Apa Itu In Vitro Fertilization? Pahami Seluk-Beluk IVF untuk Dapatkan Momongan!

Shenny Fierdha - Selasa, 23 Februari 2021
Ilustrasi IVF atau bayi tabung
Ilustrasi IVF atau bayi tabung Freepik.com

Parapuan.co - Wajar bagi pasangan untuk mendambakan kehadiran buah hati.

Mau punya momongan dalam waktu cepat atau lambat, tergantung dari keputusan masing-masing pasangan.

Sayangnya tidak semua kehamilan bisa dilakukan secara alami lantaran masalah infertilitas atau ketidaksuburan.

Beruntung teknologi sekarang amat canggih sehingga kehamilan bisa dilakukan secara buatan sekalipun, salah satunya dengan metode In Vitro Fertilization (IVF).

Dalam bahasa Indonesia, berdasarkan informasi dari Kompas.com, metode IVF dikenal juga dengan sebutan program bayi tabung.

Kawan Puan, yuk, kenali lebih lanjut serba-serbi IVF berikut!

Baca Juga: 5 Tips Komunikasi Efektif Menghadapi Konflik dengan Pasangan

Apa Itu IVF?

Melansir dari Kompas.com, IVF atau bayi tabung merupakan upaya untuk memungkinkan terjadinya kehamilan dengan mempertemukan sperma dan sel telur pada satu wadah di luar tubuh manusia.

Jika pembuahan di luar tubuh tersebut berhasil, barulah embrio yang sehat ditanamkan ke dalam rahim calon ibu dengan harapan terjadi kehamilan.

IVF cocok untuk perempuan yang terbilang tua untuk hamil secara alami dengan tingkat kesuksesan yang bervariasi tergantung dari usia.

Perempuan usia 35 tahun ke bawah memiliki peluang keberhasilan IVF sebesar 41 persen.

Pada perempuan usia 35-37 tahun, peluang keberhasilan IVF hanya 32 persen.

Ketika perempuan sudah menginjak 38-40 tahun, peluang keberhasilan IVF cuma 23 persen.

Selain dikarenakan faktor usia, IVF juga disarankan untuk perempuan yang saluran tuba falopinya bermasalah.

Jika pria memiliki kualitas sperma yang buruk untuk memungkinkan kehamilan, metode IVF ini bisa pula dijajal.

Baca Juga: 5 Langkah Perawatan Wajah Agar Selalu Awet Muda, Lakukan Setiap Hari

Tahap-Tahap IVF

Diwartakan oleh Kompas.com, proses IVF umumnya membutuhkan waktu sekitar empat sampai enam minggu.

Proses IVF dilangsungkan secara bertahap (disebut siklus) melalui delapan tahap sebagai berikut.

Pertama, lakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), hormon, sperma, dan saluran telur.

Calon ibu akan menjalani pemeriksaan hormon dan sel telur melalui USG Transvaginal, sementara calon ayah menjalani analisis kualitas sperma.

Kedua, disuntikkan obat Gonal F untuk memperbesar sel telur selama 10-12 hari, tergantung dari respon tubuh.

Ketiga, disuntikkan obat penekan hormon yang berfungsi untuk mengendalikan atau menekan hormon.

Keempat, pengambilan sel telur setelah 12-14 hari yang tergantung dari respon tubuh dan ada atau tidaknya minimal tiga buah folikel berukuran 18 mili.

Baca Juga: 5 Manfaat Tersenyum, dari Mood Booster sampai Penjaga Imun Tubuh

Setelah disuntik untuk pematangan akhir, barulah sel telur dipetik 36 jam kemudian.

Kelima, setelah sel telur diambil, dilakukan pembuahan di luar dengan menggunakan teknik penyuntikan sperma langsung ke dalam sel telur (Intra-Cytoplasmic Sperm Injection, ICSI).

Keenam, sel telur yang sudah dibuahi akan muncul setelah 16 jam. Hal ini bisa dilihat dari sekian banyak sel telur yang dipetik, berapa sel telur yang sukses dibuahi.

Ketujuh, penanaman embrio ke dalam rahim yang bisa dilakukan pada hari kedua atau sampai hari kelima pembelahan, tergantung dari kualitas embrio.

Kedelapan, dua minggu setelah penanaman, dokter akan memeriksa apakah embrio berhasil menempel sempurna ke rahim atau tidak. Jika berhasil, akan terjadi kehamilan.

Baca Juga: Ini Dia Daftar 6 Vitamin dan Suplemen yang Ampuh Mengatasi GERD

Kisaran Biaya IVF 

Melihat serangkaian tahapan di atas, maka metode IVF dapat dikatakan rumit.

Tak hanya itu, biaya untuk keseluruhan proses IVF juga cukup fantastis.

Melansir dari situs Verywellfamily.com, per Maret 2020, biaya rata-rata untuk satu siklus IVF sebesar USD12.000 atau sekitar Rp195.366.000 (kurs per 31 Maret 2020).

Verywellfamily.com juga menyebutkan bahwa biaya Basic IVF berkisar antara USD10.000-USD15.000 atau sekitar Rp162.805.000-Rp244.207.500 (kurs per 31 Maret 2020).

Namun, nominal-nominal tersebut tidak mencakup biaya pengobatan lain yang sekiranya diperlukan untuk mendukung IVF sebesar USD1.500-USD3.000 per siklus atau sekitar Rp24.420.750-Rp48.841.500.

Di Indonesia, salah satu rumah sakit (RS) yang menyediakan program bayi tabung adalah RS Bunda, Jakarta Pusat.

Menurut situs resmi RS Bunda, RS tersebut menawarkan program IVF Short Antagonist Protocol yang membutuhkan waktu sekitar dua minggu sampai penanaman janin.

Baca Juga: Sehat Ketika Hamil, Perempuan Wajib Konsumsi 4 Daftar Makanan Ini

Adapun keseluruhan biaya untuk program tersebut berkisar antara Rp50 juta sampai Rp65 juta per 2018.

Melansir dari Grid.id, artis dan presenter Tya Ariestya pun pernah menjalani program bayi tabung.

Berdasarkan pengalamannya, dia menyarankan agar pasangan menyiapkan dana sekitar Rp80 juta sampai Rp120 juta untuk program ini.(*)

 

Sumber: Kompas.com,Grid.ID,verywellfamily.com,exchange-rates.org,bunda.co.id
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati