Ada Ancaman Resesi Global, Perlukah Kurangi Investasi dan Simpan Uang Tunai? Ini Kata Pakar

Ardela Nabila - Jumat, 14 Oktober 2022
Ancaman resesi ekonomi global.
Ancaman resesi ekonomi global. fotosipsak

Di sisi lain, meningkatkan dana darurat berupa uang tunai bukan berarti lantas kamu harus mengurangi porsi alokasi dana yang diinvestasikan.

Perencana keuangan dari Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, menjelaskan bahwa kamu masih harus berinvestasi di instrumen berisiko rendah.

Ia merekomendasi investor untuk memilih instrumen investasi yang dapat dicairkan dengan mudah menjadi uang tunai.

Menurutnya, imbal hasil minim dari bank apabila individu hanya menyimpan uang tunai tidak akan kuat melawan inflasi.

“Karena kalau berbentuk uang tunai semua, seperti yang kita tahu, misal berbentuk uang tunai, uang tersebut akan kita simpan di tabungan bank atau didepositokan. Bunganya, imbal hasilnya, bisa dibilang minim dan enggak kuat melawan inflasi,” jelas Andy.

Sejumlah instrumen investasi berisiko rendah yang disarankannya misalnya logam mulia, deposito, dan reksa dana berbasis penghasilan tetap.

Andy menekankan untuk menghindari investasi dalam bentuk properti yang membutuhkan waktu lama untuk dicairkan dalam bentuk uang.

“Atau misal berisiko tinggi di pasar saham atau reksa dana berbasis pasar saham, itu kita hindari. Kenapa? Nanti ketika waktunya dibutuhkan, misal nilainya anjlok, itu membuat cadangan dana kita kurang,” terangnya.

Baca Juga: 3 Langkah Mencegah Resesi, Ternyata Sudah Dilakukan Pemerintah Indonesia?

Akan tetapi, jika kamu memiliki profil risiko investasi agresif, kepemilikan saham masih bisa menjadi pilihan, dengan catatan investor harus memperhatikan kondisi pasar dan prospek ke depannya.

“Perlu atau tidaknya mengurangi kepemilikan saham tergantung profil risiko masing-masing,” ungkap Andy.

Itulah penjelasan dua perencana keuangan mengenai simpanan uang tunai dan investasi di tengah bayang-bayang resesi global yang menjadi kekhawatiran banyak orang belakangan ini. (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh