasangan? Bisa Jadi Kamu Alami Gaslighting, Ini Alasannya!

Ericha Fernanda - Sabtu, 5 Juni 2021
Ilustrasi gaslighting terhadap pasangan.
Ilustrasi gaslighting terhadap pasangan. pexels

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu pernah menjalin hubungan di mana perdebatan terjadi kemudian kamu tiba-tiba merasa bersalah dan meragukan pendapatmu?

Kamu merasa bersalah bukan tanpa sebab, namun setelah pasangan membeberkan pernyataannya dan membuatmu ragu akan pendapatmu.

Selanjutnya, kamu jadi menyetujui pendapatnya tanpa sadar dan mengesampingkan pikiranmu sendiri yang sesuai kenyataan.

Baca Juga: Gawat! 4 Tanda Peringatan Kamu sedang Frustrasi dalam Pernikahan

Kasus seperti ini biasa disebut gaslighting ya, Kawan Puan. Apa itu?

Dilansir dari Good Therapy, gaslighting adalah jenis pelecehan emosional.

Seseorang yang melakukan gaslighting akan mencoba membuat orang yang ditargetkan meragukan persepsi mereka tentang kenyataan.

Gaslighter meyakinkan target bahwa ingatan mereka salah atau bereaksi berlebihan terhadap suatu peristiwa.

Pelaku kemudian dapat menampilkan pikiran dan perasaan mereka sendiri sebagai "kebenaran yang sebenarnya".

Teknik Gaslighting yang Harus Diwadpadai

Gaslighting dapat mengambil banyak bentuk, bahkan seperti manipulasi yang sangat mulus hingga kamu tidak merasa sedang dipermainkan.

Selain itu, pelecehan verbal dan emosional yang ditujukan kepadamu.

Kawan Puan harus paham bagaimana teknik umum apabila pasangan sedang melakukan gaslighting.

Menahan

Menolak untuk mendengarkan kekhawatiran apapun atau berpura-pura tidak memahami masalahmu.

Misalnya, “Saya tidak punya waktu untuk mendengarkan omong kosong ini. Masalahmu tidak masuk akal.”

Menyangkal

Pasangan mempertanyakan memori, ingatan, dan penyataanmu.

Mereka menyangkal peristiwa yang terjadi menurut sudut pandangmu, padahal kamu mengingat secara akurat.

Misalnya, “Saya mendengarmu mengatakannya. Tapi, kamu tidak pernah mengingat percakapan kita, kan?”

Baca Juga: Jangan Buru-Buru, Hindari 4 Hal Ini saat Baru Mulai Pacaran, ya!

Lupa/Penolakan

Pasangan berpura-pura melupakan peristiwa yang telah terjadi untuk semakin mendiskreditkan ingatanmu.

Pasangan dapat menyangkal membuat janji untuk menghindari tanggung jawab.

Misalnya, “Apa yang kamu bicarakan? Aku tidak pernah menjanjikan itu padamu.”

Mengalihkan

Pasangan berusaha mengubah subjek untuk mengalihkan perhatianmu dari suatu topik.

Pasangan dapat memutarbalikkan percakapan menjadi argumen tentang kredibilitasmu sendiri.

Misalnya, “Apakah kamu sudah berbicara dengan teman-temanmu lagi? Mereka selalu memasukkan ide-ide bodoh di kepalamu.”

 

Baca Juga: Sebelum Emosi Meledak, Ketahui Cara Meredam dan Mengatur Amarah

Meremehkan

Pasangan menyatakan bahwa kamu terlalu bereaksi berlebihan terhadap perilaku yang menurutnya lelucon, padahal sangat menyakitkan.

Teknik ini dapat mengkondisikan kamu untuk percaya bahwa emosimu tidak valid atau berlebihan.

Misalnya, “Kamu sangat sensitif, semua orang menganggap lelucon saya lucu.”

Sebisa mungkin, Kawan Puan sadar dan berusaha untuk mengetahui bahwa orang lain baik itu pasangan, teman, keluarga, atau orang lain sedang melakukan gaslighting terhadapmu.

Sebab, seorang gaslighter sering menggunakan kesalahan dan reaksi berlebihan target untuk menjadikan dirinya sebagai korban.

(*)

Sumber: Good Therapy
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati