Jarang Mencuci Seprai? Menurut Pakar Ini Risiko yang Mungkin Terjadi

By Saras Bening Sumunarsih, Sabtu, 11 September 2021

risiko jarang mencuci seprai yang sering kamu gunakan

Parapuan.co – Kawan Puan, kapan terakhir kali kamu mencuci seprai?

Kemarin? Minggu lalu? Atau bahkan kamu sudah lupa kapan terakhir kali mencuci seprai.

Beberapa orang menyarankan untuk mencuci seprai paling tidak seminggu sekali.

Namun, mencuci seprai merupakan kegiatan yang malas untuk kamu lakukan.

Sebagai pilihan lain, Kawan Puan mungkin memutuskan untuk mencuci seprai dengan membawanya ke penatu.

Rutin mencuci seprai dapat mengendalikan beberapa hal seperti alergi, masalah kulit, hingga pernapasan.

Tetapi, masih banyak seseorang yang jarang mencuci seprai miliknya.

Padahal seperti yang PARAPUAN lansir dari Livestrong¸ jarang mencuci seprai akan menimbulkan beberapa dampak seperti:

Baca Juga: Anti Repot, Begini Cara Membuat Motif Tie Dye untuk Seprai Lamamu!

1. Memicu alergi

Seseorang yang memiliki alergi sangat sensitif dengan keberadaan tungau.

“Makhluk kecil ini mungkin menjadi pemicu paling umum untuk asma dan alergi, mereka (tungau) berkembang biak di tempat tidur,” ucap Melanie Carver, kepala misi Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA).

Meskipun Kawan Puan tidak dapat melihatnya, namum seprai yang jarang dicuci akan dipenuhi oleh makhluk mikroskopis ini.

Tungau bukan hanya menjadi satu-satunya hal yang dapat menumpuk di seprai yang tidak dicuci.

“Dalam iklim lembap, tempat tidur dapat menumbuhkan jamur,” ucapnya.

Bukan hanya itu, Melanie juga menambahkan jika seprai yang jarang dicuci memungkinkan terdapat bulu binatang peliharaanmu seperti bulu kucing atau bulu anjing.

“Bulu binatang bisa naik ke tempat tidur,” tambahnya.

Menurut AAFA, tanda-tanda jika Kawan Puan memiliki alergi tungau meliputi:

- Sering bersin

- Hidung tersumbat dan mudah mengeluarkan lendir

- Mata gatal, merah, hingga berair

- Rasa gatal pada hidung, mulut, tenggorokan, dan kulit.

- Batuk

Pada kondisi tertentu, alergi tungau juga dapat membuatmu mengalami kesulitan bernapas, dada sesak atau nyeri, suara siulan saat bernapas.

Bahkan kondisi ini juga dapat menyebabkan masalah tidur.