Parapuan.co - Dunia parfum tanah air mendapat warna baru dengan hadirnya Eversense Extrait de Parfum, koleksi parfum yang mengusung satu tema besar "The Four Layers of Human Body". Peluncuran resmi yang digelar meriah ini dibuka dengan sambutan hangat dari Chief Marketing Officer PT Aroma Prima Livindo, Olivia Regina.
Olivia mengungkapkan, Eversense kali ini menghadirkan gebrakan dengan mempercayakan posisi Head of Creative kepada Chloe Herliv Chen, remaja berbakat usia 16 tahun yang merepresentasikan generasi Z. “Kami percaya parfum bukan sekadar pelengkap penampilan, melainkan cerminan siapa kita sebenarnya,” ujarnya.
Dalam peluncuran koleksi terbaru Eversense Extrait de Parfum, Chloe berbicara lantang tentang filosofi, visi, dan keyakinannya membangun brand ini. Bagi Chloe, Eversense bukan hanya soal aroma. Ia menyebut parfum ini sebagai simbol hubungan mendalam antara tubuh, jiwa, dan kepribadian.
“Kami ingin menciptakan wangi yang bukan hanya tahan lama secara fisik, tetapi juga memberi rasa percaya diri yang bertahan di hati,” ujarnya di hadapan para tamu.
Chloe terlibat langsung dalam proses kreatif, mulai dari pengembangan ide hingga pemilihan aroma. Meski masih remaja, Chloe memandang serius setiap tahap pembuatan. Ia tidak ingin hanya menciptakan produk cantik di luar, tapi juga berkualitas dan punya nilai emosional yang mendalam.
Nama Eversense sendiri memiliki makna khusus. Chloe menjelaskan, kata 'ever' diambil dari 'forever' yang berarti abadi, sedangkan 'sense' merujuk pada kekuatan rasa, khususnya aroma. “Dua kata ini kami satukan untuk menciptakan brand yang abadi secara fisik dan emosional,” katanya.
Ia menegaskan bahwa setiap orang berhak memiliki aroma yang unik dan sesuai ciri khas mereka. Menurutnya, parfum yang tepat dapat menjadi bagian dari cerita hidup seseorang, membangkitkan kenangan, mempertegas kepribadian, dan bahkan menjadi “signature” yang dikenang orang lain. Chloe percaya bahwa wewangian bukan sekadar pelengkap penampilan, melainkan medium ekspresi diri yang mampu menyampaikan pesan tanpa kata-kata.
Usia Tidak Menghalangi Siapapun Berkreasi
Meski masih remaja, Chloe percaya bahwa usia bukan faktor penentu kemampuan. “Banyak anak di luar sana yang lebih muda atau sepantaran saya punya potensi luar biasa, tapi tidak diberi kesempatan,” ungkapnya.
Chloe mengaku beruntung mendapat peluang dan kepercayaan sejak kecil. Hal itu membuatnya ingin memanfaatkan pengalaman untuk menciptakan karya yang memberi manfaat bagi banyak orang.
Inspirasi kolaborasi ini bermula saat Chloe bertemu perfumer Indonesia, Karina Mandala melalui Givaudan, rumah aroma ternama dunia. Chloe mengaku kagum pada perfumer perempuan Indonesia yang tidak hanya berbakat, tetapi juga rendah hati. Sedangkan Karina sendiri terkesan melihat dedikasi Chloe yang mampu menggarap konsep parfum sambil tetap menjalani sekolah.
Baca Juga: Ingin Menjadi Perempuan Mandiri Sejak Usia Muda? Ketahui 7 Langkahnya
Bersama Karina, Chloe mengembangkan varian Blissful Echoes. Varian ini terinspirasi dari konsep soul atau jiwa, yang menurutnya adalah bagian terdalam manusia. “Jiwa itu tidak terlihat, tapi paling berharga,” kata Chloe. Aroma ini memadukan pink peppercorn untuk suka cita, rose untuk cinta, dan vanilla untuk kenyamanan.
Parfum Eversense Extrait de Parfum varian Blissful Echoes yang diciptakan Chloe di umur 16 tahun
Proses kreatif yang dilalui tidak selalu mudah. Chloe mengakui ada tantangan menyalurkan idenya ke dalam bentuk aroma, apalagi bekerja lintas generasi yang memiliki selera dan referensi berbeda. Ia harus beradaptasi dengan masukan dari para ahli parfum senior sekaligus mempertahankan sentuhan khas yang merepresentasikan generasinya.
Namun, ia menyebut tantangan itu justru memperkaya hasil akhir, membuat parfum ini tidak hanya memikat secara aroma tetapi juga sarat akan nilai kolaborasi, kesabaran, dan keberanian untuk berinovasi.
Setiap aroma hadir dengan kepribadian berbeda, ada yang lembut dan menenangkan, ada pula yang tegas dan memikat maupun memberi ruang bagi setiap orang untuk menemukan wangi yang benar-benar “miliknya”. Melalui karya ini, Chloe ingin mengajak masyarakat merayakan keunikan diri, karena parfum bukan hanya soal aroma yang enak, tetapi juga jejak kenangan yang akan diingat selamanya.
Keyakinan Chloe terhadap Eversense diperkuat dengan respon positif pasar. Ia mengungkap bahwa produknya sudah diterima di berbagai jaringan minimarket, supermarket, toko kecantikan tradisional, hingga platform e-commerce di seluruh Indonesia. “Aku sudah mempresentasikan konsep Eversense ke beberapa modern trade key accounts, dan mereka menerima kehadirannya dengan baik,” ujarnya penuh semangat.
Parfum Eksklusif dengan Misi Sosial
Meski begitu, Chloe menegaskan bahwa tujuannya tidak semata mengejar keuntungan. Eversense, kata dia, berkomitmen memberi dampak positif melalui program tanggung jawab sosial. Ia menjelaskan bahwa setiap penjualan bukan hanya sekadar transaksi komersial, melainkan juga kontribusi nyata untuk membangun masa depan yang lebih baik. Chloe berharap, dengan menggabungkan seni meracik parfum dan kepedulian sosial, Eversense dapat menjadi inspirasi bagi brand-brand lain untuk ikut mengedepankan nilai kemanusiaan
Salah satu langkah nyata yang dilakukan Eversense adalah kolaborasi dengan Saab Shares, organisasi non-profit yang fokus pada pendidikan anak-anak kurang mampu. Sebanyak 8 persen dari setiap penjualan online seluruh varian Eversense akan disalurkan untuk membangun rumah belajar baru.
Melalui Eversense Extrait de Parfum, PT Aroma Prima Livindo menunjukkan bahwa inovasi aroma dapat berpadu dengan pesan kemanusiaan. Peluncuran ini menjadi momentum yang menggabungkan seni, filosofi, dan aksi sosial dalam satu kemasan.
Koleksi parfum Eversense kini telah tersedia di seluruh Indonesia, baik di minimarket, supermarket, toko kecantikan tradisional, maupun platform e-commerce. Empat variannya menawarkan pengalaman wangi yang memadukan kekuatan desain, seni aroma, dan filosofi hidup.
Dengan strategi kreatif yang dipimpin generasi muda serta kolaborasi lintas sektor, Eversense menunjukkan kesiapan untuk menjadi merek parfum lokal yang tidak hanya meninggalkan kesan harum di kulit, tetapi juga hangat di hati. Peluncuran Eversense Extrait de Parfum menjadi bukti bahwa dari tangan remaja, kreativitas dapat mekar dalam bentuk apa pun.
Kehadiran Chloe, remaja 16 tahun di balik terciptanya parfum ini, memperlihatkan bagaimana kreativitas, kepedulian sosial, dan semangat lintas generasi dapat berpadu harmonis. Inovasi aroma yang sarat filosofi, dipadukan dengan kolaborasi bersama organisasi sosial, menjadikan peluncuran ini bukan sekadar menambah warna di industri parfum tanah air, tetapi juga menegaskan bahwa keharuman bisa menjadi medium untuk menginspirasi dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Baca Juga: Tampil Wangi dan Percaya Diri dan saat Lebaran dengan Parfum Ini
(*)
Putri Renata