Jangan Asal Beli Bitcoin, Pertimbangkan 8 Hal Ini Sebelum Investasi di Cryptocurrency

Arintha Widya,Citra Narada Putri - Rabu, 19 Mei 2021
Ilustrasi berinvestasi
Ilustrasi berinvestasi marchmeena29

Parapuan.co - Investasi cryptocurrency bisa dibilang sedang digemari belakangan ini.

Banyak orang yang tertarik pada uang digital untuk investasi karena keuntungannya yang besar, semisal dengan membeli Bitcoin.

Jika kamu juga tertarik melakukan hal serupa, ada baiknya tidak asal membeli uang digital tersebut.

Pasalnya, seperti halnya instrumen investasi saham, selain memiliki kemungkinan keuntungan yang tinggi, cryptocurrency juga punya risiko yang tak kalah tingginya. 

Kamu perlu mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya terhadap keuanganmu di masa depan.

Bagaimana caranya? Mengutip Forbes, berikut delapan hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum berinvestasi di cryptocurrency:

Baca Juga: Mirip Bitcoin, Kenali Dogecoin dan Alasan Nilainya Meningkat Tajam

1. Jangan asal ikut tren

Kamu barangkali sudah gemas ingin segera membeli Bitcoin, terlebih karena banyak iklan yang mengklaim betapa menguntungkannya investasi cryptocurrency.

Belum lagi, terkadang ada bujukan dari orang-orang terdekat atau kenalan yang sudah lebih dulu berinvestasi uang digital dan berhasil dapat untung.

Apapun yang kamu dengar dari mereka, sebaiknya abaikanlah terlebih dulu.

Berinvestasilah jika kamu benar-benar sudah mantap supaya tidak menyesal dan menyalahkan orang lain kalau gagal nantinya.

2. Bersiap untuk hal tak terduga

High risk, high return (tinggi risiko, tinggi juga keuntungannya). Seperti inilah kemungkinan investasi cryptocurrency.

Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh naik turunnya harga mata uang digital yang seringkali tidak pasti.

Kenaikan dan keuntungannya bisa saja sangat tinggi, tetapi risiko penurunannya pun tak kalah besar.

Oleh karena itu, persiapkan mentalmu untuk kemungkinan penurunan harga sebelum memutuskan berinvestasi pada mata uang ini.

Baca Juga: 7 Tipe Kepribadian Seseorang Terhadap Uang , Kamu yang Mana?

3. Hindari mengikuti strategi investasi sembarangan

Umumnya, para investor cryptocurrency memiliki komunitas-komunitas sendiri yang menjadi wadah bagi mereka untuk berbagi ilmu dan strategi investasi.

Tak jarang, para investor juga saling berbagi trading plan (rencana investasi) ke sesama anggota komunitas. 

Namun, sebagai investor cryptocurrency pemula, hindari bergabung dengan komunitas-komunitas investasi yang tidak kredibel.

Dikhawatirkan, nantinya malah kamu salah mengikuti strategi investasi.

Entah karena jadi korban penipuan atau komunitasmu juga belum mengerti banyak soal investasi cryptocurrency.

Baca Juga: Meski Menawarkan Berbagai Keuntungan, Reksa Dana Juga Memiliki Risiko

4. Lakukan riset dan analisis

Dalam melakukan investasi dalam instrumen apapun, termasuk investasi uang digital, penting untuk melakukan riset dan analisis. 

Cari tahu dan analisa tentang semua kelebihan dan kekurangan dari cryptocurrency dibandingkan investasi jenis ini. 

Misalnya, cryptocurrency tak memiliki jam operasional bursa sehingga kapanpun harga bisa naik dan turun, bahkan saat kamu sedang tidur.

Berbeda dengan bursa saham yang jam transaksinya hanya pada hari kerja Senin sampai Jumat dari jam 9.00 hingga 15.00.

Pelajari juga artikel-artikel tentang cryptocurrency, alasan kenapa harus berinvestasi secara virtual, dan seperti apa untung ruginya.

Kamu perlu pula mengetahui bagaimana cryptocurrency beroperasi hingga menghasilkan keuntungan.

Jika ada pilihan investasi lain, kamu dapat mempertimbangkannya kembali daripada nanti tidak sesuai ekspektasi.

 

 

5. Lakukan diversifikasi investasi

Setelah melakukan riset, kamu mungkin ingin menginvestasikan uang sebanyak mungkin.

Meski begitu, sebaiknya jangan langsung investasikan uangmu di satu jenis investasi saja.

Tentu kamu ingat dengan pepatah 'jangan tempatkan telur dalam satu keranjang', bukan?

Selalu ingat dengan pepatah ini jika kamu ingin investasi, karena penting untuk melakukan diversifikasi agar meminimalisir risiko kerugian.

Jika sebagian sudah kamu investasikan untuk uang digital, sisanya dapat kamu simpan untuk investasi lain seperti saham atau reksadana.

Baca Juga: Memahami Gig Economy, Konsep Kerja dari Rumah yang Menghasilkan Uang

6. Buat email alternatif

Kamu perlu membuat email baru sebagai alternatif untuk berjaga-jaga jika ada pencuria data pengguna.

Usahakan, kamu menggunakan email tersebut hanya untuk berbagai transaksi terkait investasi cryptocurrency.

Walau email baru, kamu harus tetap memakai nama pengguna dan kata kunci yang unik, ya.

Hal ini dapat mencegah dari kemungkinan peretasan hingga pencurian data.

7. Pahami kegunaan cold wallet dan hot wallet

Cryptocurrency dapat disimpan melalui cold wallet dan hot wallet, yang masing-masing punya kelebihan.

Cold wallet adalah dompet cryptocurrency yang tak terhubung ke internet dengan tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hot wallet.  

Sementara hot wallet digunakan untuk mengakses dana, melakukan pembayaran dan transaksi instan.

Wallet ini selalu terhubung ke internet dan memiliki aksesibilitas yang tinggi serta mudah untuk melakukan transaksi investasi. 

Memang, bagi investor pemula, hot wallet lebih banyak dipilih karena aksesnya mudah dan cepat.

Sayangnya, uang digital yang tersimpan di sana rentan diretas dan terlalu berisiko hilang.

Ada baiknya untuk investasi jangka panjang, kamu menyimpan uang digitalmu di cold wallet.

Baca Juga: Dapatkan Uang Tambahan dengan Menjadi Dropshipper, Ini Untungnya

8. Behati-hati dengan dompet digital

Dompet digital mungkin aman, tetapi tetap tidak dapat terhindar dari pencurian, misalnya karena diretas.

Risikonya cukup besar, terlebih jika kamu menyimpan uang digital terlalu banyak di sana.

Begitu, ya, Kawan Puan. Pertimbangkan baik-baik jika ingin investasi uang digital! (*)

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri