Seperti diketahui, kuliah daring memaksa para mahasiswa mengikuti pembelajaran dari rumah dan tidak harus berangkat ke kampus.
Lantaran merasa masih banyak waktu yang bisa digunakan untuk belajar, alhasil Mikha mengembangkan keterampilan lain lewat kursus.
Kursus yang diambil Mikha umumnya adalah bidang-bidang atau materi yang tidak diajarkan di jurusan kuliahnya di Harvard.
"Short course yang enggak ada di major yang aku ambil," terang Mikha Tambayong.
"Aku merasakan sekali bagaimana teknologi sangat membantu waktu aku menyelesaikan studi S2 dan aku rasa akan membantu sampai kapan pun," imbuhnya.
Lebih lanjut, Mikha Tambayong mengungkap tantangan yang dialaminya saat kuliah sembari kursus daring.
Ia jadi banyak lembur karena perbedaan zona waktu di Indonesia dan Harvard terkadang membuatnya harus kuliah sampai larut malam.
Selain itu, ia juga jadi mengorbankan akhir pekannya untuk menempuh studi ketimbang bersantai dan bersenang-senang.
"Semuanya berubah pas online. Aku punya sedikit challenge di time zone. Jadi, menyesuaikan itu dan jujur aja berat," ujar Mikha.
Kendati berbagai tantangan sudah dihadapi, Mikha Tambayong membuktikan ia bisa menyelesaikan studinya.
Kemudian pada Juli 2021 lalu, ia akhirnya lulus dari Harvard University dan mengantongi gelar Magister Manajemen.
Keren ya, Kawan Puan? Kamu juga harus semangat belajar untuk meraih mimpi walau tantangannya cukup berat, ya?
Baca Juga: Penampilan Serasi Deva Mahenra dan Mikha Tambayong di Red Carpet BIFF 2022
(*)
