Baru Mulai Bekerja? Simaklah 4 Tips Mengatur Keuangan dari Pakar Ini

Aghnia Hilya Nizarisda - Jumat, 20 Mei 2022
Tips mengatur keuangan bisa membantu first jobber atau kamu yang baru mulai bekerja.
Tips mengatur keuangan bisa membantu first jobber atau kamu yang baru mulai bekerja. I going to make a greatest artwo

Parapuan.co - Bagi Kawan Puan yang baru mulai bekerja sebagai first jobber, hidup mandiri dan punya pendapatan sendiri ialah salah satu pencapaian membanggakan.

Akan tetapi, jika tidak diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang baik, maka berbagai masalah mungkin hadir dan memengaruhi kondisi finansial kamu.

Bahkan, berdasarkan rilis pers yang PARAPUAN terima, hal ini didukung hasil survei terkait perilaku keuangan oleh Zigi dan Katadata Insight Center (KIC).

Survei tersebut menyatakan bahwa mayoritas generasi Z & Y memiliki proporsi pengeluaran bulanan yang cenderung lebih besar dari pendapatan.

Menanggapi hal tersebut, CEO & Principal Consultant ZAP Finance Prita Ghozie mengajak para first jobber untuk memulai perencanaan keuangan sedini mungkin.

Prita mengungkapkan contoh kendala yang kerap dialami first jobber, seperti perilaku konsumtif, tak adanya tujuan keuangan jangka panjang, dan berpikir mengatur keuangan itu hal rumit.

"Padahal, memiliki perencanaan keuangan yang jelas dan terukur dapat memudahkan kita dalam meraih aspirasi jangka panjang yang tidak terbatas pada urusan finansial saja," ujar Prita

"Dengan kata lain, kita jadi bisa memetakan strategi keuangan yang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, tanpa harus mengorbankan kebahagiaan kita," tambahnya.

Bersama ShopeePay, Prita membagikan 4 trik dan tips mengatur keuangan untuk first jobber yang hendak memulai perencanaan keuangan dengan mudah dan nyaman. Yuk, simak!

Baca Juga: Begini 5 Cara Hidup Hemat Bersama Pasangan Usai Upacara Pernikahan

1. Pisahkan rekening pribadi

Rekening living, saving, dan playing menjadi tiga kategori utama yang bisa diandalkan sebagai panduan dasar memisahkan rekening pribadi.

Cara ini cocok untuk kamu yang baru mulai bekerja dan belum melakukan budgeting secara rinci, karena kategori dikelompokkan secara sederhana.

"Penghasilan bulanan dapat dialokasikan dengan skema 50% ke dalam rekening living untuk kebutuhan esensial harian seperti makan, keperluan rumah atau kost, dan transportasi," ujarnya.

Nah, 30% disisihkan dalam rekening saving yang bisa berupa tabungan, dana darurat, dan investasi. Lalu, 20% dialokasikan dalam rekening playing untuk memenuhi kebutuhan hiburan.

2. Tanamkan mindset ‘start small, start now’ dalam berinvestasi

Dengan melakukan investasi, maka membuka peluang bagi para first jobber untuk menambah nilai serta jumlah aset yang dimiliki.

Tak perlu khawatir, instrumen investasi kini hadir dengan makin beragam, seperti saham, reksa dana, emas, dan masih banyak lagi.

Meski tak dimungkiri, banyaknya pilihan investasi boleh jadi membuat para first jobber yang belum familiar menjadi ragu untuk memulai.

Baca Juga: Ini Kelebihan dan Risiko Reksa Dana Pendapatan Tetap, Bisa Mulai dari Rp10 Ribu!

Mengatasi kendala tersebut, first jobber sebaiknya fokus pada proses belajar dan memantapkan hati untuk berani memulai.

Sebagai langkah awal, mulailah dengan membandingkan risiko antar instrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan finansial.

Prita menambahkan, "Saat ini, membeli produk investasi sudah semakin mudah. Dengan modal dana mulai dari puluhan ribu rupiah saja, first jobber bisa mulai berinvestasi."

"Akses untuk belajar agar lebih memahami risiko juga makin terbuka. Mulai dari berbagai platform online, hingga manajer investasi yang bisa membantu mengelola aset kita," tambahnya.

Prita kembali menekankan, "Terlepas dari pilihan instrumen dan jumlah nominalnya, yang terpenting adalah berani memulai terlebih dahulu,"

3. Tetapkan tujuan finansial jangka pendek dan panjang

Tujuan finansial kerap diasosiasikan dengan jumlah nominal harta yang ingin dimiliki. Padahal, tujuan finansial turut melibatkan tujuan hidup yang dikehendaki serta kapan mau dicapai.

Sebagai first jobber, penting untuk menentukan tujuan keuangan ini agar keputusan finansial kamu ke depannya tetap terkontrol.

Tujuan dalam waktu dekat bisa dikategorikan sebagai jangka pendek, seperti wish list barang yang ingin dibeli, hingga dana liburan.

Baca Juga: Fresh Graduate, Ini 5 Tujuan Finansial yang Sebaiknya Dicapai di Usia 20an

Sedangkan tujuan jangka panjang bisa berupa impian-impian seperti membangun rumah, mengumpulkan modal bisnis, atau bahkan rencana pensiun di hari tua.

"Mulailah mengevaluasi kondisi finansial yang dimiliki seperti jumlah tabungan, dana darurat, utang, dan penghasilan," saran Prita.

"Setelah itu, tujuan finansial bisa ditentukan sesuai kebutuhan dan keinginan. Sehingga, strategi bisa disusun dengan memperhitungkan tujuan dan kondisi terkini,” tambah Prita.

4. Bangun kebiasaan finansial dengan memanfaatkan teknologi

Rupanya, ehadiran teknologi dapat membuat realisasi perencanaan keuangan Kawan Puan semakin mudah dan terstruktur.

Betapa tidak, segala kebutuhan finansial bisa dipenuhi melalui segenggam smartphone yang tak terbatas oleh jarak dan waktu.

Mulai dari memanfaatkan aplikasi investasi, layanan pembayaran digital dengan fitur dan kampanyenya, hingga transaksi sesederhana mentransfer uang.

Tak bisa dimungkiri, bagi sebagian besar dari kita boleh jadi memanfaatkan teknologi untuk kebutuhan finansial sudah menjadi gaya hidup sehari-hari.

Baca Juga: Mengenal 5 Aplikasi Investasi Reksa Dana yang Legal dan Diawasi OJK

Tak hanya itu, menurut Prita, membuat sistem otomatis berbasis teknologi bisa menjadi trik efektif bagi para profesional muda.

Misalnya, membuat to-do-list dan reminder transfer ke rekening tabungan setiap waktu gajian tiba untuk membangun rutinitas finansial yang semakin teratur dan disiplin.

Nah, itulah 4 trik dan tips mengatur keuangan untuk Kawan Puan yang baru memulai kerja sebagai first jobber. Semoga membantu, ya! (*)

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda