Parapuan.co - Sosok atlet powerlifter Eneng Paridah tentu semakin dikenal ketika ia berhasil mengharumkan Indonesia di ajang olahraga ASEAN Para Games 2022.
Perempuan ini berhasil menyumbangkan medali emas di lomba angkat berat kategori 41 kg dan berhasil mengalahkan Sibounheuang Dengmany dan Sipaseuth Latsami dari Laos dan Marydol Pamati-an dari Filipina.
Kerennya lagi, Eneng berhasil mendapatkan medali emas dalam debut ASEAN Games pertamanya.
Berbagai lika-liku perjalanan dilewati perempuan asal Tasikmalaya ini untuk mendapatkan kemenangannya.
Kepada PARAPUAN, Eneng menceritakan hal yang memotivasinya untuk menjadi atlet.
"Motivasinya melihat dari media sosial banyak atlet-atlet difabel sudah senior yang berprestasi," kata Eneng dalam Podcast Cerita Parapuan pada Kamis (1/9/2022).
Hal itu pun menggerakkan Eneng untuk turut berprestasi di bidang olahraga.
"Kenapa saya nggak bisa kayak mereka, jadi saya nyoba ngikutin mereka yang punya prestasi-prestasi di luar negeri, di provinsi, daerah juga," ucap atlet Jawa Barat ini.
Pada saat itu, Eneng yang ditawari untuk mengikuti seleksi pun mencobanya.
Baca Juga: Kiat Powerlifter Eneng Paridah Tetap Berprestasi dalam Keterbatasan
Ia pun tertarik lalu bergabung menjadi atlet olahraga difabel.
Eneng mengawali sepak terjangnya di dunia atlet dengan bergabung menjadi atlet voli duduk.
Tak Harus dari Muda
Eneng sendiri mengawali kariernya sebagai atlet di usia yang cukup tua, yakni 32 tahun, Kawan Puan.
Untuk menjadi atlet difabel, masalah usia ternyata bukanlah sebuah hambatan.
"Selagi kita mampu dan bisa berprestasi kenapa nggak. Saya pun merasa mampu dan yakin bahwa saya merasa bisa. Jadi saya coba terus tiap hari, alhamdulillah hasilnya bisa," ungkapnya.
Eneng berujar, atlet difabel cenderung lebih sulit untuk dicari, berbeda dengan atlet biasa.
Pasalnya, banyak yang belum mengetahui seperti apa olahraga untuk para difabel.
Walaupun begitu, sekarang orang-orang yang menjadi atlet difabel sudah lebih banyak.
Baca Juga: Dilakukan Atlet Eneng Paridah, Kenali 3 Manfaat Powerlifting Berikut
"Semoga yang di pelosok-pelosok desa yang belum tahu adanya olahraga ini melihat di media sosial merasa terketuk hatinya untuk ikut olahraga," ucapnya.
Suka Menjahit Pakaian
Sebelum menjadi atlet, ternyata Eneng memiliki hobi lain, yakni menjahit pakaian.
Ia juga sempat mengikuti kursus menjahit dan membuat berbagai macam jenis pakaian.
"Ikutan kursus menjahit, akhirnya bisa menjahit pakaian, seperti jaket, training, macam-macam," cerita Eneng.
Eneng pun memiliki mimpi untuk tetap bisa menjalani hobinya tersebut lho, Kawan Puan.
Ia menceritakan cita-citanya yang ingin membuka konveksi sejak dulu.
Terlebih lagi, kariernya sebagai atlet tak selamanya akan terus berjalan.
"Udah kepikiran dari dulu. Emang cita-cita awal pengen buka konveksi dari dulu tapi dulu nggak ada modal, tempat juga nggak ada.
"Tapi sekarang udah ada jalannya udah ada rejekinya InsyaAllah ke depannya mudah-mudahan saya bisa mewujudkan cita-cita itu. Karena kan nggak selamanya jadi atlet. Atlet juga ada berhentinya," ujar Eneng.
Wah, salah satu fase perjalanan Eneng menginspirasi sekali ya, Kawan Puan?
Baca Juga: Perdana Ikut Ajang Internasional, Eneng Paridah Sumbang Emas Powerlifting di ASEAN Para Games 2022
(*)