Parapuan.co – Saat musim hujan datang, hal yang berubah bukan cuma cuaca tapi juga kulit tubuh.
Bukannya lembap seperti tanah basah sehabis hujan, kulit kita justru cenderung kering ketika musim hujan.
Tanda kulit yang kering adalah terasa kasar, tidak merata, kencang atau ketat, bersisik, bahkan mengelupas.
Baca Juga: Sering Cuci Tangan Bikin Kulit Kering? Ini 5 Rekomendasi Krim untuk Bantu Melembapkan
Tapi jangan salah Kawan Puan. Kulit kita memang akan cenderung lebih kering saat musim hujan.
Tapi belum tentu kalau itu adalah kulit kering, bisa jadi itu merupakan tanda kulit yang dehidrasi.
Lo, memang apa bedanya?
Jadi penasaran kan? Yuk, cari tahu penjelasannya.
Perbedaan kulit kering dan dehidrasi secara biologis
Melansir Newbeauty.com, seorang dokter kulit CA, Ava Shamban, MD menjelaskan beda kulit kering dan dehidrasi.
"Kalau kamu memiliki kulit kering, maka jumlah sebum atau minyak yang dihasilkan jauh lebih sedikit dari biasanya. Kamu pun kekurangan yang namanya lipid alami untuk mempertahankan kelembapan kulit serta sebagai pelindung kulit agar kuat.”
Baca Juga: Bukan Dimakan, Pisang Ternyata Ampuh Atasi Kulit Kering dengan Cara Seperti Ini
Di sisi lain, dermatolog Fredric Haberman, MD mengatakan bahwa tidak seperti kulit kering, kulit yang mengalami dehidrasi mengalami kekurangan air, bukan minyak.
“Kulitmu mungkin berminyak, tetapi kamu masih bisa mengalami dehidrasi kulit,” jelasnya.
“Dehidrasi akibat kekurangan air ini dikarenakan oleh kurangnya asupan air dalam konsumsi harian atau kulit memang tidak menyerap kelembapan dengan baik,” tambah Dr. Shamban.
Penyebab kulit kering dan dehidrasi
Kulit kering dan dehidrasi adalah dua kondisi berbeda.
Bisa dibilang kalau kulit kering adalah tipe kulit pada umumnya, seperti kulit normal dan berminyak.
Namun, kondisinya jelas berbeda dengan kulit dehidrasi yang disebabkan oleh cuaca dan faktor eksternal maupun internal.
Kulit dehidrasi tak hanya terjadi pada pemilik tipe kulit kering, tapi juga kulit normal dan berminyak.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Cegah Kulit Kering, Salah Satunya Percepat Waktu Mandi
“Saat kulit kita mengalami dehidrasi, hal tersebut paling sering disebabkan oleh iklim, AC dan pemanas ruangan, ketinggian, kurangnya perawatan kulit yang tepat, atau kafein yang berlebihan,” kata Dr. Shamban.
Di sisi lain, perubahan iklim pun turut andil dalam membuat kulit kering semakin kering dan dehidrasi.
"Kulit kering juga diperburuk oleh iklim, tetapi usia, hormon, dan kerusakan akibat sinar matahari secara kumulatif ikut berpengaruh."
Ahli kulit Washington, D.C. Tina Alster, MD juga menyebutkan bahwa kulit kering adalah faktor genetik atau keturunan.
Di mana kondisi ini tidak dapat kita ubah, hanya bisa menerima dan merawatnya.
Untuk membedakan antara kulit kering dan dehidrasi, Kawan Puan bisa melihat kondisi kulit orang tua, saudara, atau anggota keluarga lain.
Sebab orang yang masih sedarah dengan kita, cenderung memiliki tipe kulit yang mirip, atau bahkan sama.
“Orang dengan kulit kering bisa memperhatikan apakah anggota keluarga mereka juga memiliki kondisi kulit yang sama,” katanya.
Bagaimana mengenali perbedaannya
Untuk memastikan apakah Kawan Puan memiliki kulit kering atau dehidrasi, yang bisa dilakukan adalah melakukan tes cubit.
“Caranya, jepit area kecil kulit di punggung tanganmu, tahan selama tiga detik, dan lepaskan. Jika kulit segera kembali ke posisinya, maka kamu tidak mengalami dehidrasi, hanya kering.”
Sedangkan, jika kulitmu dehidrasi maka akan butuh beberapa waktu untuk kembali ke posisi semula.
“Jika perlu beberapa detik agar kulit kembali ke posisi semula setelah tes cubit, maka kulit dehidrasi mungkin penyebabnya,” jelas Dr Haberman.
Selain punggung tangan, tes ini juga bisa dilakukan pada bagian tubuh lain seperti perut, pipi, atau dada.
(*)
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Produk Skincare Hydrating dan Moisturizing
