Puan Talks: Nia Umar Jelaskan Alasan ASI Perah Tidak Boleh Diberikan dengan Botol Dot

Ardela Nabila - Rabu, 10 Agustus 2022
Alasan ASI perah tidak boleh diberikan menggunakan botol dot.
Alasan ASI perah tidak boleh diberikan menggunakan botol dot. globalmoments

“Kenapa (produksi ASI bisa turun)? Karena ngedot itu beda tekniknya dengan menyusu yang dihisap sedikit saja (susunya) sudah keluar, cuma satu otot yang dipakai. Kalau menyusu itu semua otot bergerak,” jelas Nia.

Inilah yang membuat penggunaan botol dot menjadi tidak disarankan, khususnya selama masa ASI eksklusif yang berlangsung hingga bayi berusia enam bulan.

“Jadi, akhirnya badan ibunya kalah. Sehingga susu ibunya tidak keluar, enggak optimal. Walaupun bayinya enggak bingung puting, pelan-pelan produksi ASI bisa menurun, nge-drop,” ujarnya lagi.

Maka dari itu, Nia menekankan pentingnya menghindari penggunaan botol dot untuk memberikan ASI perah kepada bayi.

Dengan demikian, ibu bisa menghindari risiko ASI berhenti produksi saat bayi masih harus mendapatkan asupan ASI.

“Jadi hindarilah menggunakan dot, karena dari satu ibu saja, saya sudah ketemu, anak pertamanya enggak masalah pakai dot, pas anak kedua anaknya bingung puting. Umur (bayinya) baru empat bulan sudah enggak bisa menyusui, ASI-nya kering,” katanya lagi.

Apabila memang harus bekerja atau meninggalkan anaknya, Nia menegaskan agar ibu memastikan keluarga di rumah yang menjaga si kecil dapat memberikan ASI perah tanpa botol dot.

“Pastikan orang di rumah kompak, bisa memberikan ASI perah tanpa dot,” ujar Nia Umar menekankan. (*)

Baca Juga: Puan Talks: Nia Umar Ungkap Risiko Tak Memberikan ASI Eksklusif bagi Ibu dan Bayi

Sumber: Puan Talks
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh

Pemberian Vaksinasi PCV Jadi Langkah Penting Pencegahan Penyakit Pneumonia