Mau Mulai Bisnis Makanan? Baiknya Kamu Cek Dulu 5 Kiat Sukses Berikut Ini!

Rizka Rachmania - Senin, 5 April 2021
Mau Mulai Bisnis Makanan? Baiknya Kamu Cek 5 Kiat Sukses Berikut Ini!
Mau Mulai Bisnis Makanan? Baiknya Kamu Cek 5 Kiat Sukses Berikut Ini! Nattakorn Maneerat

Parapuan.co - Sampai saat ini bisnis makanan merupakan salah satu bidang usaha yang masih menarik dan terlihat menguntungkan untuk dijalankan.

Di masa pandemi Covid-19 pun, bisnis kuliner tak pernah sepi. Ya, meski pendapatan mungkin berkurang, tapi masih tetap ada pembeli yang datang untuk membeli makanan.

Alasan dasarnya adalah makanan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Jadi apapun yang terjadi, makanan bakal selalu tetap dicari.

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Cash Flow Bisnis Tetap Lancar Mengalir Selama Pandemi, Gampang kok Ternyata!

Perencana Keuangan, Juan Mahir Muhammad juga menyampaikan bahwa saat ini makanan dan minuman bukan lagi sekadar kebutuhan primer, namun juga bisa mendukung kebutuhan gaya hidup dalam bersosialisasi.

Contohnya, postingan kuliner di media sosial yang dibuat semenarik mungkin sebagai cara kita untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain.

"Hal ini menyebabkan pertumbuhan bisnis kuliner di tanah air memang maju sangat pesat. Baik yang kasat mata terlihat di jalanan, maupun bisnis makanan yang tidak memiliki fisik bangunan alias jualan online," ujar Juan seperti dilansir dari Kompas.com.

Namun, untuk yang baru mulai bisnis makanan, tentu ada tips dan strategi khusus yang harus dijalankan supaya tidak merugi.

Untuk itu, Kawan Puan bisa simak ya, tips memulai bisnis makanan seperti berikut ini!

Baca Juga: Susul Sang Kakak, Selebgram Dilla Jaidi Ikut Meramaikan Bisnis Kuliner

1. Tentukan jenis makanan yang akan dijual

Ada banyak sekali jenis makanan dan minuman yang bisa Kawan Puan jual.

Akan tetapi, menentukan jenis makanan apa yang bakal dijual memang sedikit sulit.

Jika salah ambil keputusan atau memilih jenis makanan, maka bukannya untung namun rugi yang akan kamu dapat.

Oleh karena itu, Kawan Puan bisa memulai dari riset makanan apa yang sedang diminati atau dicari oleh masyarakat.

Baca Juga: Sebelum Memulai Bisnis Bersama Sahabat Pahami Dulu Hal-hal Ini

Atau bisa berdasarkan jenis makanan yang bisa kamu masak.

Contohnya, kalau bisa masak bakso, kamu boleh menjualnya untuk bisnis. Namun tentu saja kamu harus cari jenis dan varian bakso yang sekarang ini disukai para konsumen.

2. Riset perilaku konsumen

Riset perilaku konsumen akan membantumu mendapatkan pelanggan yang ditarget.

Langkah ini juga penting dilakukan agar target bisnismu jelas dan bisa meminimalisir kerugian.

Hal-hal yang bisa kamu masukkan dalam riset antara lain adalah cara pelanggan zaman sekarang mendapatkan makanan, jam berapa mereka membeli makan, dan yang lainnya.

Kalau misal sekarang ini masyarakat lebih suka beli makanan via delivery, maka Kawan Puan pun bisa memberikan layanan antar tersebut.

Intinya, kamu menyesuaikan bisnis makananmu dengan perilaku konsumen zaman sekarang saat mereka membeli atau mendapatkan makanan.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Mau Mulai Bisnis? Siapkan Diri dengan 6 Tips Berikut Yuk!

 

3. Hitung harga pokok produksi

Saat Kawan Puan melakukan riset perilaku konsumen, hitung pula biaya produksi atau yang biasa disebut dengan Harga Pokok Produksi (HPP).

Dalam menghitung HPP, bukan hanya biaya produksi saja yang dikalkulasi tapi juga hal lainnya.

Misalnya biaya listrik, penggunaan kemasan, kuota internet, ongkos belanja, air, dan lainnya.

Jadi, bukan murni hanya bahan baku produksi, melainkan seluruh biaya yang dipakai untuk membuat produk makanan tersebut.

Setelah menghitung seluruh komponen biaya ini, baru Kawan Puan bisa menetapkan harga jual produk.

Baca Juga: Bisa Jadi Cuan! 7 Kerajinan Tangan untuk Ide Bisnis Ibu Rumah Tangga

Kalau itu bakso, maka kamu bisa patok berapa harga per mangkuknya.

4. Catat pemasukan dan pengeluaran

Saat bisnis sudah berjalan, jangan lupa mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran.

Pemasukan dan pengeluaran yang dimaksud tak sekadar uang, namun juga ketersediaan bahan baku.

Jadi, selain Kawan Puan menghitung total penjualan per hari dan modal yang sudah dikeluarkan, kamu pun perlu mencatat stok bahan baku yang dimiliki.

5. Lakukan riset dan pengembangan produk

Meski bisnis makanan sudah berjalan, namun bukan berarti Kawan Puan berhenti melakukan riset dan pengembangan produk.

Inovasi dan pengembangan produk harus terus dilakukan. Kamu bisa mengumpulkan kritik dan saran dari pelanggan, sambil tetap mengikuti tren kuliner terkini.

Dengan begitu, produk makanan yang dijual akan bisa menyesuaikan dengan selera pelanggan, serta mengikuti perkembangan tren.

Kawan Puan, menjalankan bisnis itu memang tidak mudah. Namun, bakal terasa lebih berat kalau kamu tidak memulainya.

Yuk, berani melangkah dan mulai bisnismu sekarang! (*)

Baca Juga: Sedang Alami Konflik dengan Rekan Bisnis? Ini 3 Cara Untuk Mengatasinya

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania