Parapuan.co – Kawan Puan, beberapa tahun terakhir konsep sustainable fashion atau fashion berkelanjutan menjadi perhatian di seluruh dunia.
Pasalnya industri fashion sendiri menempati urutan kedua sebagai penyumbang limbah lingkungan terbesar.
Hal tersebut dibenarkan oleh Dina Midiani, Director of Indonesian Fashion Chamber saat ditemui PARAPUAN di The Westin, Jakarta Selatan, pada Senin (19/9/2022).
“Sustainable fashion itu sudah menjadi concern dunia. Kita tahu industri fashion itu penyumbang kedua terbesar limbah lingkungan. Salah satunya karena adanya tren fast fashion,” ungkapnya pada PARAPUAN.
Sejalan dengan hal tersebut, tak heran jika gelaran Front Row Paris 2022 yang dihelat oleh Indonesian Fashion Chamber pada 3-4 September 2022 yang lalu juga mengangkat tema keberlanjutan.
Front Row Paris 2022 sendiri merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Indonesian Fashion Chamber untuk membukakan gerbang bagi desainer lokal guna merambah pasar Eropa.
Kegiatan tersebut melibatkan 17 desainer ternama Indonesia yang khususnya menggunakan kain wastra Indonesia sebagai material bahan utama.
Adapun desainer yang turut berpartisipasi dalam perhelatan ini, antara lain Ali Charisma, Deden Siswanto, Lisa Fitria, Lenny Agustin, NY by Novita Yunus, Rose.Ma.Lina x Sofie, Phillip Iswadono, Roemah Kebaya Vielga, LAELYIND, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Front Row Paris 2022 Sukses Digelar, Pamerkan Koleksi Desainer Lokal dengan Sentuhan Eropa
Pentingnya Memilih Sustainable Fashion
Kawan Puan, Dina Midiani menambahkan bahwa selain fast fashion, ternyata membeli produk fashion yang sebenarnya tidak dibutuhkan juga menjadi salah satu penyumbang makin banyaknya limbah fashion bagi lingkungan.
Pasalnya membeli produk fashion secara tidak berkesadaran sama saja dengan merusak lingkungan.
Oleh karena itu, Dina Midiani menjelaskan bahwa sustainable fashion sebenarnya ingin mengajak masyarakat lebih peduli pada lingkungan.
“Jadi sebenarnya konsep sustainable fashion itu mengajak kita untuk lebih peduli. Karena kalau enggak, kit aitu merusak lingkungan, lo,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dina Midiani juga menjelaskan bahwa sustainable fashion tidak sekadar menggunakan produk fashion yang terbuat dari bahan alami.
“Kita ingin mengajak semua mengetahui konsep sustainable, bukan cuma memakai bahan alam atau bahan lokal tapi ada banyak lagi sisi, seperti memeliharanya, memperpanjang usia pemakaian, sampai ke tenaga kerjanya,” jelasnya pada PARAPUAN.
Selain itu Dina Midiani menambahkan bahwa dengan sustainable fashion, ia dan rekan-rekan di IFC ingin lebih mengedukasi perjalanan sebuah kain atau wastra Indonesia menjadi produk fashion yang siap pakai.
“Kita ingin mengedukasi, jadi bukan cuma tahu dari mana, tapi siapa yang membuat, kita bisa menghargai mereka.”
Baca Juga: Libatkan Desainer Lokal, Indonesian Fashion Chamber akan Gelar Fashion Show di Kapal Pesiar
Menutup penjelasan tentang pentingnya memilih sustainable fashion, Dina Midiani juga menggarisbawahi bahwa konsep berkelanjutan dalam industri fashion itu adalah mutlak.
“Menurut saya kesadaran untuk sustainable itu mutlak ya, tapi sayangnya masih banyak yang belum tahu.”
Dina Midiani juga menambahkan, meskipun perjalanan mengenalkan sustainable fashion di Indonesia ini masih panjang tetapi ia yakin masyarakat Indonesia bisa menuju ke sana.
“Pelan-pelan, setahap demi setahap, bisa dimulai dengan mencintai kain-kain lokal,” tutupnya.
Kawan Puan, itulah sederet alasan pentingnya memilih sustainable fashion menurut Dina Midiani selaku Director of Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Selain peduli lingkungan, ternyata konsep satu ini bisa membuat kita lebih berkesadaran dalam memilih busana hingga lebih mengenal siapa di balik kain-kain tersebut.
Sejalan dengan hal tersebut, IFC akan kembali menggadakan gelaran bertajuk Spotlight.
Acara dengan tema Celebration in Diversity tersebut rencananya akan digelar pada 28 November hingga 1 Desember 2022 mendatang di Ciputra Artprenuer Jakarta.
Selain kembali mengenalkan soal sustainable fashion, dengan Spotlight, IFC ingin menjadikan Indonesia sebagai kiblat fashion dunia.
Jadi, jangan lewatkan gelaran Spotlight Celebration in Diversity tersebut, ya, Kawan Puan!
Baca Juga: Ini Perjuangan Adhimiharja Jadi Label Fashion yang Sustainable di Jerman
(*)