Parapuan.co - Artis peran, Ariel Tatum, jadi salah satu bintang tamu dalam launching event Cerita Parapuan: Mimpiku Kekuatanku yang ditayangkan di Kompas TV Live, Jumat (23/4/2021) malam.
Dalam acara tersebut, Ariel mendapatkan pertanyaan dari Indra Herlambang, sang pembawa acara, soal sisi negatif industri hiburan.
Seperti yang kita semua tahu, Ariel Tatum sudah sejak kecil bekerja di industri entertainment.
Baca Juga: Peringati Hari Bipolar, Rachel Vennya: Nggak Harus yang Punya Gangguan Mental yang ke Psikolog
Perempuan kelahiran November 1996 ini mengawali karier sebagai model iklan pada usia 10 tahun.
Belasan tahun berkarier, tentu tak sedikit pengalaman yang ia dapat.
Menjawab pertanyaan Indra Herlambang, menurut Ariel salah satu sisi negatif dari bekerja di dunia hiburan adalah soal bullying.
Perempuan yang pernah berduet dengan Ari Lasso menyanyikan tembang Karena Aku Telah Denganmu ini mengaku bahwa ia kerap mendapatkan bullying dari para netizen.
"Apalagi kan, netizen Indonesia aktif komen negatif ya," jawab Ariel sambil bercanda.
Tak bisa dimungkiri, komentar negatif tersebut sempat memengaruhi kondisi kesehatan mentalnya.
Terlebih beberapa waktu lalu Ariel sempat jujur bercerita bahwa ia mengalami gangguan mental borderline personality disorder (BPD).
Tentu saja bukan hal mudah menghadapi komentar buruk netizen di saat bersamaan ia mengalami BPD.
Beruntung, Ariel segera bisa bangkit dengan mencari pertolongan dari orang sekitar.
Indra Herlambang pun menyinggung bagaimana Ariel bangkit dari keterpurukan tersebut.
Ariel pun menjawab bahwa kuncinya adalah dengan mencintai dirinya sendiri dan menerima kondisi yang memang sedang dirasakan.
"Jujur aku pribadi menerapkan self love. Karena menurutku cinta diri sendiri itu penting.
Dengan kita cinta ke diri sendiri, kita bisa cinta ke orang lain di sekitar kita," terang Ariel tanpa ragu.
Bahkan kini aktris yang telah membintangi puluhan judul FTV tersebut berperan aktif dalam mengkampanyekan kesadaran kesehatan mental dengan #LetsEndTheSame.
"Masyarakat Indonesia kalau pusing atau sakit gigi sedikit, kita pasti langsung ke dokter. Tapi kalau ada masalah yang menyinggung mentalnya, apa bedanya? Kenapa nggak langsung ke psikolog atau psikiater" kata Ariel.
Ia pun menambahkan bahwa keraguan masyarakat untuk pergi ke dokter, atau dalam hal ini psikolog atau psikiater, adalah karena stigma.
Baca Juga: Puty Puar Berbagi Soal Journaling sebagai Proses Menemukan Diri di Festival Mimpi Ibu
Sampai saat ini memang masih erat menempel di pemikiran bahwa jika seseorang pergi ke psikolog atau psikiater, sudah pasti bakal dicap ada yang bermasalah.
Padahal dengan pergi ke psikolog atau psikiater untuk meminta pertolongan hal tersebut menunjukkan kalau kita sadar dan peduli dengan kesehatan mental.
Hal itulah yang kemudian mengusik Ariel Tatum hingga mengkampanyekan tentang kesehatan mental dengan #LetsEndTheSame.
"Let's end the same, kita akhiri dulu rasa malu kita biar bisa jadi orang yang lebih baik lagi ke depannya.
Anyway, what's wrong with being not okay, it's okay not to be okay," tegas Ariel Tatum. (*)