Rekomendasi Make Up Aman untuk Ibu Menyusui Agar Bisa Tetap Tampil Cantik

By Ratu Monita, Sabtu, 31 Juli 2021

Rekomendasi make up aman untuk ibu menyusui

Parapuan.co - Tampil cantik sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian perempuan, tak terkecuali saat mereka tengah di fase menyusui.

Namun, sebelum memutuskan untuk memoles wajah dengan riasan, penting bagi kamu untuk memperhatikan kandungan bahan aktif di dalamnya.

Sebab, kandungan yang terdapat di dalam kosmetik tak semuanya aman untuk kondisi bayi, jadi kamu wajib selektif karena kandungan tersebut dapat mempengaruhi kualitas ASI.

Karenanya, ibu menyusui disarankan untuk tidak menggunakan make up untuk sementara waktu.

Namun, jika make up telah menjadi kebutuhan bagi kamu yang tengah menyusui, maka perlu memilih produk make up yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, mengandung bahan alami, dan sudah terdaftar dalam BPOM.

Sementara beberapa kandungan yang sebaiknya dihindari oleh ibu-ibu yang masih menyusui adalah petroleum, formaldehyde, dan paraben, karena dapat memengaruhi kesehatan baik untuk si ibu maupun si kecil. 

Nah, tak perlu bingung lagi karena kini sudah ada sejumlah brand make up yang aman digunakan oleh ibu menyusui.

Baca Juga: Tampil Beda, Ini Pink Make Up Look yang Cocok Untuk Semua Warna Kulit

Berikut PARAPUAN rangkum dari berbagai sumber, rekomendasi brand make up aman untuk ibu menyusui.

1. Mineral Botanica

Mineral Botanica Soft Matte Lip Cream: Honey Nude

Brand kecantikan lokal satu ini sudah tak asing lagi dengan rangkaian skincare dan make up-nya yang berkualitas.

Mineral Botanica menawarkan beragam produk kecantikan yang terbuat dari bahan alami, sehingga membuatnya aman digunakan bagi ibu menyusui.

Selain itu, dengan kandungan bahan alami ini juga menjadikannya aman bagi semua jenis kulit dan tidak berbahaya bagi kulit dan lingkungan.

Keunggulan lainnya dari Mineral Botanica adalah tidak mengandung paraben atau paraben-free sehingga aman untuk ibu menyusui.

Karena kandungan paraben dapat mempengaruhi kadar hormon, bahkan mampu meningkatkan risiko kanker.