How You See Me
S***** - 11 Agustus 2022
Trauma ku diwaktu kecil sampai saat ini masih ada di sudut ruang ingatanku. Tidak bisa hilang begitu saja. Sekuat apapun aku melupakannya, akan selalu ada trauma itu. Ya, trauma yang dibuat oleh orang yang sangat-sangat aku percayai, yang membuat aku sangat bergantung padanya. Karena tidak ada orang lain yang bisa aku percaya selain dia. Orang itu adalah ibuku, ya ibuku melakukan kesalahan yang bagiku sangat amat fatal. Ia berselingkuh. Memang pada saat itu ekonomi keluarga dititik terendah, ayahku harus keluar negeri berjualan dan aku beserta ibu harus hidup dikampung. 6 bulan sekali baru kembali ke indonesia. Sedangkan kakak-kakak ku dititipkan ke adik-adik ibuku yang berada di kota. Jadi tidak ada orang lain yang aku percaya dan bergantung. Didalam pikiranku, sosok ibu yang baik, ibu yang setia pada suaminya seketika itu langsung hancur lebur oleh tindakan ibuku. Bahkan pria itu tidak segan-segannya menjemputku di sekolah TK ku, lalu mengajak pergi jalan-jalan. Aku tidak bisa menolak. Karena aku masih terlalu kecil pada saat itu. Meskipun pada saat itu aku masih kecil, tapi aku tahu apa yang dilakukan oleh ibuku adalah hal yang salah. Saat aku menanyakan bahwa siapa sosok laki-laki selingkuhan ibu, ibu menjawab dengan entengnya bahwa itu teman ayahku. Tidak ada rasa bersalah yang ia perbuat kepadaku. Bahwa dia melukai perasaanku hingga sampai saat ini yang membuat aku tidak bisa mempercayai orang lain, yang membuat aku skeptis kepada siapapun. Aku hanya ingin pengakuannya saja dan meminta maaf kepadaku. Itu saja.

Dijawab Oleh

Admin Parapuan

Halo Kak :)

Sebelumnya, peluk erat untukmu *HUGS*

Terima kasih karena sudah bertahan dan tumbuh dengan baik hingga detik ini. MinPuan bangga denganmu! 

MinPuan memahami betul bahwa ada luka batin masa kecil yang bisa menimbulkan trauma, salah satunya pengkhianatan. 

Pengkhianatan yang kamu alami tentu tidak akan mudah dilupakan, tetapi sudah pernah coba berbicara dari hati ke hati dengan orang tua? 

Jika kesulitan untuk berbicara dari hati ke hati, cobalah untuk menulis surat seperti ini. Luapkanlah segala emosi dan hal-hal yang ingin kamu sampaikan kepada Ibu. 

Setua apapun kita, kita selamanya anak yang memiliki keterikatan dengan orang tua. 

Sedikit tips dari MinPuan, tuliskan dengan bahasa paling sederhana. Menunjukan kesedihan (bahwa hingga detik ini kamu masih sedih dengan apa yang dilakukan ibu) juga bisa dituangkan dalam surat. 

"Bu, hingga detik ini aku masih mengingat saat ibu mengkhianati ayah."

Kalimat sederhana yang kamu tulis mungkin akan membuat Ibu merasa kesal karena kamu mengungkit masa lalunya, tetapi siapa tahu jika hubunganmu dan ibu justru semakin dekat? 

Bukan tidak mungkin juga, kamu perlahan akan sembuh dari trauma. Sebab, kunci mengatasi trauma ialah mengakui bahwa kita terluka dan mencoba menyembuhkannya. 

MinPuan tunggu kabar baik darimu ya, Kak. Peluk jauh (lagi) *HUGS*.