Tips dari Pakar Keuangan agar Tidak Over Budget di Resepsi Pernikahan

By Arintha Widya, Kamis, 24 Juni 2021

Ilustrasi pernikahan

Parapuan.co - Pasangan calon pengantin perlu memperhatikan anggaran keuangan agar tidak over budget di resepsi pernikahan.

Pasalnya walau ada pembatasan sosial di masa pandemi Covid-19, terkadang ada pasangan atau keluarganya yang menginginkan mengundang orang-orang terdekat.

Kalaupun jumlah tamu undangan dipangkas, terkadang ada anggota keluarga yang menginginkan pesta pernikahan digelar di tempat mewah dan masih banyak lagi permintaan lain.

Hal ini bisa menjadi faktor penyebab pasangan mengalami over budget di acara resepsi pernikahan mereka.

Kendati sudah meminimalkan anggaran, rasa sungkan yang menghantui membuat pasangan terpaksa harus menuruti permintaan keluarga.

Kalau sudah begitu, apa yang sebaiknya perlu dilakukan pasangan calon pengantin untuk mengantisipasi supaya tidak over budget di resepsi pernikahan?

Konsultan keuangan Tejasari Asad membongkar tipsnya, salah satunya bersikap jujur dan terbuka.

Berikut penjelasan lebih lengkap sebagaimana diungkap Tejasari Asad kepada PARAPUAN.

Baca Juga: Ini 4 Hal Penting untuk Merencanakan Acara Pernikahan yang Aman di Tengah Pandemi Covid-19

1. Menyederhanakan pesta pernikahan

Ada tiga pengeluaran terbesar dalam resepsi pernikahan, yaitu gedung, konsumsi untuk tamu undangan, serta pakaian dan rias pengantin.

Di antara ketiganya, yang paling berisiko membengkak adalah konsumsi dan pakaian hingga riasan.

Pasalnya, kemungkinan jumlah tamu undangan bisa bertambah jika yang diundang mengajak serta anggota keluarganya juga.

"Kalau misalnya kita nyiapin prasamanan untuk 50 orang, dan yang datang 60 orang otomatis konsumsi akan nambah," ujar Tejasari.

"Lalu juga untuk pakaian. Selain pengantin ada nanti orang tua, besan, segala macem. Nah itu kita harus hati-hati," tuturnya lagi.

Untuk mengantisipasi pembengkakan dana di tiga jenis pengeluaran untuk resepsi pernikahan, caranya ialah dengan menyederhanakan pesta.

Bisa dengan mengurangi jumlah undangan atau meniadakan baju seragam untuk orang tua, misalnya.