Penelitan Terbaru Membuktikan Sekolah Pagi Tidak Terlalu Baik Bagi Anak, Apa Alasannya?

Saras Bening Sumunarsih - Selasa, 20 April 2021
Usia anak cukup tapi belum siap sekolah
Usia anak cukup tapi belum siap sekolah simon2579

Parapuan.co - Sebelum penyebaran virus Covid-19, anak-anak mendapatkan proses pembelajaran tatap muka. Namun, saat ini anak-anak diharuskan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Meski pembelajaran tatap muka sudah diizinkan di beberapa wilayah tertentu, namun penerapan protokol kesehatan masih diberlakukan.

Proses pembelajaran di sekolah biasa dimulai pada pukul 07.00. Bahkan ada yang lebih pagi. Lalu anak-anak ini akan pulang pada sore hari setelah melakukan banyak aktivitas.

Baca Juga: Dewas KPK Albertina Ho: Jangan Ada Standar Ganda dalam Keluarga

Melansir dari Huffpost.com, ternyata hal ini tidak baik untuk anak-anak lo, Kawan Puan. Pasalnya, setelah pulang sekolah anak-anak tidak bisa langsung beristirahat.

Mereka melakukan aktivitas lain seperti kegiatan ekstrakurikuler, kursus, dan bahkan harus mengerjakan tugas sekolah pada malam hari.

Dalam mengerjakan tugas sekolah di malam hari pun, anak-anak membutuhkan waktu kurang lebih hingga 3 jam setiap malam. Lalu keesokan harinya mereka harus bangun pagi dan kembali bersekolah.

Secara keseluruhan waktu yang dihabiskan anak-anak selama di sekolah berbeda-beda.

Waktu sekolah yang lebih awal pun ternyata memiliki dampak yang tidak baik bagi anak. Mereka akan merasa kurang tidur karena lelah dengan aktivitasnya.

Mereka akan memiliki waktu tidur yang lebih singkat. Hal tersebut akhirnya menyebabkan rasa lemas dan mengantuk di siang harinya.

Tak hanya itu, anak-anak yang tidur lebih malam dan harus bangun pagi akan menyebabkan kelambanan dalam memahami pelajaran sekolah.

Baca Juga: Peran Keluarga Ajarkan Anak Nilai Moral untuk Cegah Perilaku Koruptif

Mereka tidak dapat fokus untuk memahami materi yang disampaikan.

Setelah sekolah dan menyelesaikan aktivitas di luar sekolah mereka merasa sangat lelah, tetapi masih memiliki tanggung jawab mengerjakan tugas.

Kurang tidur di kalangan anak-anak sekolah menengah dapat dikaitkan dengan beberapa risiko kesehatan seperti kelebihan berat badan, minum alkohol, merokok, menggunakan obat-obatan terlarang, hingga kinerja akademis yang buruk.

Secara umum anak-anak yang menempuh sekolah dasar membutuhkan waktu tidur sekitar 9 hingga 12 jam per malam.

Sementara anak-anak sekolah mengah membutuhkan waktu tidur 8 hingga 10 jam per malam.

Baca Juga: Pakai Metode Unik, Intip Serunya Rinni Wulandari Ajari Anak Bahasa Indonesia

Beberapa ahli mengatakan dengan mendapatkan jam-jam tidur tersebut merupakan hal yang penting bagi kesejahteraan dan kesehatan mental anak-anak.

"Begitu banyak inisiatif untuk mempromosikan kesehatan mental, seperti meningkatkan jumlah terapis.

Kita perlu melakukan sesuatu untuk mengubah lingkungan seperti menyesuaikan jadwal sekolah," ucap Dr. Kelly Fradin, seorang dokter anak.

Dr. Kelly Fradin juga menyarankan agar sekolah dapat dimulai tidak terlalu awal dari waktu yang biasa digunakan. (*)

Sumber: Huffpost
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania