Selain Menjaga Asupan, Ini Tips Lain Agar Fokus Kerja Selama Berpuasa

Vregina Voneria Palis - Minggu, 2 Mei 2021
Illustrasi Stres
Illustrasi Stres Photo by Anna Shvets from Pexels

Parapuan.co - Kawan Puan, bekerja dan menjalankan ibadah puasa bukanlah hal yang mudah ya.

Terkadang saat bekerja kita kurang fokus serta mengantuk akibat menahan lapar, haus, dan waktu tidur yang kurang karena harus sahur.

Kalau sudah begini, kamu pasti stres karena tidak bisa bekerja secara maksimal selama bulan puasa.

Baca Juga: Manfaat Omega 3 Bagi Kesehatan, Bisa Atasi Depresi Hingga Nyeri Haid!

Nah melansir dari Khaleejtimes, ternyata ada beberapa hal yang bisa kamu coba untuk mengatasi masalah kurang fokus saat kerja selama bulan puasa lho Kawan Puan.

1. Berjalan Kaki Setiap 30 Menit

Kawan Puan, tips pertama untuk mengatasi mengantuk dan kurang fokus saat kerja selama berpuasa adalah berjalan kaki setiap 30 menit.

"Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan siapa pun selama jam puasa adalah berjalan kaki setiap 30 menit. Ini akan membantu menjaga kewaspadaan dan memungkinkan tubuh untuk bangun, karena akan kehabisan tenaga," kata Rob Donker, ahli kesehatan dan kebugaran.

Menurutnya duduk dalam waktu yang lama terutama saat berpuasa dapat menimbulkan stres pada tubuh dan pikiran.

Baca Juga: Kenali 7 Kondisi yang Menyebabkan Diare dan Muntah Bersamaan

"Saat duduk, kita berada dalam keadaan yang tidak wajar. Tubuh kita tidak dirancang untuk tetap duduk, tubuh manusia memiliki lebih dari 600 otot dan lebih dari 300 sendi yang dirancang untuk bergerak," katanya.

Selain itu, posisi duduk juga membuat paru-paru tidak bisa secara maksimal menghirup udara, sehingga kamu mungkin kekurangan oksigen dan merasa mengantuk.

"Jika kamu dalam posisi duduk, kamu tidak dapat mengembangkan paru-paru hingga ke kapasitas maksimalnya. Kamu hanya dapat bernapas sekitar 60-70 persen dari kapasitas penuh paru-paru. Ini akan berdampak besar pada suasana hati dan kewaspadaan," kata Rob.

Sumber: Khaleej Times
Penulis:
Editor: Linda Fitria

Usia Sampai Gaya Hidup Jadi Faktor Risiko Pneumonia pada Orang Dewasa