Parapuan.co - Pernikahan menjadi suatu hal yang sakral bagi pasangan kekasih serta keluarga, tak heran jika begitu banyak persiapan yang harus dilakukan.
Tak hanya soal mental dan finansial yang menjadi hal penting untuk disiapkan, tetapi juga kondisi kesehatan setiap orangnya.
Sebelulm menikah, ada beberapa pemeriksaan kesehatan yang Kawan Puan dan pasangan perlu lakukan. Semuanya penting untuk hubunganmu di masa mendatang.
Meski, persiapan mengenai kondisi kesehatan baru beberapa tahun ini begitu digencarkan.
Pada dasarnya memeriksakan kondisi kesehatan tubuh memang sudah sepatutnya dilakukan oleh masyarakat, termasuk pasangan yang akan menikah.
Baca Juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Pengaruhi Kesuburan Perempuan? Ahli Beri Penjelasannya
Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah ini akan membantu keberhasilan kehamilan hingga menangani penyakit turunan, terutama bagi kamu yang ingin segera memiliki anak.
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RS JIH Solo, dr. Syah Rini Wisdayanti, Sp.OG, M.Kes, menjelaskan pentingnya pengecekan kesehatan sebelum menikah.
Menurutnya, premarital check-up penting dilakukan untuk mengenali riwayat, risiko, maupun kondisi kesehatan yang dimiliki masing-masing pasangan, dilansir dari laman Kompas.com.
"Ketika hal itu sudah diketahui, artinya bisa dilakukan upaya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan sedini mungkin," jelas Syah Rini.
Selain itu, dr. Syah Rini juga menjelaskan beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan sebelum menikah. Apa saja?
1. Pemeriksaan golongan darah dan rhesus
Salah satu pemeriksaan yang penting dilakukan adalah melihat golongan darah dan rhesus masing-masing pasangan.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kecocokan rhesus serta efeknya terhadap calon ibu dan bayi.
Seorang perempuan yang memiliki rhesus negatif kemudian menikah dengan laki-laki rhesus positif kemungkinan akan memiliki bayi rhesus positif.
Jika terjadi hal tersebut dalam proses kehamilan, maka dapat menyebabkan isoimunisasi rhesus yang memungkinkan darah bayi masuk ke dalam tubuh ibu.
Kemudian tubuh ibu akan bereaksi dengan meningkatkan antibodi karena menganggap darah rhesus positif dari bayi adalah zat asing.
Kondisi ini rentan menyebabkan bayi terkena penyakit kuning maupun anemia.
Baca Juga: Duh, Kebiasaan Makan Tengah Malam Bisa Mengganggu Kesehatan, lo!
2. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah masuk ke dalam rangkaian tes kesehatan sebelum menikah untuk mengetahui adanya risiko anemia dalam kehamilan calon ibu.
Sementara ibu hamil memiliki kemungkinan menularkan thalassemia dan hemophilia pada anaknya.
3. Pemeriksaan kadar gula darah
Pemeriksaan ini untuk mengetahui kadar gula darah guna menyelamatkan masing-masing pasangan dari diabetes.
Selain itu, dengan melakukan pemeriksaan ini maka dapat mengantisipasi komplikasi yang disebabkan oleh diabetes saat wanita hamil.
4. Pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi antibodi yang bereaksi terhadap bakteri sifilis, treponema pallidum, termasuk status HIV.
5. Tes Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg)
Pemeriksaa ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit Hepatitis B.
Sehingga dengan melakukan tes kesehatan ini masing-masing pasangan dapat terhindar dari kemungkinan transmisi hepatitis B melalui hubungan seksual.
Baca Juga: Punya Beribu Manfaat, Konsumsi Jahe Ternyata Juga Bisa Sebabkan Efek Samping Ini untuk Kesehatan
Sebagai informasi, hepatitis B termasuk penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan cacat fisik hingga kematian pada bayi yang dilahirkan.
6. Pemeriksaan urine
Dengan melakukan pemeriksaan ini masing-masing pasangan akan mengetahui kelainan metabolik atau penyakit sistemik.
Hal yang menjadi penilaian dari pemeriksaan ini adalah warna, bau, hingga jumlah urine yang dikeluarkan.
7. Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan TORCH (toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, dan herpes) dianjurkan dilakukan sebelum memulai program kehamilan atau sebelum menikah.
Pemeriksaan dengan mengambil sampel darah ini diperlukan untuk mengamati adanya virus penyebab infeksi.
TORCH mengintai kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan.
Infeksi virus bahkan bisa membuat organ-organ tubuh bayi tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Baca Juga: Nyesal Baru Tahu, Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan Ternyata Bisa Mengontrol Gula Darah
Selain itu, masalah ini mungkin bisa muncul jika calon ibu tidak diberi vaksi TORCH:
- Penyakit kuning
- Masalah pendengaran
- Melahiran prematur
- Keguguran
8. Pemeriksaan organ reporduksi
Pengecekan ini diperlukan untuk memastikan organ reproduksi dalam kondisi sehat atau normal.
Pada wanita, pemeriksaan ini bisa meliputi organ vital mulai dari vagina, leher rahim, rahim, saluran telur, serta indung telur.
Bagi Kawan Puan dan pasangan yang tengah melakukan persiapan pernikahan dapat melakukan premarital check up di sejumlah rumah sakit dengan kisaran tarifnya untuk perempuan sebesar Rp. 3,8 juta dan bagi laki-laki sebesar Rp. 2,6 juta. (*)