Parapuan.co - Sejarah baru tercipta di dunia intelijen Inggris. Untuk pertama kalinya, badan intelijen luar negeri Inggris, MI6, dipimpin oleh seorang perempuan. Ia adalah Blaise Metreweli. Penunjukannya diumumkan pemerintah Inggris pada pekan lalu, menandai langkah signifikan dalam transformasi kepemimpinan lembaga yang selama lebih dari seabad didominasi laki-laki.
Tak heran jika terpilihnya Blaise Metreweli sebagai pimpinan MI6 turut mendapatkan perhatian dunia internasional, termasuk di Indonesia. Kawan Puan barangkali juga penasaran siapa sosok Blaise Metreweli, bukan? Yuk, intip profil singkatnya sebagaimana mengutip Aljazeera di bawah ini!
Perjalanan Karier Sang "C"
Blaise Metreweli, kini berusia 47 tahun, bukan nama baru di dunia intelijen Inggris. Ia telah menjadi bagian dari MI6 selama lebih dari 25 tahun. Sebelum diangkat sebagai kepala MI6 — jabatan yang secara tradisional disebut sebagai “C” — Metreweli menjabat sebagai Direktur Jenderal Teknologi dan Inovasi di MI6, posisi yang dikenal sebagai “Q”, mengacu pada tokoh dalam serial James Bond yang dikenal menciptakan perangkat canggih untuk para agen.
Metreweli memulai kariernya di MI6 sebagai case officer pada tahun 1999. Selama bertugas, ia telah menangani berbagai misi di Eropa dan Timur Tengah, serta dikenal fasih berbahasa Arab. Tak hanya di MI6, ia juga pernah bertugas di MI5, badan intelijen dalam negeri Inggris.
Latar belakang akademiknya pun tak main-main. Ia menempuh studi antropologi di Pembroke College, Universitas Cambridge — sebuah disiplin yang dinilai sangat berguna dalam memahami dinamika sosial dan budaya dalam operasi intelijen lintas negara.
Apresiasi dari Pimpinan Sebelumnya
Blaise Metreweli akan menjadi kepala ke-18 MI6, menggantikan Richard Moore yang memimpin selama lima tahun terakhir. Moore memberikan pujian penuh terhadap penerusnya ini, “Saya sangat senang dengan penunjukan bersejarah Blaise Metreweli sebagai ‘C’ yang baru.
Ia adalah perwira intelijen dan pemimpin yang sangat mumpuni, serta salah satu pemikir terdepan kami dalam bidang teknologi,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Baca Juga: Salza Ummi Fatimah, Kowad Kopassus Pertama Peraih Juara Pendidikan Intelijen