Tak Boleh Asal! Perhatikan 5 Hal Ini saat Dihubungi Perekrut Perusahaan

Shenny Fierdha - Jumat, 30 April 2021
Ilustrasi wawancara by phone
Ilustrasi wawancara by phone Moneycrashers.com

Parapuan.co - Terkadang dalam tahap awal wawancara dan tes kerja di suatu perusahaan tertentu, perekrut menghubungi pelamar kerja via telepon.

Melansir situs Huffpost.com, dalam pembicaraan via telepon, perekrut awalnya menanyakan apakah kita selaku pelamar kerja betul mengirimkan surat lamaran ke perusahaan tersebut.

Perekrut lalu menanyakan apakah kita masih berminat terhadap posisi yang dilamar itu, kemudian menanyakan kapan kita bisa mengikuti wawancara maupun tes kerja.

Meski panggilan telepon seperti ini umumnya merupakan undangan untuk menghadiri wawancara atau tes kerja, namun kita tetap harus bersikap sopan.

Baca Juga: Jangan Panik, Begini Cara Jawab Pertanyaan Tak Terduga Saat Interview

Selain itu, kita juga tetap harus menunjukkan minat terhadap pekerjaan tersebut.

Ini karena pihak perekrut yang menelepon kita sebetulnya masih mengevaluasi diri kita lewat panggilan telepon tersebut, untuk mengetahui apakah kita ideal untuk pekerjaan itu.

Apa saja yang harus diperhatikan ketika kita tiba-tiba ditelepon oleh pihak perekrut?

Simak penjelasan berikut, masih dari Huffpost.com.

Jangan Angkat Telepon Saat Situasi Tak Memungkinkan

Jika kita sedang dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk menjawab panggilan telepon, misalnya saat sedang di kamar mandi, maka jangan diangkat.

Ini karena perekrut masih bisa mendengar suara-suara lain yang ada di sekitar kita, seperti suara air menetes maupun gema suara kita di kamar mandi.

Suara-suara demikian dapat mengganggu jalannya percakapan nanti sehingga dapat menimbulkan risiko miskomunikasi.

Baca Juga: 5 Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan Saat Interview Kerja, Job Seeker Wajib Paham

Selain itu, hal tersebut juga dapat membuat kita seolah tak sungguh-sungguh saat berbicara dengan perekrut.

Sebagian orang takut jika tak mengangkat telepon, maka perekrut tidak akan menghubunginya lagi, padahal belum tentu.

Perekrut bisa saja menelepon lagi beberapa saat kemudian, atau menghubungi pelamar kerja via e-mail.

Siapkan Catatan

Terkadang ada jeda beberapa hari, minggu, bahkan bulan antara hari kita mengirimkan surat lamaran dengan hari kita ditelepon oleh perekrut.

Namun, bukan berarti kita lantas santai-santai dan tidak menyiapkan diri, ya.

Saat sudah mengirimkan surat lamaran, kita harus menyiapkan catatan terkait lamaran kita tersebut.

Dalam catatan itu, kita bisa menuliskan apa yang membuat kita tertarik dengan posisi itu, pengalaman kita yang sesuai dengan posisi itu, dan lainnya.

Jadi, kalau tiba-tiba perekrut menelepon kita dan menanyakan hal-hal seperti itu, kita sudah siap menjawabnya.

Baca Juga: Hendak Wawancara Kerja? Siapkan 5 Hal Ini supaya Wawancaranya Lancar!

Siapkan Jawaban Soal Gaji yang Diharapkan

Terkadang, perekrut langsung menanyakan gaji yang kita harapkan pada saat menelepon kita untuk yang pertama kali.

Walau pertanyaan ini lebih sering diajukan saat tahap wawancara dengan user, namun tak ada salahnya kita menyiapkan jawaban kita jika nanti ditanyakan.

Apabila saat menelepon nanti perekrut langsung menanyakan hal tersebut, sebutkanlah gaji yang kita inginkan berapa.

Ketika menelepon, perekrut umumnya hanya ingin mengetahui berapa gaji yang kita inginkan namun belum ke arah negosiasi gaji.

Negosiasi gaji biasanya dilakukan di tahap akhir, ketika pelamar kerja sudah dinyatakan lulus wawancara atau tes kerja.

Tetap Tunjukkan Minat terhadap Posisi yang Dilamar

Berhubung percakapan via telepon hanya memungkinkan orang mendengar suara tanpa melihat wajah atau fisik lawan bicara, maka cara bicara harus diperhatikan.

Aturlah nada bicara kita, jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.

Nada suara pun harus diperhatikan, jangan sampai kita bicara dengan nada yang berkesan tinggi sebab kita akan dikira sombong.

Jangan pula kita bernada suara rendah sebab akan terdengar malas dan tak ada gairah.

Sebaiknya, bicaralah dengan kecepatan yang pas dan nada suara yang ramah agar kita terkesan baik dan santun bagi perekrut.

Supaya kita terlihat serius dan berminat terhadap pekerjaan ini, sebutkanlah beberapa poin yang kita ketahui mengenai perusahaan tersebut.

Misalnya, kita bisa menyebutkan tahun berdirinya perusahaan, visi misinya, dan lainnya.

Baca Juga: Tak Kunjung Terima Kabar Usai Wawancara Kerja? Follow Up dengan Cara Ini, Yuk!

Tetap Tanyakan Proses Berikutnya

Sebelum mengakhiri telepon, kita tetap harus menanyakan proses berikutnya.

Tak hanya untuk mengetahui kelanjutan proses rekrutmen setelah percakapan via telepon tersebut, tapi juga untuk menunjukkan bahwa kita memang berminat.

Hal ini akan menjadi nilai positif bagi diri kita sebab kita jadi tampak bersungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang kita lamar.

Semoga Kawan Puan bisa menjawab panggilan telepon dari perekrut dengan lancar, ya.(*)

Sumber: huffpost.com
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami